Nonton Anime Rakudai Kishi no Cavalry Bahasa Indonesia
Sinopsis anime Rakudai Kishi no Cavalry menceritakan tentang murid SMA bernama Kurogane Ikki dimana dirinya diremehkan akibat tidak bisa menggunakan sihir, tanpa para murid sadari bahwa Kurogane memiliki kekuatan mutlak bernama <Ittou Shura> yang mampu melepas batasan kekuatan hingga melawan hukum dunia.
Bahkan Touka yang ditakuti akibat kekuatanya tidak berdaya ketika berhadapan dengan Kurogane, tentu semua itu berkat kekuatan <Itto Rasetsu> selaku kekuatan mutlak manifestasi dari setan dan juga iblis.
Kurogane merupakan keluarga terpandang dimana setiap generasi selalu menciptakan kesatria pedang sihir terkuat, bagi mereka yang bisa menggunakan sihir disebut sebagai Blazer selaku kesatria pedang sihir.
Sial meski terlahir di keluarga terpandang Kurogane, Ikki sama sekali tidak memiliki bakat sebagai seorang Blazer, sebagai akibat terlahir tanpa bakat sihir pihak keluarga bahkan orang tua sekalipun tidak mengaggap akan keberadaanya.
Seolah-olah Kurogane tidak pernah dilahirkan pada dunia ini, muak akan hal itu Kurogane memutuskan untuk kabur dan bertekat untuk tidak pernah kembali, dalam pikirnya keberadaan tidak dianggap sama saja seperti orang mati.
Beruntung sebelum Kurogane mati akibat kedinginan terdapat seseorang misterius yang bertanya;
“Apakah kau kesal menyadari kalau dirinya adalah orang lemah? Jika benar maka itu menjadi bukti kalau Kurogane belum menyerah”
Meski hanya sekedar kata-kata tapi mampu memberikan secercah harapan kepada Kurogane~
Beberapa tahun telah berlalu ketika beranjak remaja Kurogane berhasil memasuki akademi ksatria sihir ternama, namun akibat campur tangan dari keluarga pihak sekolah tidak memperbolehkan Kurogane untuk mengikuti kelas.
Tidak berhenti disitu saja, pihak keluarga juga mengirimkan beberapa agen dan satu biji murid, murid ini ditugaskan untuk mengeluarkan Kurogane dari akademi sihir.
Bagaimana pun juga Kurogane telah dianggap sebagai aib keluarga, dan sebisa mungkin keberadaanya tidak terekspos oleh publik, walau telah mendapatkan perlakuan buruk sedari kecil Kurogane tetap percaya bahwa suatu hari nanti dirinya akan menjadi ksatria pedang sihir terkuat.
Beruntung, ditengah ketidakadilan tesebut kepala sekolah berganti menjadi Ibu Shinguji dimana beliau akan selalu mendukung Kurogane, mulai dititik ini lah perubahan besar akan terjadi pada kehidupanya~
Dipagi yang cerah seperti biasa Kurogane selalu berlatih pedang setiap paginya, secara mengejutkan dikala pulang terdapat seorang wanita yang sedang mengganti antribut.
Agar semuanya adil Kurogane segera melepas atribut biar sama-sama melihat, seketika wanita berambut merah berteriak:
“Kyaaa~” – Stella
Beberapa jam sebelum kejadian beredar kabar bahwa Putri Kerajaan Vermillion bernama Stella pindah ke akademi pedang sihir, tujuan Stella datang kemari yakni agar bisa menjadi kesatria pedang sihir terkuat.
Sebab pada negaranya Stella dianggap sebagai penyihir jenius dalam artian sudah tidak ada lagi orang yang mampu mengalahkanya, untuk itu agar bisa berkembang Stella memutuskan untuk bersekolah di negara jepang~
Sebagai akibat melihat asset milik Stella, Kurogane dipanggil untuk segera menhadap kepala sekolah, sebagai seorang pria sejati Kurogane meminta maaf atas kejadian tadi pagi.
Mengejutkan bukanya marah berkelanjutkan justru Stella langsung memaafkanya, asalkan Kurogane mau melakukan Harakiri atau tindakan bunuh diri.
“Yang bener aja...” – Kurogane
Berusaha menenangkan Stella, Kurogane bilang;
“Bahwa dirinya tidak tahan melihat akan kecantikan dari Stella”
Mendengar kata-kata gombalan seketika membuat Stella tersipu malu, Shinguji selaku kepala sekolah menjelaskan bahwa mereka berdua akan tinggal di kamar yang sama.
Mempertanyakan akan hal itu Stella bertanya;
“Kenapa harus tinggal bersama Kurogane selaku laki-laki?”
(Gimana kalau terjadi hal yang tidak-tidak?)
Terlebih lagi Kurogane merupakan perigkat F selaku paling rendah sedangkan Stella merupakan peringkat A selaku tier tertinggi, seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile semuanya bisa diselesaikan dengan cara baku hantam.
Jika memenangkan pertandingan maka berhak memberikan perintah apapun termasuk keluar dari kamar hingga hal begituan~anjays.
Tidak diberi pilihan lain sebagai seorang putri Stella menerima tantang itu, walaupun lawanya adalah kroco selaku peringkat F selaku murid paling lemah.
Sebelum bertanding kepala sekolah memberitahu bahwa Stella merupakan peringkat A dimana dalam segi kekuatan sihir sangatlah kuat, Kurogane menjawab bahwa dirinya juga tidak ada pilihan lain selain memenangkan pertandingan.
Sebab Kurogane ingin berpartisipasi pada turnamen 7 bintang sebagai syarat khusus untuk lulus dari akademi pedan sihir.
Begitu semua telah siap Stella segera mengeluarkan pedang <Levatein> diikuti oleh Kurogane yang mengeluarkan katana bernama <Intetsu>.
Terjadi pertempuran sengit antara Stella melawan Kurogane, meski dilabeli sebagai murid peringkat A pada kenyataanya Stella sangat kesulitan untuk mengalahkan Kurogane.
Bukan tanpa sebab alasan Kurogane hanya bertahan yakni untuk mengaktifkan skill bernama <Blade Steal> yang mampu mencuri teknik pedang dari keluarga Vermillion.
Melanjutkan phase kedua, saat ini Stella merasa seolah-olah sedang bertarung dengan dirinya sendiri, sebab semua serangan dari Kurogane sama persis dengan teknik pedang keluarga Vermillion.
Walau begitu peringkat A bukanlah sekedar gelar karena Kurogane juga sangat kesulitan untuk mengalahkan Stella, bahkan kali ini Stella akan mengeluarkan kekuatan yang sebenarnya.
Tidak diberi pilihan lain selain mengeluarkan kekuatan mutlak bernama <Ittou Shura> diketahui <Ittou Shura> mampu memberikan energi tanpa batas, namun sebagai gantinya kemampuan tersebut hanya bisa digunakan selama 1 menit saja.
Baca juga: Tempat Nonton Anime Subtitle Indonesia Gratis dan Berbayar
Jauh berbeda dari sebelumnya yang hanya bisa menerima dan bertahan dari serangan kali ini pergerakan dan serangan dari Kurogane sangatlah cepat melebihi kecepatan cahaya.
Hanya dengan satu kali tebasan Kurogane mampu mengalahkan Stella selaku murid peringkat A sekaligus calon putri kerajaan Vermillion~
Tersadar dari pingsan Stella bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi? Menjawab akan pertanyaan sistem sekolah didesain berdasarkan Blazer atau bakat sihir.
Itulah sebabnya Kurogane ditempatkan pada peringkat F selaku murid paling lemah padahal jika masalah bertarung Kurogane jauh lebih unggul dari murid lainya.
Belum lagi campur tangan pihak keluarga dalam menghambat bahkan berusaha untuk mengeluarkan Kurogane, walau begitu meski dihadapkan dengan ketidakadilan Kurogane terus berlatih dan berusaha untuk melawan ketidak adilan yang ada~
Mnerima fakta yang sangat menyedihkan Stella kembali ke asrama untuk meminta maaf, bukanya dibangunkan Stella dibuat kagum dengan tubuh dari Kurogane.
“Uwaww” – Stella
Langsung menuju ke intinya Stella meminta maaf atas perlakuanya selama ini, apapun itu sesuai kesepakatan bagi pemenang berhak memberikan perintah apa saja, termasuk begituan.
Mengejutkan bukan meminta hal yang tidak-tidak Kurogane hanya ingin berteman dengan Stella~
Hampir setiap hari Stella mengikuti Kurogane dalam latihan pagi, melihat eskpresi wajah senang Stella bertanya;
“Apa yang telah terjadi?”
Kurogane menjawab bahwa hari ini adiknya akan masuk ke akademi, berbeda dengan keluarga yang tidak menganggap adiknya bernama Shizuku sangat dengan kakaknya sendiri.
Memastikan akan hal itu Stella bertanya:
“Apakah dia adik kandung beneran atau bukan?” – Stella
“Beneran lah... dikira anime sebelah apa” – Kurogane
Dikala masuk kelas Yuri-sensei menegaskan bahwa seleksi peserta untuk turnamen 7 bintang akan segera dimulai, berbeda dengan peraturan tahun sebelumnya kali ini semua murid bisa ikut bahkan peringkat F sekalipun.
Turnamen ini akan diselenggarakan sekitar 2 minggu lagi, memberikan semangat Yuri-sensei pun berkata;
“Ei.. ei... croottt” – Yuri
Dikala perjalanan menuju ke kantin terdapat seorang wanita yang langsung menyerangnya, tentu karena wanita ini merupakan peringkat ke-2 seketika membuat seisi sekolah langsung menjadi heboh.
Wanita ini bernama Shizuku yang tak lain dan tak bukan merupakan adik kandung dari Kurogane, melihat perbuatan yang tidak-tidak dengan cepat Stella segera memisahkan mereka berdua.
Kemudian Shizuku bertanya:
“Kenapa seorang tuan putri ikut campur dengan urusan rakyat jelata?”
Mempertegas keadaan Stella bilang bahwa hubungan mereka berdua adalah budak dan juga tuan, Stella menjadi budak dan Kurogane menjadi tuanya.
Perkataan dari Stella adalah benar karena pertandingan di tempo lalu bagi yang kalah akan menjadi budak, berfikir bahwa kakaknya telah dicuci otak Shizuku segera mengeluarkan <Yoi Shigure> untuk membebaskan kakaknya.
Stella yang terpancing juga mengeluarkan pendang api bernama <Levantein>
“Gendut...” – Shizuku
“Tepos” – Stella
*duarr*
Sebagai akibat mengeluarkan device atau senjata tanpa ijin kepala sekolah menghukum mereka dengan cara membersihkan toilet, dan toilet itu berjumlahkan 27 biji.
Tek-tek-tek-tek-tek hingga hingga tak terasa hari pun menjadi sore, sebelum kembali ke asrama Shizuku menekankan kembali untuk menjauhi kakaknya, bagaimana pun hanya Shizuku saja yang tahu akan perasaan kakaknya.
Saking emosinya tidak sengaja Shizuku berkata:
“Bagaimana rasanya diperlakukan layaknya orang yang tidak pernah ada? Tidak dianggap”
Seketika membuat Stella bingung dan kaget mendengar akan hal itu~
Penasaran akan maksud dari perkataan Shizuku, Stella menanyakan langsung kepada Kurogane.
“Pfftt” – Kurogane
Waktu yang tepat bahwa Kurogane juga ingin menceritakan semuanya, mulai dari dirinya tidak dianggap, depresi, diselamatkan oleh seseorang, dan berbagai macam ketidakadilan yang selalu dia alami.
Satu-satunya motivasi ingin menjadi yang terkuat agar suatu hari nanti Kurogane bisa menyelamatkan seseorang yang memiliki nasib yang sama seperti dirinya.
Mendengar cerita dari Kurogane mengingatkan kembali tentang masa lalu milik Stella, sebab sedari kecil Stella juga selalu berjuang dengan keras karena tidak ada orang yang mau mengajarinya, beda privilege doang.
Semakin yakin Kurogane merupakan pria sejati perlahan-lahan membuat Stella jatuh cinta kepada dirinya~anjays.
Seperti biasa hampir setiap harinya mereka selalu berlatih bersama, mengingat besok adalah hari libur Stella ingin mengajak Kurogane untuk pergi berkencan.
Sial belum sempat mengajak terdapat pesan dari Shizuku yang berisikan ajakan pergi ke mall, seketika membuat Stella emosi melihat pesan itu.
Tanpa membuang banyak waktu lagi ketika hari berganti mereka pergi ke mall bersama, namun terdapat 2 entitas tidak diajak yakni Stella dan juga seorang murid bernama Alice.
“K-koe lang to mas?” – Kurogane
“Kyaaa~” – Alice
Tek-tek-tek-tek-tek setelah berkeliling kesana kemari hingga pada akhirnya mereka berhenti di restoran untuk mabar, makan bersama.
Melihat krim dipipi Shizuku dengan cepat Kurogane segera membersihkanya, meski biasanya agresif tak disangka tindakan itu membuat Shizuku tersipu malu.
“Aku juga mau!” – Stella
Berhubung ingin buang air Kurogane ijin off pergi ke toilet yang kemudian disusul oleh Alice, waduh.
Disisi lain terdapat seseorang misterius yang juga pergi menuju mall, bukan om Yanto melainkan Bisho selaku blazer atau ahli sihir, tujuan Bisho datang kemari yakni untuk menyandra uang agar bisa dimintai uang tebusan.
Sial, sebagai akibat banyak sandra membuat Stella dan Shizuki tidak bisa bertindak gegabah~
Menyadari terdapat hawa membunuh Alice segera membungkam Kurogane agar tidak ketahuan, dan benar saja begitu para bandit masuk ke toilet mereka langsung menyerang brutal untuk memastikan ada orang atau tidak.
Untungya saja berkat kekuatan Alice bernama <Penguasa Bayangan> mampu membuat celah untuk bersembunyi pada ruang bayangan, khawatir akan kondisi Stella dan juga Shizuku, Kurogane dan Alice segera pergi menuju ke tempat mereka berada.
Tapi sebelum itu Kurogane melaporkan dan meminta ijin kepada kepala sekolah untuk menggunakan device atau senjata mereka~
Berpindah sudut padang keadaan semakin suram ketika terdapat anak kecil yang melemparkan es krim ke salah satu bandit, agar keadaan tidak semakin memburuk Shizuku akan melakukan suatu dan meminta Stella untuk mengulur waktu.
Merasa emosi karena dilempar es krim satu biji bandit langsung menembaknya, berutung sebelum terkena tembakan menggunakan sihir api Stella menghancurkan peluru itu.
Berulang kali para bandit menembak tak satu biji peluru yang mampu menembus armor api milik Stella, tak lama setelah itu Bisho segera meluruskan pola pikir dari bawahanya.
Bagaimana pun anak kecil itu belum bisa berfikir jernih dan segala perbuatan serta kesalahan yang dilakukan merupakan tanggung jawab dari orang tua, maka dari itu untuk menebus kesalahan maka nyawa orang tuan yang menjadi bayaranya.
(kesalahan pola pikir)
Sial bahwa provokasi yang dilakukan bertujuan untuk memancing Stella, menggunakan sihir <Reverse> mampu mengembalikan serangan kepada penggunanya.
Memberikan tawaran Bisho mau melepas sandra asalkan Stella mau bersujud tanpa menggunakan atribut apa-apa, tidak diberi pilihan lain sebagai calon ratu kesalamatan penduduk adalah prioritas utama.
“Uwogghhhh” – Bandit
Tentunya melihat Stella yang dijadikan tontonan oleh para bandit membuat Kurogane sangatlah emosi, aneh ketika ingin menerabas masuk dirinya dihentikan oleh Alice.
Bukan karena ingin melihat Stella tanpa atribut melainkan Alice percaya dengan kekuatan sihir milik Shizuku, begitu Shizuku berhasil mengeluarkan sihir <Shoha Suiren> seleaku sihir pelindung waktu yang tepat untuk melancarkan serangan secara brutal.
Tanpa membuang banyak waktu lagi Kurogane segera mengaktifkan <Ittou Shura> selaku kekuatan mutlak, hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 detik Kurogane mampu mengalahkan Bisho dengan sangat mudahnya.
Agar tidak kemana-mana menggunakan sihir bayangan Alice mengunci pergerakan dari Bisho, dan ketika meminta bala bantuan para kroco telah diberantas oleh Stella dan juga Shizuku.
Mengira semuanya telah berakhir tapi terdapat komplotan yang bersembunyi diantara para sandra, beruntung datanglah seseorang misterius yang segera membantu mereka semua.
Dia bernama Kirihara selaku orang yang pernah membully lebih tepatnya diutus untuk mengeluarkan Kurogane, meski begitu karena telah diselamatkan tak lupa Kurogane mengucapkan terimakasih.
Masih memiliki tujuan yang sama berkat campur tangan keluarga pihak sekolah mempertemukan Kurogane dan Kirihara dalam seleksi perserta turnamen 7 bintang.
Jika kalah maka dapat dipastikan Kurogane akan dikeluarkan dari sekolah~wayalah
Hinggak tak terasa seleksi peserta turnamen 7 bintang telah dimulai, bagi Stella selaku penyihir peringkat A semua murid di akademi bukanlah tandinganya.
Sepulang turnamen terlihat Kurogane yang sedang mengamati pertandingan Kirihara melawan murid NPC, khawatir akan kondisinya Stella bertanya;
“Apakah Kurogane baik-baik saja?”
Berebeda dengan sebelumnya yang penuh percaya diri kali ini Kurogane bilang;
“Bahwa dirinya pasti akan menang”
Aneh, sebelum bertanding Kurogane suka menyendiri ditambah lupa mengingat tali sepatu membuat Shizuku khawatir akan hal itu, hanya Alice saja yang sadar bahwa Kurogane tidak sedang baik-baik saja.
Menuju ke ruang tunggu dirinya disambut oleh nenek kecil bernama Saikyou yang dijuluki putri iblis akibat kekuatanya, imut juga ya.
30 menit sebelum pertandingan Kurogane ingin menenangkan diri agar bisa fokus, namun bukanya fokus justru Kurogane merasa semakin cemas, hingga tak terasa pertandingan Kirihara dan Kurogane akan segera dimulai.
Tanpa membuang lebih banyak waktu lagi Kurogane mengaktifkan <Intesu> selaku katana dan Kirihara mengeluarkan <Oborozuki> selaku senjata panah, ditambah kemapuan <Area Invisible> memunculkan hutan rimba sebagai tanda waktunya untuk berburu mangsa.
Diluar dugaan pada awal pertandingan Kurogane mampu memberikan luka kecil kepada lawan, namun Kirihara yang tidak terima langsung mengeluarkan kekuatan sejati sebagai pemburu menghilangkan hawa keberadaanya.
Akibat tidak bisa melihat dan merasakan hawa keberadaan, membuat Kurogane sangat terpojok bahkan bisa dibilang hampir sekarat menerima luka fatal.
Stella dibuat heran kenapa Kurogane tidak mengeluarkan <Ittou Shura> selaku kekuatan mutlak, menjawab pertanyaan itu Alice bilang sebagai akibat merasa gugup dan juga cemas membuat Kurogane tidak dapat berfikir secara jernih.
Justru aneh setelah mengalami rintangan, kecurangan, dan ketidakadilan tapi Kurogane tidak merasakan apa-apa, pernyataan Alice semakin dipertegas ketika Kurogane bilang bahwa dirinya pasti akan menang.
Padahal jika masalah bertarung Kurogane tidak perlu meyakinkan diri dengan kata-kata, langsung baku hantam.
Dikala kondisi mental semakin drop Kirihara menyuruh para murid untuk memanggil Kurogane sebagai Worst One selaku orang paling lemah diantara yang lemah, bahkan para murid mulai berspekulasi bahwa kemenangan melawan Stella merupakan sandiwara belak, sengaja kalah.
Emosi karena dirinya tidak sadar akan keresahan Kurogane ditambah sang pujaan hati telah diremehkan, dengan reflek Stella berteriak;
“Bacott kon—“
Stella bilang kalau dirinya suka Kurogane yang selalu berjuang hingga titik darah penghabisan, mendengar kata-kata itu menyadarkan Kurogane bahwa terdapat seseorang yang mendukung sekaligus mengakuinya.
Bagaimana pun juga di dalam hati yang terdalam Kurogane ingin diakui akan keberadaanya, mengaktifkan kekuatan mutlak <Ittou Shura>, <Blade Steal> dan <Perfect Vision> meningkatkan kekuatan bahkan mampu melihat, mendengar, dan membaca pikiran lawan.
Apapun serangan yang diberikan Kurogane mampu membaca semua serangan yang diberikan, tanpa membuang banyak waktu lagi agar terlihat keren di depan Stella, Kurogane segera melancarkan serangan balik.
Kirihara yang sangat panik langsung mengeluarkan semua skillnya mulai dari tier rendah hingga serangan terkuat, sial segala serangan dari Kirihara tidak berdampak apa-apa bahkan saat ini dirinya lari terbirit-birit akibat ketakutan.
Hingga pada akhirnya Kirihara menyerah karena takut tertebas oleh katana bernama <Intetsu> dengan begini petandingan dimenangkan oleh Kurogane mengubah julukan Worst One menjadi Another One.
Sebagai akibat penggunakan kekuatan mutlak bernama <Ittou Shura> tubuh Kurogane merasakan lelah yang luar biasa hingga akhirnya dirinya terjatuh pingsan~
Tersadar dari pingsan Kurogane melihat Stella yang sedang tertidur pulas, tentu sebagai putri kerajaan merupakan suatu hal yang memalukan ketika tidur tapi dilihat.
Menanggapi perkataan sewaktu bertanding Kurogane bilang bahwa dirinya juga suka kepada Stella, suka yang dimaksud yakni Kurogane jatuh cinta kepada Stella.
Jika saja dirinya tidak bertemu dengan Stella maka Kurogane tidak akan berkembang karena merasa takut dan juga cemas, namun berkat kehadiranya membuat Kurogane mampu memenangkan pertandingan kali ini.
Stella memperjelas bahwa dirinya hanya suka dengan perjuanganya bukan Kurogane secara personal, namun begitu menyuruh untuk menutup mata secara mengejutkan Stella mengkissu Kurogane sebagai tanda bahwa Stella menerima cinta tersebut~anjays
Dua minggu telah berlalu namun hubungan mereka sama sekali belum ada kemajuan, bahkan ketika pulang ke asrama bukanya melakukan hal begituan Kurogane malah langsung tertidur pulas.
Padahal sebenarnya Stella ingin bermain dengan Kurogane, anjays.
Semenjak meraih kemenangan berturut-turut kini padangan orang-orang terhadap Kurogane mulai berubah, tak sedikit dari mereka yang ingin dilatih langsung oleh Kurogane, wanita semua lagi.
Iri, dan dengki karena dikelilingi wanita gerombolan murid laki-laki ingin melakukan sesuatu terhadap Kurogane~~wayalah.
Dan benar dikala latihan tanpa pikir panjang para berandalan segera mengeluarkan device atau senjata mereka, bahkan ketika solo vs squad tanpa kekuatan sejati Kurogane mampu mengalahkan mereka satu persatu.
Baca juga: Nonton Anime Isekai Cheat Magician Bahasa Indonesia
Secara mengejutkan para berandalan hanya iri karena Kurogane dikelilingi banyak wanita, mereka yakin bahwa kemenanganya selama ini merupakan kebruntungan.
Namun semenjak baku hatam mereka dibuat sadar bahwa Kurogane benar-benar kuat, kini mereka ingin menjadi murid dari Kurogane, nambah banyak wanita lagi.
Sebagai akibat kurang perhatian dari pacarnya Stella juga ingin dilatih oleh Kurogane agar diperhatikan, melihat respond yang berbeda membuat Stella berfikir bahwa Kurogane tidak mau melatih karena tidak perduli kepadanya.
Meluapkan perasaanya Stella mulai berimajinasi dimana dirinya dan Kurogane bermesraan, berpegangan tangan, hingga menuju ke hal begituan.
“Hello gess” – Kurogane
“Kyaa~” – Stella
Meluruskan kesalahpahaman tadi siang alasan Kurogane tidak mau melatih Stella agar supaya tidak merusak gaya pedangnya, sebab gaya berpedang Kurogane menggunakan siasat dimana mengandalkan segala cara agar bisa menang.
Tak perduli meski cara tersebut merupakan cara curang, seketika mendengar akan hal itu membuat Stella bahagia karena Kurogane perduli kepadanya.
Dikala suasana menjadi tenang Kurogane mengajak Stella pergi ke kolam renang menemaninya dalam melatih para murid, tek-tek-tek-tek-tek sesampai di kolam bukanya bersenang-senang sebentar mereka langsung latihan.
Sekilas terlihat wanita misterius yang memandang Kurogane dari kejauhan, meluangkan waktu untuk pacarnya Kurogane ingin membahas mengenai hubungan mereka.
Bukan direspon positif Stella merasa takut jika ditinggalkan oleh Kurogane, sebab selama 2 minggu terakhir mereka belum ngapa-ngapain bahkan sekedar pegangan tangan pun juga tidak.
Langsung mengambil keputusan dengan nada marah Stella bertanya:
“Kurogane ingin putus kan?” – Stella
Menyanggah akan hal itu Kurogane bilang;
“Bahwa diriya tidak ingin putus, dan kenapa Stella malah berfikir seperti itu?”
Sial, argumen demi argumen diberikan tapi Stella tidak mau mendengarnya, women.
Setidaknya sebelum sepakat untuk menyebukan tentang hal yang mereka inginkan, ciuman, dengan begini memperjelas bahwa Kurogane benar-benar cinta dengan Stella, tobrut lagi.
Dikala momen romantis itu terdapat pesan dari pihak sekolah bawasanya masing-masing dari mereka akan melawan anggota osis, anggota osis dikenal dengan kebrutalanya akibat kekuatan mereka terlalu mengerikan~wayalah.
Hingga tak terasa pertandingan seleksi telah dimulai kembali alih-alih ketakutan melawan anggota osis, meski memang kuat nyatanya Stella dan Kurogane mampu mengalahkan mereka berdua, gampang lagi.
Memperjelas keadaan Alice bilang bahwa Kurogane sedang diikuti, Kurogane yang juga sadar sedari lama memutuskan utnuk bertanya akan maksud dan tujuanya.
“Lari!!” – Ayase~
Tersadar dari pingsan wanita bernama Ayatsuji, Ayase segera memberikan penjelasan, pertama alasan kenapa mengikuti Kurogane selama 2 minggu yakni dirinya takut terhadap murid laki-laki.
Mendengar marga Ayatsuji, Kurogane bertanya apakah Ayase berkaitan dengan “Last Samurai” bernama Ayatsuji, Kaito, dan yah ternyata Ayase adalah anak dari Last Samurai.
Dikarenakan beberapa alasan Ayase harus menjadi kuat agar bisa masuk kedalam turnamen 7 bintang, untuk itu Ayase ingin Kurogane melatihnya agar bisa menjadi kuat.
Secara mengejutkan Kaito atau ayahnya Ayase menjadi salah satu panutan bagi Kurogane, dengan senang hati bahwa dirinya akan melatih anak dari panutanya, siapa tau bisa jadiin istri.
Keesokan harinya ketika tanding pedang Kurogane tahu bahwa Ayase ingin kuat setara dengan ayahnya, memberikan kenyataan pahit bahwa semua itu sangatlah mustahil, sebab tubuh pria dan wanita itu sangat berbeda.
Walau begitu masih terdapat metode untuk mengatasi hal tersebut, selama Ayase setuju dengan senang hati, bahkan gembira Kurogane mau membantu, Ayase setuju.
Cara tersebut yakni dengan mengubah struktur otot pada kaki milik Ayase.
“Kyaa~” – Ayase
Dan benar saja begitu selesai diservice, respon time, gerakan, kecepatan jauh lebih meningkat daripada sebelumnya, dengan begini setara dengan ayahnya bukan lagi sebuah mimpi belaka~
Dikala hari menjadi malam melihat kelakuan Kurogane tadi siang membuat Stella merasa resah, namun Kurogane meyakinkan kembali bahwa dirinya hanya suka dengan Stella, membuktikan perkataanya mereka pun~
Memastikan kembali akan kekuatanya kali ini Ayase berlatih pedang bersama Stella, sebagai ucapan terimakasih Ayase mengajak mereka berdua pergi ke restoran untuk mabar, makan bersama.
Sial, dikala mabar terdapat beberapa biji berandalan dari sekolah sebelah, secara mengejutkan pemimpin berandalan bernama Claude tahu bahkan kenal dengan Ayase.
Mencegah terjadinya keributan Kurogane meminta Claude untuk tidak menganggu, sadar perbuatan anak buahnya itu salah sembari menuangkan minuman Claude meminta maaf yang kemudian menggepuk kepala Kurogane menggunakan botol minuman.
Aneh meski udah diprovokasi bahkan diludahin Kurogane bilang bahwa Claude tidak sengaja, seolah membuang waktu Claude memutuskan untuk pergi dari restoran~
Menjawab rasa penasaran jika sampai terprovokasi maka Kurogane akan dikeluarkan dari sekolah, terlebih lagi Claude sangat kuat dan bukan sekedar murid biasa.
Pilihan yang diambil Kurogane adalah benar karena Claude menempati peringkat 8 pada festival turnamen 7 bintang, mereka adalah Kanata, dan juga Misogi selaku anggota osis.
Sebagai hadiah mengambil keputusan yang benar Misogi segera menyembuhkan luka milik Kurogane~
Merasa penasaran Stella bertanya;
“Mereka itu siapa?”
Belum sempat menjawab terdapat pesan dari pihak sekolah bahwa pertandingan selanjutnya Kurogane akan melawan Ayase, wayalah~
Semenjak pengumuman pertandingan Ayase tidak pernah datang untuk berlatih, Alice memberitahu bahwa Ayase pasti merencanakan sesuatu, sebab pada awal pertemuan Ayase mendeklarasikan bahwa dirinya harus terdaftar pada peserta turnamen 7 bintang.
Mau tidak mau Ayase harus bisa mengalahkan Kurogane, dan benar bahwa Ayase telah mengirimkan pesan ajakan untuk ketemuan, sudah jelas bahwa pesan itu adalah jebakan.
Namun Kurogane yang masih yakin bahwa Ayase itu orang baik memutuskan untuk tetap menemuinya, walau skenario terburuk pertemuan itu adalah jebakan, ya udah jelas lah.
Sesampai dirumah sakit Kurogane pergi ke atap untuk bertemu Ayase, aneh bukan menyerang Kurogane justru Ayase memotong pembatas dan segera lompat terjun dari atap.
Tidak ingin kakak kelas kenapa-napa mengaktifkan <Ittou Shura> Kurogane segera menyelamatkanya, sebagai akibat terjadi luapan kekuatan menghancurkan dinding bangunan rumah sakit.
Tapi hal itulah yang menjadi tujuan awal dari Ayase, diketahui <Ittou Shura> hanya bisa digunakan satu kali dalam sehari, sedangkan besok sore merupakan pertandingan Ayase melawan Kurogane~wayalah.
Tersadar dari pingsan Kurogane sudah berada di rumah sakit, beruntung masih tersisa beberapa jam lagi sebelum pertandingan, mengkonfirmasi bangunan rusak kepala sekolah bertanya;
“Apakah itu merupakan ulahnya?”
Walau telah dikhianati akan tetapi Kurogane tidak mau memberitahu bahkan bersedia untuk menerima hukuma, daripada gabut Kurogane bertanya;
“Tentang latar belakang dari murid kelas 3 bernama Ayatsuji, Ayase?”
Beberapa tahun yang lalu terdapat berandalan bernama Claude yang menyerang dojo milik Last Samurai, jika Kaito selaku last samurai kalah maka dojo akan dialih kempemilikan menjadi milik Claude.
Menganut sebuah kepercayaan yakni ora gelud, ora smile Kaito pun menerima tantangan tersebut, tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran brutal antara Claude melawan Kaito.
Meski umur sudah tua tapi semangat dan serangan dari Kaito layaknya pendekar muda, paling tidak sebelum tubuh mencapai batas maksimal mengakibatkan Kaito kalah dalam melawan Claude.
Sesuai kesepakatan bahwa dojo telah diambil alih oleh Claude, parahnya akibat pertempuran brutal mengakibatkan Pak Kaito harus dirawat di rumah sakit hingga detik ini.
Atas dasar itu juga Ayase tidak diberipilihan lain selain menjadi overpower dan masuk sebagai peserta turnamen 7 bientang untuk merebut dojo kembali, tak perduli walaupun harus menggunakan cara licik sekalipun~
Beberapa jam sebelum pertandingan Kurogane pergi ke tempat Yuri-sensei untuk berdiskusi sesuatu, Kurogane pun bilang Ayase akan berbuat curang dengan membuat jebakan di area pertandingan.
Meski begitu Kurogane meminta Yuri-sensei untuk tutup mata perihal kecurangan, sebab dirinya percaya pada hati milik Ayase masih terdapat jiwa seorang samurai.
Hingga tak terasa pertandingan babak seleksi akan segera dimulai, sesuai dugaan sebelum pertandingan dimulai Ayase telah memasang jebakan menggunakan senjata <Hizume>.
Diketahui <Hizume> mampu memberikan tanda sayatan dimana ketika diaktifkan maka akan menebas area tersebut, seperti kejadian diatas rumah sakit.
Dan benar saja begitu <Hizume> diaktifkan memberika luka sayatan pada tubuh Kurgogane, meski tahu bahwa pada area terdapat 1532 sayatan tapi hal itu tidak membuat Kurogane patah semangat.
Secara mengejutkan seiring berjalanya waktu Kurogane mampu merasakan letak tanda sayatan berada, dengan begini—eh gak jadi deng.
Sadar bahwa teknik pedang, dan gerakanya sangat berantakan menandakan bahwa Ayase bertarung tidak menggunakan jiwa seorang samurai.
Berkat kekuatan <Perfect Vision> membuat Kurogane tahu apa yang dipikirkan, dirasakan, hingga semua keresahan Ayase, untuk itu demi mengembalikan jiwa samurainya Kurogane akan segera mengalahkan Ayase.
Tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran fase ke-2 antara Ayase melawan Kurogane, jauh lebih kuat dari sebelumnya kali ini Kurogane mampu mengetahui lokasi tanda sayatan.
Bahkan ketika Ayase mengaktifkan semua tebasan serangan tersebut tidak berdampak dan justru Ayase lah yang tidak bisa bergerak.
Diwaktu yang sama dengan kemenangan Kurogane pedang <Hizume> memudar mendandakan bahwa Ayase sedang membohongi dirinya sendiri, bertarung dengan cara licik.
Tak perduli meski samurai sekalipun jika saja berada diposisi yang sama mungkin Kurogane akan melakukan hal yang serupa, maka dari itu untuk memutus lingkaran setan Kurogane akan membantu Ayase dalam merebut dojo kembali.
Mendengar kata-kata dari Kurogane seketika mengingatkanya dengan Kaito selaku ayahnya Ayase, udah cocok nih~
Tanpa membuang banyak waktu lagi mereka segera pergi ke dojo untuk menantang Claude, melihat aura yang berbeda Claude bertanya;
“Apakah Kurogane merupakan orang cupu di restoran kemarin?”
Jika benar sebelum baku hantam Kurogane harus membuktikan kekuatanya terlebih dahulu, tanpa harus disuruh di depan dojo Kurogane telah meratakan para kroco.
Seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile Kurogane mengaktifkan <Intetsu> dikuti oleh Claude yang mengaktifkan pedang <Orochimaru>.
Terjadi pertempuran brutal antara Claude melawan Kurogane, aneh meski kecepatan serangan Kurogane berada pada angka 0.1 detik tapi Claude mampu menangkis bahkan memberikan serangan balik.
Mengambil kesimpulan bahwa pergerakan Claude berada pada angka 0.05 detik, dalam artian berapapun serangan yang diberikan dapat dipastikan Claude mampu menghindar.
Begitu rahasia terbongkar Claude segera meningkatkan seranganya, jauh lebih cepat dari sebelumnya dalam satu kali ayunan mampu memberikan 3 hingga 4 kali serangan.
Membuat Kurogane kagum ternyata seperti ini rasanya melawan peringkat 8 pada turnamen 7 bintang, melihat pertarungan brutal dan Kurogane sangat terpojok Ayase ingin segera menghentikanya, tapi dicegah.
Melihat Kurogane menikmati pertandingan bahkan sampai tersenyum, mungkin saja Kaito selaku last samurai juga sama seperti Kurogane.
Merasa bahagia karena terdapat lawan yang jauh lebih kuat daripada dirinya, mendengar akan hal itu seketika membuat Ayase menangis karena salah paham terhadap ayahnya.
Dalam pikirnya ayahnya terpuruk karena dikalahkan padahal kenyataanya ketika seorang samurai bertemu lawan yang kuat merupakan suatu kebahagiaan.
Setelah membaca semua serangan sudah waktunya bagi Kurogane untuk mengakhiri pertandingan menggunakan kekuatan sejati, tanpa membuang banyak waktu lagi menggunakan <Teni Munhou> Kurogane menuju ke tempat Claude.
Melihat teknik pedang tersebut dengan ekspresi gembira Claude berkata;
“Bahwa dirinya sudah menunggu selama 2 tahun”
Berkat teknik pedang tersebut mampu melukai Claude dan berakhir dengan kemenangan dari Kurogane, sebelum pergi Claude menanyakan nama serta ingin melanjutkan pertarungan pada festival 7 bintang.
Dengan begini dojo Ayatsuji telah dialih kepemilikan kepada Ayase laku anak dari Last Samurai, ajaib setelah dojo kembali direbut Kaito juga sembuh dari koma selama 2 tahun lamanya~
Dikarenakan dari kemarin baku hantam mulu kepala sekolah menyuruh mereka untuk pergi liburan ke rumah penginapan, berduaan.
Sial, bukan untuk bermesraan mereka diminta untuk membersihkan rumah penginapan, sebab saat ini anggota osis sedang kekurangan tenaga.
Tek-tek-tek-tek-tek setelah selesai bersih-bersih mencari kesempatan Stella bilang bahwa dirinya ingin melihat air terjun bersama Kurogane, berhubung tidak ada tugas lagi anggota osis pun mengijinkanya.
Diperjalanan menuju ke air terjun Stella merasakan ada hal yang aneh pada tubuhnya, dalam pikirnya gejala ini layaknya seperti orang hamil.
“Gak gitu njir” – Kurogane
Dikarenakan tubuh tidak bisa digerak dan sepertinya akan hujan badai, Kurogane memutuskan untuk membawa Stella mengungsi di area sekitar, sekilas terlihat seseorang misterius yang mengamati dari kejauhan.
Sesampai digubuk dan setelah dicek kondisinya saat ini Stella sedang terkena demam, padahal selama hidupnya Stella sama sekali belum pernah sakit demam.
Sebagai akibat tubuh sangat panas mau tidak mau Stella harus melepas atributnya, dikarenakan tidak isa bergerak Kurogane berinisiatif untuk membantunya, sekilas Stella melihat biji milik Kurogane yang sepertinya mau meledak, hehe.
Mumpung kondisi seperti ini siapa sangka Stella mengajak Kurogane untuk bermain, sial tak lama setelah itu terdapat panggilan dari anggota osis menanyakan kabar sudah malam tapi kok belum pulang?
Lagi-lagi terlihat seseorang misterius yang berbicara dengan petinggi pada suatu organisasi, om Yanto, begitu om yanto bilang;
“Mari kita mulai...”
Terjadi getaran di sekitar gubuk pengungsian, memastikan apa yang sedang terjadi Kurogane memeriksa keadaan sekitar, secara mengejutkan terdapat golem yang ingin menghancurkan gubuk pengungsian.
Mengingat Stella berada di dalam mengaktifkan <Ittou Shura> Kurogane segera menyelamatkanya, berbeda dengan golem biasa dimana kelemahan terletak pada biji core, berulang kali menghancurkan core tapi golem terus beregenerasi.
Paling tidak sebelum ketua osis bernama Todou, Touka datang menghancurkan golem dengan <Raikiri> selaku petir brutal kanan dan kiri.
Hanya dengan satu kali tebasan mampu menghancurkan puluhan hingga ratusan biji golem dalam sekejam, disaat yang sama ketika golem tersambar menghancurkan benang pengendali hingga memusnahkan orang yang mengendalikan golem dari jarah jauh.
Mengejutkan semua hal yang terjadi merupakan bagian rencana dari om yanto, tujuanya cuman satu yakni untuk mengeluarkan jika bisa sekalian memusnahkan Kurogane~wayalah.
Beberapa hari setelah insiden di camp pelatihan beredar berita bahwa terdapat ‘makhluk hidup’ yang menyerang putri kerajaan, padahal sudah jelas bahwa para golem merupakan boneka yang dikendalikan.
Semakin dikejutkan mendengar kabar bahwa pertandingan selanjutnya Shizuku akan melawan Touka, dimana tidak diragukan lagi bahwa Touka sangatlah overpower.
Sadar bahwa Touka merupakan murid peringkat pertama sebelum bertanding Shizuku melakukan simulasi pertandingan dengan para murid pengguna elemen petir, hingga tak terasa hari pertandingan kini telah tiba.
Aneh, Touka yang biasanya menggunakan kacamata kali ini dirinya tidak menggunakanya, tanpa membuang lebih banyak waktu lagi Touka segera mengeluarkan senjata <Narukami> dan Shizuku juga mengeluarkan <Yoi Shigure>
Tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran sengit antara Shizuku melawan Touka dikarenakan murid peringkat 1 dan juga 2 tentunya dalam segi kekuatan mereka hampir setara.
Bahkan bisa dibilang diawal pertandingan diawal pertandingan Shizuku lebih unggul dari Touka, paling tidak sebelum Touka mengeluarkan teknik rahasia bernama <Nukiashi>
Sama seperti ketika Kurogane bertemu dengan Saikyo-sensei dirinya dibuat kaget tiba-tiba Saikyo-sensei terteleport secara instan, mendengar penjelasan dari kepala sekolah semakin memperjelas bahwa Touka dan Saikyo memiliki teknik yang sama.
Sebab guru mereka bernama Nangou, Torajirou yang dijuluki sebagai dewa perang.
Memberikan semangat kepada calon adik, Stella berteriak untuk selalu berjuang, meski agak benci dengan Stella demi terlihat keren di depan kakaknya Shizuku akan mengeluarkan seluruh kemampuanya.
Seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile, terjadi pertempuan yang jauh lebih brutal daripada sebelumnya, sial meski telah mengeluarkan kekuatan sejati tapi serangan itu mampu dipatahkan dengan tebasan petir bernama <Raikiri>~
Tersadar dari pingsan terlihat Alice yang sedang menunggu, dikarenakan Alice bukan saingan atau orang yang ingin dilindungi maka Shizuku tidak perlu bertindak kuat ketika dihadapanya.
Seketika Shizuku menangis frustasi akibat kalah melawan Touka~
Disisi lain mendengar kabar kekalahan dari Shizuku membuat kepala keluarga Kurogane agak sedikit syok, semakin mendorong om Yanto untuk segera mengeluarkan Kurogane dari sekolah~wayalah.
Baca juga: Nonton Anime Gakusen Toshi Asterisk Bahasa Indonesia
Melanjutkan pertandingan seleksi sudah 14 kali Stella meraih kemenangan secara berturut-turut, begitu juga dengan Kurogane yang belum pernah kalah sama sekal.
Agar besok semakin semangat mereka berdua melakukan kissu ditengah taman, sial bahwa terdapat seseorang yang memfoto bereka berdua, waduhh.
Dan benar saja dihari berikutnya beredar berita tentang hubungan terlarang putri kedua kerajaan Verimilion dengan Kurogane selaku rakyat jelata, lemah lagi.
Rumor itu terus digoreng oleh media dikarenakan mereka tinggal dikamar yang sama, pasti terjadi hal begituan, ya kali enggak.
Sebagai akibat tersebar rumor buruk pihak Federasi memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut, dan pemimpin Federasi tak lain dan tak bukan adalah Om Yanto.
Tidak diberi pilihan lain agar keadaan tidak semakin memburuk Kurogane memutuskan untuk ikut Om Yanto~
Nenek kemasan sachet berpsekulasi bahwa tujuan diadakan penyelidikan yakni memaksa Kurogane untuk memberikan pernyataan bahwa dirinya telah bersalah.
Jika Kurogane mengakui maka dirinya akan dikeluarkan dari sekolah karena telah berbuat hal yang tidak-tidak, spekulasi itu diperkuat ketika kepala sekolah mendapatkan informasi bahwa terdapat mata-mata disekitar akademi.
Tak perlu ditanya bahwa penyusup itu adalah orang suruhan Om Yanto, dan benar saja pada suatu tempat bernama ‘White Room’ Kurogane dipaksa untuk berkata bahwa dirinya telah bersalah.
Tidak perduli dirinya mengelak bahkan memberikan pembelaan, pokoknya Kurogane harus bersalah, udah ke negara man---
Tidak hanya Kurogane yang terdampak setiap bertanding Stella selalu menjadi bahan pembicaraan ‘seorang tuan putri tapi kok melakukan begituan dengan rakyat jelata’.
Aneh, walau berada di white room tapi om Yanto ngide melanjutkan pertandingan seleksi agar tidak buang-buang waktu, tujuanya cuman satu yakni membuat kondisi tubuh lelah hingga mengalami gangguan mental.
Meski dibawah tekanan yang berat tetap saja Kurogane mampu memenangkan 16 pertandingan secara beturut-turut, namun akibatnya Kurogane merasakan lelah luar biasa yang berdampak pada kesehatan mentalnya~
Berpindah sudut padnag rumor buruk mengenai Kurogane semakin menyebar ke seluruh dunia, membuat Stella berfikir:
“Lebih baik jika dirinya tidak pernah bertemu dengan Kurogan”
Jika begitu maka Kurogane tidak perlu menderita lagi, seketika Shizuku menamparnya menggunakan air dari senjatanya, memberi paham kepada Stella;
“Bahwa semua hal yang dilakukan oleh Kurogane yakni demi menjaga hubunganya dengan Stella”
Sebab di masa depan Kurogane ingin menjadikan Stella sebagai istrinya, mendapatkan pencerahan dari Shizuku, Stella memotong seutas rambut yang kemudian rambut itu diberikan kepada Kurogane melalui Yui-sensei.
Meski hanya seutas rambut namun mampu membangkitkan kembali semangat milik Kurogane, tanpa membuang banyak waktu lagi Kurogane mengajutkan banding dan ingin bertemu dengan Itsuki selaku ayahnya sekaligus kepala keluarga Kurogane.
Berkat bantuan dari Shinguji selaku kepala sekolah tidak memberi om Yanto pilihan lain selain mengabulkanya, mengejutkan setelah ngobrol-ngobrol sebentar Itsuki memberikan ucapan selamat atas kemenanganya.
Tentunya mendengar akan hal itu membuat Kurogane sangatlah senang, jangan-jangan konotasi tidak dianggap hanya ada pada pemikiran Kurogane saja, overthinking.
Memberi pernyataan;
“Jika menang pada turnamen 7 bintang, apakah sang ayah mau mengakuinya?”
Baru saja senang beberapa detik, hati Kurogane hancur lebur ketika ayahnya berkata;
“Bahwa dirinya tidak berminat melatih seseorang yang tidak memiliki bakat”
Sebab murid tidak berbakat hanya akan menghasilkan hasil sentengah-setengah seperti Kurogane saat ini, dalam pemikiran ayahnya kemenangan itu harus bersifat mutlak.
Sedangkan jika tidak ada bakat maka hasilnya bisa menang dan bisa kalah.
(ini pola pikir ayahnya gimana sih, udah jelas Kurogane menang terus loh, gak pernah kalah lagi)
Menutup pembicaraan ayahnya berkata;
“Kalau tidak bisa apa-apa maka jangan coba lakukan apa-apa, afk aja”
Seketika mendengar akan hal itu membuat hati, mental, dan jiwa Kurogane rusak serusak-rusaknya, tapi om Yanto tersenyum, hehe.
Tek-tek-tek-tek-tek melanjutkan pertempuran pada White Room, Kurogane telah meraih 18 kemenangan secara berturut-turut.
Om Yanto pun bilang jika pada pertandingan ke-19 Kurogane menang maka pihak federasi akan mengakhiri proses penyelidikan, sekalian untuk menunjukan kekuatan pertandingan terakhir akan digelar pada ruang publik yakni sekolahan.
Seolah Om Yanto terlihat seperti orang baik tapi kenyataanya beliau merupakan orang licik dan manipulatif, sebab lawan terakhir yang dimaksud adalah Touka dimana merupakan murid terkuat peringkat satu pada akademi.
Mungkin saja jika kondisi prima akan menghasilkan presentase 40:60 berhubung tubuh sudah lelah, mental hancur, dan harapan telah hilang menurutnkan presentase untuk meraih kemenangan.
Tapi hal itulah yang menjadi tujuan om yanto sedari awal~
Hingga tak terasa seleksi perserta turnamen akan segera dimulai, dikarenakan pertandingan terakhir semua murid antusias untuk menonton bahkan pertandingan juga disiarkan ke seluruh dunia.
Tentu siaran langsung ke seluruh dunia merupakan akal-akalan dari Om Yanto, sebelum puncak acara terdapat pertempuran antara Stella, Alice, dan anggota Osis melawan murid NPC.
Secara mengejutkan Torajirou, Nangou juga datang untuk melihat pertandingan, bukan untuk melihat muridnya selaku Touka melainkan beliau ingin melihat Another One selaku Kurogane.
Torajirou sendiri dijuluki dewa perang merupakan rival dari keluarga Kurogane sekaligus guru dari Nenek kemasan sachet dan juga Todou, Touka.
Om Yanto juga mengamati dari kejauhan.
Seolah tidak cukup puas, pihak Federasi bahkan tidak mengantarkan Kurogane ke sekolah menyuruhnya untuk jalan kaki, jika telat maka secara otomatis Kurogane akan dianggap kalah~
Diperjalanan menuju ke sekolah, perlahan-lahan Kurogane mulai kehilangan harapan, bahkan dirinya sendiri menyuruh untuk menyerah sudah cukup menerima penderitaan dan ketidakadilan.
Beruntung sebelum menyerah dengan keadaan terlihat cahaya mengantarkanya ke pelukan adiknya, Shizuku.
Shizuku sendiri sebenarnya tidak ingin kakaknya bertanding dengan tubuh babak belur, tapi Shizuku juga yakin bahwa kesenangan seorang samurai terletak pada baku hantam, sebab seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile.
Semangat semakin membara ketika melihat terdapat banyak orang yang mendukungnya, ditambah lagi pacarnya bernama Stella telah memenangkan tiket untuk menuju ke turnamen 7 bintang.
Tanpa membuang banyak waktu lagi Kurogane menuju ke kolosium meski saat ini tubuhnya babak belur, sebelum bertanding Touka meminta maaf karena meski tahu tubuh babak beli tapi Touka akan menyerang dengan sekuat tenaga.
Bukan untuk mempertahankan peringkat pertama melainkan untuk menjaga harga diri sebagai seorang ksatria, lagi pula jika menahan diri sama saja Touka melakukan penghinaan terhadap Kurogane.
Sepakat akan hal itu Kurogane segera mengeluarkan senjata <Intetsu>, secara mengejutkan baru saja dimulai Kurogane membuka pertandingan dengan <Ittou Shura>
Touka berfikir jika berhasil menghindar maka dirinya akan menang, tapi hal itu bukanlah yang Touka inginkan, buat apa menang jika tidak baku hantam.
Melancarkan serangan Kurogane berfikir bahwa <Ittou Shura> tidak mampu mengalahkan <Raikiri> milik Touka, maka dari itu Kurogane harus meningkatkan batasan kekuatan mengubah Ittou Shura yang tadinya 1 menit menjadi 1 tebasan.
Itu saja belum cukup dirinya harus menginkatkan hingga ke titik batas maksimal, hanya dengan satu kali tebasan mampu mengalahkan hingga menghancurkan <Narukami> selaku pedang katana milik Touka.
Melihat akan hal itu Torajiro selaku dewa perang dibuat kagum, karena teknik tersebut bukanlah suatu teknik yang bisa digunakan oleh manusia.
Sebab <Ittou Rasestu> sendiri merupakan kekuatan melebihi hukum alam sebagai manifestasi dari setan dan juga iblis
Apapun itu dengan kemenanganya dalam melawan Touka membawakan sebuah tiket untuk menuju ke turnamen 7 bintang, bahkan Claude dibuat senang karena masih terdapat kesempatan untuk bertarung melawan Kurogane.
(Tapi om Yanto tidak senang)
Bahkan dirinya nekat menyerang Kurogane sewaktu masih berada di kolosium, untungnya saja Stella segera menghantam Om Yanto menggunakan pedang <Levantein>.
Merasa senang, rindu, bangga, dan bahagia Stella segera memeluk pujaan hatinya, merasakan kehangatan akan kasih sayang membuat Kurogane bahagia karena kehangatan inilah yang selama ini dia inginkan.
Mempertegas keadaan dan agar tidak ada drama, Kurogane bilang;
“Bahwa dirinya ingin menjadikan Stella menjadi keluarganya”
Stella yang merasa senang memohon kepada Kurogane untuk dijadikan istrinya, dengan begini berita buruk antara Kurogane dan Stella akan menghilang.
Kalaupun masih tersebar juga bodo amat, sebab saat ini mereka telah bertunangan, walau belum resmi~
Menuju ke festival turnamen 7 bintang, akademi sihir telah menetapkan peserta, beberapa diantaranya ada Kanata, Kikyou, Botan, Alce, Stella dan juga Kurogane.
Secara mengejutkan Touka selaku ketua OSIS menetapkan Kurogane sebagai kaptain atau pemimpin, bahkan semua murid juga sepakat untuk menjadikan Kurogane sebagai pemimpin.
Dititik ini tidak ada lagi murid yang meragukan kekuatan dari Kurogane, seorang murid yang dijuluki paling lemah padahal memiliki kekuatan diatas nalar manusia~anjays
Bahkan Touka yang ditakuti akibat kekuatanya tidak berdaya ketika berhadapan dengan Kurogane, tentu semua itu berkat kekuatan <Itto Rasetsu> selaku kekuatan mutlak manifestasi dari setan dan juga iblis.
Kurogane merupakan keluarga terpandang dimana setiap generasi selalu menciptakan kesatria pedang sihir terkuat, bagi mereka yang bisa menggunakan sihir disebut sebagai Blazer selaku kesatria pedang sihir.
Sial meski terlahir di keluarga terpandang Kurogane, Ikki sama sekali tidak memiliki bakat sebagai seorang Blazer, sebagai akibat terlahir tanpa bakat sihir pihak keluarga bahkan orang tua sekalipun tidak mengaggap akan keberadaanya.
Seolah-olah Kurogane tidak pernah dilahirkan pada dunia ini, muak akan hal itu Kurogane memutuskan untuk kabur dan bertekat untuk tidak pernah kembali, dalam pikirnya keberadaan tidak dianggap sama saja seperti orang mati.
Beruntung sebelum Kurogane mati akibat kedinginan terdapat seseorang misterius yang bertanya;
“Apakah kau kesal menyadari kalau dirinya adalah orang lemah? Jika benar maka itu menjadi bukti kalau Kurogane belum menyerah”
Meski hanya sekedar kata-kata tapi mampu memberikan secercah harapan kepada Kurogane~
Beberapa tahun telah berlalu ketika beranjak remaja Kurogane berhasil memasuki akademi ksatria sihir ternama, namun akibat campur tangan dari keluarga pihak sekolah tidak memperbolehkan Kurogane untuk mengikuti kelas.
Tidak berhenti disitu saja, pihak keluarga juga mengirimkan beberapa agen dan satu biji murid, murid ini ditugaskan untuk mengeluarkan Kurogane dari akademi sihir.
Bagaimana pun juga Kurogane telah dianggap sebagai aib keluarga, dan sebisa mungkin keberadaanya tidak terekspos oleh publik, walau telah mendapatkan perlakuan buruk sedari kecil Kurogane tetap percaya bahwa suatu hari nanti dirinya akan menjadi ksatria pedang sihir terkuat.
Beruntung, ditengah ketidakadilan tesebut kepala sekolah berganti menjadi Ibu Shinguji dimana beliau akan selalu mendukung Kurogane, mulai dititik ini lah perubahan besar akan terjadi pada kehidupanya~
Dipagi yang cerah seperti biasa Kurogane selalu berlatih pedang setiap paginya, secara mengejutkan dikala pulang terdapat seorang wanita yang sedang mengganti antribut.
Agar semuanya adil Kurogane segera melepas atribut biar sama-sama melihat, seketika wanita berambut merah berteriak:
“Kyaaa~” – Stella
Beberapa jam sebelum kejadian beredar kabar bahwa Putri Kerajaan Vermillion bernama Stella pindah ke akademi pedang sihir, tujuan Stella datang kemari yakni agar bisa menjadi kesatria pedang sihir terkuat.
Sebab pada negaranya Stella dianggap sebagai penyihir jenius dalam artian sudah tidak ada lagi orang yang mampu mengalahkanya, untuk itu agar bisa berkembang Stella memutuskan untuk bersekolah di negara jepang~
Sebagai akibat melihat asset milik Stella, Kurogane dipanggil untuk segera menhadap kepala sekolah, sebagai seorang pria sejati Kurogane meminta maaf atas kejadian tadi pagi.
Mengejutkan bukanya marah berkelanjutkan justru Stella langsung memaafkanya, asalkan Kurogane mau melakukan Harakiri atau tindakan bunuh diri.
“Yang bener aja...” – Kurogane
Berusaha menenangkan Stella, Kurogane bilang;
“Bahwa dirinya tidak tahan melihat akan kecantikan dari Stella”
Mendengar kata-kata gombalan seketika membuat Stella tersipu malu, Shinguji selaku kepala sekolah menjelaskan bahwa mereka berdua akan tinggal di kamar yang sama.
Mempertanyakan akan hal itu Stella bertanya;
“Kenapa harus tinggal bersama Kurogane selaku laki-laki?”
(Gimana kalau terjadi hal yang tidak-tidak?)
Terlebih lagi Kurogane merupakan perigkat F selaku paling rendah sedangkan Stella merupakan peringkat A selaku tier tertinggi, seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile semuanya bisa diselesaikan dengan cara baku hantam.
Jika memenangkan pertandingan maka berhak memberikan perintah apapun termasuk keluar dari kamar hingga hal begituan~anjays.
Tidak diberi pilihan lain sebagai seorang putri Stella menerima tantang itu, walaupun lawanya adalah kroco selaku peringkat F selaku murid paling lemah.
Sebelum bertanding kepala sekolah memberitahu bahwa Stella merupakan peringkat A dimana dalam segi kekuatan sihir sangatlah kuat, Kurogane menjawab bahwa dirinya juga tidak ada pilihan lain selain memenangkan pertandingan.
Sebab Kurogane ingin berpartisipasi pada turnamen 7 bintang sebagai syarat khusus untuk lulus dari akademi pedan sihir.
Begitu semua telah siap Stella segera mengeluarkan pedang <Levatein> diikuti oleh Kurogane yang mengeluarkan katana bernama <Intetsu>.
Terjadi pertempuran sengit antara Stella melawan Kurogane, meski dilabeli sebagai murid peringkat A pada kenyataanya Stella sangat kesulitan untuk mengalahkan Kurogane.
Bukan tanpa sebab alasan Kurogane hanya bertahan yakni untuk mengaktifkan skill bernama <Blade Steal> yang mampu mencuri teknik pedang dari keluarga Vermillion.
Melanjutkan phase kedua, saat ini Stella merasa seolah-olah sedang bertarung dengan dirinya sendiri, sebab semua serangan dari Kurogane sama persis dengan teknik pedang keluarga Vermillion.
Walau begitu peringkat A bukanlah sekedar gelar karena Kurogane juga sangat kesulitan untuk mengalahkan Stella, bahkan kali ini Stella akan mengeluarkan kekuatan yang sebenarnya.
Tidak diberi pilihan lain selain mengeluarkan kekuatan mutlak bernama <Ittou Shura> diketahui <Ittou Shura> mampu memberikan energi tanpa batas, namun sebagai gantinya kemampuan tersebut hanya bisa digunakan selama 1 menit saja.
Baca juga: Tempat Nonton Anime Subtitle Indonesia Gratis dan Berbayar
Jauh berbeda dari sebelumnya yang hanya bisa menerima dan bertahan dari serangan kali ini pergerakan dan serangan dari Kurogane sangatlah cepat melebihi kecepatan cahaya.
Hanya dengan satu kali tebasan Kurogane mampu mengalahkan Stella selaku murid peringkat A sekaligus calon putri kerajaan Vermillion~
Tersadar dari pingsan Stella bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi? Menjawab akan pertanyaan sistem sekolah didesain berdasarkan Blazer atau bakat sihir.
Itulah sebabnya Kurogane ditempatkan pada peringkat F selaku murid paling lemah padahal jika masalah bertarung Kurogane jauh lebih unggul dari murid lainya.
Belum lagi campur tangan pihak keluarga dalam menghambat bahkan berusaha untuk mengeluarkan Kurogane, walau begitu meski dihadapkan dengan ketidakadilan Kurogane terus berlatih dan berusaha untuk melawan ketidak adilan yang ada~
Mnerima fakta yang sangat menyedihkan Stella kembali ke asrama untuk meminta maaf, bukanya dibangunkan Stella dibuat kagum dengan tubuh dari Kurogane.
“Uwaww” – Stella
Langsung menuju ke intinya Stella meminta maaf atas perlakuanya selama ini, apapun itu sesuai kesepakatan bagi pemenang berhak memberikan perintah apa saja, termasuk begituan.
Mengejutkan bukan meminta hal yang tidak-tidak Kurogane hanya ingin berteman dengan Stella~
Hampir setiap hari Stella mengikuti Kurogane dalam latihan pagi, melihat eskpresi wajah senang Stella bertanya;
“Apa yang telah terjadi?”
Kurogane menjawab bahwa hari ini adiknya akan masuk ke akademi, berbeda dengan keluarga yang tidak menganggap adiknya bernama Shizuku sangat dengan kakaknya sendiri.
Memastikan akan hal itu Stella bertanya:
“Apakah dia adik kandung beneran atau bukan?” – Stella
“Beneran lah... dikira anime sebelah apa” – Kurogane
Dikala masuk kelas Yuri-sensei menegaskan bahwa seleksi peserta untuk turnamen 7 bintang akan segera dimulai, berbeda dengan peraturan tahun sebelumnya kali ini semua murid bisa ikut bahkan peringkat F sekalipun.
Turnamen ini akan diselenggarakan sekitar 2 minggu lagi, memberikan semangat Yuri-sensei pun berkata;
“Ei.. ei... croottt” – Yuri
Dikala perjalanan menuju ke kantin terdapat seorang wanita yang langsung menyerangnya, tentu karena wanita ini merupakan peringkat ke-2 seketika membuat seisi sekolah langsung menjadi heboh.
Wanita ini bernama Shizuku yang tak lain dan tak bukan merupakan adik kandung dari Kurogane, melihat perbuatan yang tidak-tidak dengan cepat Stella segera memisahkan mereka berdua.
Kemudian Shizuku bertanya:
“Kenapa seorang tuan putri ikut campur dengan urusan rakyat jelata?”
Mempertegas keadaan Stella bilang bahwa hubungan mereka berdua adalah budak dan juga tuan, Stella menjadi budak dan Kurogane menjadi tuanya.
Perkataan dari Stella adalah benar karena pertandingan di tempo lalu bagi yang kalah akan menjadi budak, berfikir bahwa kakaknya telah dicuci otak Shizuku segera mengeluarkan <Yoi Shigure> untuk membebaskan kakaknya.
Stella yang terpancing juga mengeluarkan pendang api bernama <Levantein>
“Gendut...” – Shizuku
“Tepos” – Stella
*duarr*
Sebagai akibat mengeluarkan device atau senjata tanpa ijin kepala sekolah menghukum mereka dengan cara membersihkan toilet, dan toilet itu berjumlahkan 27 biji.
Tek-tek-tek-tek-tek hingga hingga tak terasa hari pun menjadi sore, sebelum kembali ke asrama Shizuku menekankan kembali untuk menjauhi kakaknya, bagaimana pun hanya Shizuku saja yang tahu akan perasaan kakaknya.
Saking emosinya tidak sengaja Shizuku berkata:
“Bagaimana rasanya diperlakukan layaknya orang yang tidak pernah ada? Tidak dianggap”
Seketika membuat Stella bingung dan kaget mendengar akan hal itu~
Penasaran akan maksud dari perkataan Shizuku, Stella menanyakan langsung kepada Kurogane.
“Pfftt” – Kurogane
Waktu yang tepat bahwa Kurogane juga ingin menceritakan semuanya, mulai dari dirinya tidak dianggap, depresi, diselamatkan oleh seseorang, dan berbagai macam ketidakadilan yang selalu dia alami.
Satu-satunya motivasi ingin menjadi yang terkuat agar suatu hari nanti Kurogane bisa menyelamatkan seseorang yang memiliki nasib yang sama seperti dirinya.
Mendengar cerita dari Kurogane mengingatkan kembali tentang masa lalu milik Stella, sebab sedari kecil Stella juga selalu berjuang dengan keras karena tidak ada orang yang mau mengajarinya, beda privilege doang.
Semakin yakin Kurogane merupakan pria sejati perlahan-lahan membuat Stella jatuh cinta kepada dirinya~anjays.
Seperti biasa hampir setiap harinya mereka selalu berlatih bersama, mengingat besok adalah hari libur Stella ingin mengajak Kurogane untuk pergi berkencan.
Sial belum sempat mengajak terdapat pesan dari Shizuku yang berisikan ajakan pergi ke mall, seketika membuat Stella emosi melihat pesan itu.
Tanpa membuang banyak waktu lagi ketika hari berganti mereka pergi ke mall bersama, namun terdapat 2 entitas tidak diajak yakni Stella dan juga seorang murid bernama Alice.
“K-koe lang to mas?” – Kurogane
“Kyaaa~” – Alice
Tek-tek-tek-tek-tek setelah berkeliling kesana kemari hingga pada akhirnya mereka berhenti di restoran untuk mabar, makan bersama.
Melihat krim dipipi Shizuku dengan cepat Kurogane segera membersihkanya, meski biasanya agresif tak disangka tindakan itu membuat Shizuku tersipu malu.
“Aku juga mau!” – Stella
Berhubung ingin buang air Kurogane ijin off pergi ke toilet yang kemudian disusul oleh Alice, waduh.
Disisi lain terdapat seseorang misterius yang juga pergi menuju mall, bukan om Yanto melainkan Bisho selaku blazer atau ahli sihir, tujuan Bisho datang kemari yakni untuk menyandra uang agar bisa dimintai uang tebusan.
Sial, sebagai akibat banyak sandra membuat Stella dan Shizuki tidak bisa bertindak gegabah~
Menyadari terdapat hawa membunuh Alice segera membungkam Kurogane agar tidak ketahuan, dan benar saja begitu para bandit masuk ke toilet mereka langsung menyerang brutal untuk memastikan ada orang atau tidak.
Untungya saja berkat kekuatan Alice bernama <Penguasa Bayangan> mampu membuat celah untuk bersembunyi pada ruang bayangan, khawatir akan kondisi Stella dan juga Shizuku, Kurogane dan Alice segera pergi menuju ke tempat mereka berada.
Tapi sebelum itu Kurogane melaporkan dan meminta ijin kepada kepala sekolah untuk menggunakan device atau senjata mereka~
Berpindah sudut padang keadaan semakin suram ketika terdapat anak kecil yang melemparkan es krim ke salah satu bandit, agar keadaan tidak semakin memburuk Shizuku akan melakukan suatu dan meminta Stella untuk mengulur waktu.
Merasa emosi karena dilempar es krim satu biji bandit langsung menembaknya, berutung sebelum terkena tembakan menggunakan sihir api Stella menghancurkan peluru itu.
Berulang kali para bandit menembak tak satu biji peluru yang mampu menembus armor api milik Stella, tak lama setelah itu Bisho segera meluruskan pola pikir dari bawahanya.
Bagaimana pun anak kecil itu belum bisa berfikir jernih dan segala perbuatan serta kesalahan yang dilakukan merupakan tanggung jawab dari orang tua, maka dari itu untuk menebus kesalahan maka nyawa orang tuan yang menjadi bayaranya.
(kesalahan pola pikir)
Sial bahwa provokasi yang dilakukan bertujuan untuk memancing Stella, menggunakan sihir <Reverse> mampu mengembalikan serangan kepada penggunanya.
Memberikan tawaran Bisho mau melepas sandra asalkan Stella mau bersujud tanpa menggunakan atribut apa-apa, tidak diberi pilihan lain sebagai calon ratu kesalamatan penduduk adalah prioritas utama.
“Uwogghhhh” – Bandit
Tentunya melihat Stella yang dijadikan tontonan oleh para bandit membuat Kurogane sangatlah emosi, aneh ketika ingin menerabas masuk dirinya dihentikan oleh Alice.
Bukan karena ingin melihat Stella tanpa atribut melainkan Alice percaya dengan kekuatan sihir milik Shizuku, begitu Shizuku berhasil mengeluarkan sihir <Shoha Suiren> seleaku sihir pelindung waktu yang tepat untuk melancarkan serangan secara brutal.
Tanpa membuang banyak waktu lagi Kurogane segera mengaktifkan <Ittou Shura> selaku kekuatan mutlak, hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 detik Kurogane mampu mengalahkan Bisho dengan sangat mudahnya.
Agar tidak kemana-mana menggunakan sihir bayangan Alice mengunci pergerakan dari Bisho, dan ketika meminta bala bantuan para kroco telah diberantas oleh Stella dan juga Shizuku.
Mengira semuanya telah berakhir tapi terdapat komplotan yang bersembunyi diantara para sandra, beruntung datanglah seseorang misterius yang segera membantu mereka semua.
Dia bernama Kirihara selaku orang yang pernah membully lebih tepatnya diutus untuk mengeluarkan Kurogane, meski begitu karena telah diselamatkan tak lupa Kurogane mengucapkan terimakasih.
Masih memiliki tujuan yang sama berkat campur tangan keluarga pihak sekolah mempertemukan Kurogane dan Kirihara dalam seleksi perserta turnamen 7 bintang.
Jika kalah maka dapat dipastikan Kurogane akan dikeluarkan dari sekolah~wayalah
Hinggak tak terasa seleksi peserta turnamen 7 bintang telah dimulai, bagi Stella selaku penyihir peringkat A semua murid di akademi bukanlah tandinganya.
Sepulang turnamen terlihat Kurogane yang sedang mengamati pertandingan Kirihara melawan murid NPC, khawatir akan kondisinya Stella bertanya;
“Apakah Kurogane baik-baik saja?”
Berebeda dengan sebelumnya yang penuh percaya diri kali ini Kurogane bilang;
“Bahwa dirinya pasti akan menang”
Aneh, sebelum bertanding Kurogane suka menyendiri ditambah lupa mengingat tali sepatu membuat Shizuku khawatir akan hal itu, hanya Alice saja yang sadar bahwa Kurogane tidak sedang baik-baik saja.
Menuju ke ruang tunggu dirinya disambut oleh nenek kecil bernama Saikyou yang dijuluki putri iblis akibat kekuatanya, imut juga ya.
30 menit sebelum pertandingan Kurogane ingin menenangkan diri agar bisa fokus, namun bukanya fokus justru Kurogane merasa semakin cemas, hingga tak terasa pertandingan Kirihara dan Kurogane akan segera dimulai.
Tanpa membuang lebih banyak waktu lagi Kurogane mengaktifkan <Intesu> selaku katana dan Kirihara mengeluarkan <Oborozuki> selaku senjata panah, ditambah kemapuan <Area Invisible> memunculkan hutan rimba sebagai tanda waktunya untuk berburu mangsa.
Diluar dugaan pada awal pertandingan Kurogane mampu memberikan luka kecil kepada lawan, namun Kirihara yang tidak terima langsung mengeluarkan kekuatan sejati sebagai pemburu menghilangkan hawa keberadaanya.
Akibat tidak bisa melihat dan merasakan hawa keberadaan, membuat Kurogane sangat terpojok bahkan bisa dibilang hampir sekarat menerima luka fatal.
Stella dibuat heran kenapa Kurogane tidak mengeluarkan <Ittou Shura> selaku kekuatan mutlak, menjawab pertanyaan itu Alice bilang sebagai akibat merasa gugup dan juga cemas membuat Kurogane tidak dapat berfikir secara jernih.
Justru aneh setelah mengalami rintangan, kecurangan, dan ketidakadilan tapi Kurogane tidak merasakan apa-apa, pernyataan Alice semakin dipertegas ketika Kurogane bilang bahwa dirinya pasti akan menang.
Padahal jika masalah bertarung Kurogane tidak perlu meyakinkan diri dengan kata-kata, langsung baku hantam.
Dikala kondisi mental semakin drop Kirihara menyuruh para murid untuk memanggil Kurogane sebagai Worst One selaku orang paling lemah diantara yang lemah, bahkan para murid mulai berspekulasi bahwa kemenangan melawan Stella merupakan sandiwara belak, sengaja kalah.
Emosi karena dirinya tidak sadar akan keresahan Kurogane ditambah sang pujaan hati telah diremehkan, dengan reflek Stella berteriak;
“Bacott kon—“
Stella bilang kalau dirinya suka Kurogane yang selalu berjuang hingga titik darah penghabisan, mendengar kata-kata itu menyadarkan Kurogane bahwa terdapat seseorang yang mendukung sekaligus mengakuinya.
Bagaimana pun juga di dalam hati yang terdalam Kurogane ingin diakui akan keberadaanya, mengaktifkan kekuatan mutlak <Ittou Shura>, <Blade Steal> dan <Perfect Vision> meningkatkan kekuatan bahkan mampu melihat, mendengar, dan membaca pikiran lawan.
Apapun serangan yang diberikan Kurogane mampu membaca semua serangan yang diberikan, tanpa membuang banyak waktu lagi agar terlihat keren di depan Stella, Kurogane segera melancarkan serangan balik.
Kirihara yang sangat panik langsung mengeluarkan semua skillnya mulai dari tier rendah hingga serangan terkuat, sial segala serangan dari Kirihara tidak berdampak apa-apa bahkan saat ini dirinya lari terbirit-birit akibat ketakutan.
Hingga pada akhirnya Kirihara menyerah karena takut tertebas oleh katana bernama <Intetsu> dengan begini petandingan dimenangkan oleh Kurogane mengubah julukan Worst One menjadi Another One.
Sebagai akibat penggunakan kekuatan mutlak bernama <Ittou Shura> tubuh Kurogane merasakan lelah yang luar biasa hingga akhirnya dirinya terjatuh pingsan~
Tersadar dari pingsan Kurogane melihat Stella yang sedang tertidur pulas, tentu sebagai putri kerajaan merupakan suatu hal yang memalukan ketika tidur tapi dilihat.
Menanggapi perkataan sewaktu bertanding Kurogane bilang bahwa dirinya juga suka kepada Stella, suka yang dimaksud yakni Kurogane jatuh cinta kepada Stella.
Jika saja dirinya tidak bertemu dengan Stella maka Kurogane tidak akan berkembang karena merasa takut dan juga cemas, namun berkat kehadiranya membuat Kurogane mampu memenangkan pertandingan kali ini.
Stella memperjelas bahwa dirinya hanya suka dengan perjuanganya bukan Kurogane secara personal, namun begitu menyuruh untuk menutup mata secara mengejutkan Stella mengkissu Kurogane sebagai tanda bahwa Stella menerima cinta tersebut~anjays
Dua minggu telah berlalu namun hubungan mereka sama sekali belum ada kemajuan, bahkan ketika pulang ke asrama bukanya melakukan hal begituan Kurogane malah langsung tertidur pulas.
Padahal sebenarnya Stella ingin bermain dengan Kurogane, anjays.
Semenjak meraih kemenangan berturut-turut kini padangan orang-orang terhadap Kurogane mulai berubah, tak sedikit dari mereka yang ingin dilatih langsung oleh Kurogane, wanita semua lagi.
Iri, dan dengki karena dikelilingi wanita gerombolan murid laki-laki ingin melakukan sesuatu terhadap Kurogane~~wayalah.
Dan benar dikala latihan tanpa pikir panjang para berandalan segera mengeluarkan device atau senjata mereka, bahkan ketika solo vs squad tanpa kekuatan sejati Kurogane mampu mengalahkan mereka satu persatu.
Baca juga: Nonton Anime Isekai Cheat Magician Bahasa Indonesia
Secara mengejutkan para berandalan hanya iri karena Kurogane dikelilingi banyak wanita, mereka yakin bahwa kemenanganya selama ini merupakan kebruntungan.
Namun semenjak baku hatam mereka dibuat sadar bahwa Kurogane benar-benar kuat, kini mereka ingin menjadi murid dari Kurogane, nambah banyak wanita lagi.
Sebagai akibat kurang perhatian dari pacarnya Stella juga ingin dilatih oleh Kurogane agar diperhatikan, melihat respond yang berbeda membuat Stella berfikir bahwa Kurogane tidak mau melatih karena tidak perduli kepadanya.
Meluapkan perasaanya Stella mulai berimajinasi dimana dirinya dan Kurogane bermesraan, berpegangan tangan, hingga menuju ke hal begituan.
“Hello gess” – Kurogane
“Kyaa~” – Stella
Meluruskan kesalahpahaman tadi siang alasan Kurogane tidak mau melatih Stella agar supaya tidak merusak gaya pedangnya, sebab gaya berpedang Kurogane menggunakan siasat dimana mengandalkan segala cara agar bisa menang.
Tak perduli meski cara tersebut merupakan cara curang, seketika mendengar akan hal itu membuat Stella bahagia karena Kurogane perduli kepadanya.
Dikala suasana menjadi tenang Kurogane mengajak Stella pergi ke kolam renang menemaninya dalam melatih para murid, tek-tek-tek-tek-tek sesampai di kolam bukanya bersenang-senang sebentar mereka langsung latihan.
Sekilas terlihat wanita misterius yang memandang Kurogane dari kejauhan, meluangkan waktu untuk pacarnya Kurogane ingin membahas mengenai hubungan mereka.
Bukan direspon positif Stella merasa takut jika ditinggalkan oleh Kurogane, sebab selama 2 minggu terakhir mereka belum ngapa-ngapain bahkan sekedar pegangan tangan pun juga tidak.
Langsung mengambil keputusan dengan nada marah Stella bertanya:
“Kurogane ingin putus kan?” – Stella
Menyanggah akan hal itu Kurogane bilang;
“Bahwa diriya tidak ingin putus, dan kenapa Stella malah berfikir seperti itu?”
Sial, argumen demi argumen diberikan tapi Stella tidak mau mendengarnya, women.
Setidaknya sebelum sepakat untuk menyebukan tentang hal yang mereka inginkan, ciuman, dengan begini memperjelas bahwa Kurogane benar-benar cinta dengan Stella, tobrut lagi.
Dikala momen romantis itu terdapat pesan dari pihak sekolah bawasanya masing-masing dari mereka akan melawan anggota osis, anggota osis dikenal dengan kebrutalanya akibat kekuatan mereka terlalu mengerikan~wayalah.
Hingga tak terasa pertandingan seleksi telah dimulai kembali alih-alih ketakutan melawan anggota osis, meski memang kuat nyatanya Stella dan Kurogane mampu mengalahkan mereka berdua, gampang lagi.
Memperjelas keadaan Alice bilang bahwa Kurogane sedang diikuti, Kurogane yang juga sadar sedari lama memutuskan utnuk bertanya akan maksud dan tujuanya.
“Lari!!” – Ayase~
Tersadar dari pingsan wanita bernama Ayatsuji, Ayase segera memberikan penjelasan, pertama alasan kenapa mengikuti Kurogane selama 2 minggu yakni dirinya takut terhadap murid laki-laki.
Mendengar marga Ayatsuji, Kurogane bertanya apakah Ayase berkaitan dengan “Last Samurai” bernama Ayatsuji, Kaito, dan yah ternyata Ayase adalah anak dari Last Samurai.
Dikarenakan beberapa alasan Ayase harus menjadi kuat agar bisa masuk kedalam turnamen 7 bintang, untuk itu Ayase ingin Kurogane melatihnya agar bisa menjadi kuat.
Secara mengejutkan Kaito atau ayahnya Ayase menjadi salah satu panutan bagi Kurogane, dengan senang hati bahwa dirinya akan melatih anak dari panutanya, siapa tau bisa jadiin istri.
Keesokan harinya ketika tanding pedang Kurogane tahu bahwa Ayase ingin kuat setara dengan ayahnya, memberikan kenyataan pahit bahwa semua itu sangatlah mustahil, sebab tubuh pria dan wanita itu sangat berbeda.
Walau begitu masih terdapat metode untuk mengatasi hal tersebut, selama Ayase setuju dengan senang hati, bahkan gembira Kurogane mau membantu, Ayase setuju.
Cara tersebut yakni dengan mengubah struktur otot pada kaki milik Ayase.
“Kyaa~” – Ayase
Dan benar saja begitu selesai diservice, respon time, gerakan, kecepatan jauh lebih meningkat daripada sebelumnya, dengan begini setara dengan ayahnya bukan lagi sebuah mimpi belaka~
Dikala hari menjadi malam melihat kelakuan Kurogane tadi siang membuat Stella merasa resah, namun Kurogane meyakinkan kembali bahwa dirinya hanya suka dengan Stella, membuktikan perkataanya mereka pun~
Memastikan kembali akan kekuatanya kali ini Ayase berlatih pedang bersama Stella, sebagai ucapan terimakasih Ayase mengajak mereka berdua pergi ke restoran untuk mabar, makan bersama.
Sial, dikala mabar terdapat beberapa biji berandalan dari sekolah sebelah, secara mengejutkan pemimpin berandalan bernama Claude tahu bahkan kenal dengan Ayase.
Mencegah terjadinya keributan Kurogane meminta Claude untuk tidak menganggu, sadar perbuatan anak buahnya itu salah sembari menuangkan minuman Claude meminta maaf yang kemudian menggepuk kepala Kurogane menggunakan botol minuman.
Aneh meski udah diprovokasi bahkan diludahin Kurogane bilang bahwa Claude tidak sengaja, seolah membuang waktu Claude memutuskan untuk pergi dari restoran~
Menjawab rasa penasaran jika sampai terprovokasi maka Kurogane akan dikeluarkan dari sekolah, terlebih lagi Claude sangat kuat dan bukan sekedar murid biasa.
Pilihan yang diambil Kurogane adalah benar karena Claude menempati peringkat 8 pada festival turnamen 7 bintang, mereka adalah Kanata, dan juga Misogi selaku anggota osis.
Sebagai hadiah mengambil keputusan yang benar Misogi segera menyembuhkan luka milik Kurogane~
Merasa penasaran Stella bertanya;
“Mereka itu siapa?”
Belum sempat menjawab terdapat pesan dari pihak sekolah bahwa pertandingan selanjutnya Kurogane akan melawan Ayase, wayalah~
Semenjak pengumuman pertandingan Ayase tidak pernah datang untuk berlatih, Alice memberitahu bahwa Ayase pasti merencanakan sesuatu, sebab pada awal pertemuan Ayase mendeklarasikan bahwa dirinya harus terdaftar pada peserta turnamen 7 bintang.
Mau tidak mau Ayase harus bisa mengalahkan Kurogane, dan benar bahwa Ayase telah mengirimkan pesan ajakan untuk ketemuan, sudah jelas bahwa pesan itu adalah jebakan.
Namun Kurogane yang masih yakin bahwa Ayase itu orang baik memutuskan untuk tetap menemuinya, walau skenario terburuk pertemuan itu adalah jebakan, ya udah jelas lah.
Sesampai dirumah sakit Kurogane pergi ke atap untuk bertemu Ayase, aneh bukan menyerang Kurogane justru Ayase memotong pembatas dan segera lompat terjun dari atap.
Tidak ingin kakak kelas kenapa-napa mengaktifkan <Ittou Shura> Kurogane segera menyelamatkanya, sebagai akibat terjadi luapan kekuatan menghancurkan dinding bangunan rumah sakit.
Tapi hal itulah yang menjadi tujuan awal dari Ayase, diketahui <Ittou Shura> hanya bisa digunakan satu kali dalam sehari, sedangkan besok sore merupakan pertandingan Ayase melawan Kurogane~wayalah.
Tersadar dari pingsan Kurogane sudah berada di rumah sakit, beruntung masih tersisa beberapa jam lagi sebelum pertandingan, mengkonfirmasi bangunan rusak kepala sekolah bertanya;
“Apakah itu merupakan ulahnya?”
Walau telah dikhianati akan tetapi Kurogane tidak mau memberitahu bahkan bersedia untuk menerima hukuma, daripada gabut Kurogane bertanya;
“Tentang latar belakang dari murid kelas 3 bernama Ayatsuji, Ayase?”
Beberapa tahun yang lalu terdapat berandalan bernama Claude yang menyerang dojo milik Last Samurai, jika Kaito selaku last samurai kalah maka dojo akan dialih kempemilikan menjadi milik Claude.
Menganut sebuah kepercayaan yakni ora gelud, ora smile Kaito pun menerima tantangan tersebut, tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran brutal antara Claude melawan Kaito.
Meski umur sudah tua tapi semangat dan serangan dari Kaito layaknya pendekar muda, paling tidak sebelum tubuh mencapai batas maksimal mengakibatkan Kaito kalah dalam melawan Claude.
Sesuai kesepakatan bahwa dojo telah diambil alih oleh Claude, parahnya akibat pertempuran brutal mengakibatkan Pak Kaito harus dirawat di rumah sakit hingga detik ini.
Atas dasar itu juga Ayase tidak diberipilihan lain selain menjadi overpower dan masuk sebagai peserta turnamen 7 bientang untuk merebut dojo kembali, tak perduli walaupun harus menggunakan cara licik sekalipun~
Beberapa jam sebelum pertandingan Kurogane pergi ke tempat Yuri-sensei untuk berdiskusi sesuatu, Kurogane pun bilang Ayase akan berbuat curang dengan membuat jebakan di area pertandingan.
Meski begitu Kurogane meminta Yuri-sensei untuk tutup mata perihal kecurangan, sebab dirinya percaya pada hati milik Ayase masih terdapat jiwa seorang samurai.
Hingga tak terasa pertandingan babak seleksi akan segera dimulai, sesuai dugaan sebelum pertandingan dimulai Ayase telah memasang jebakan menggunakan senjata <Hizume>.
Diketahui <Hizume> mampu memberikan tanda sayatan dimana ketika diaktifkan maka akan menebas area tersebut, seperti kejadian diatas rumah sakit.
Dan benar saja begitu <Hizume> diaktifkan memberika luka sayatan pada tubuh Kurgogane, meski tahu bahwa pada area terdapat 1532 sayatan tapi hal itu tidak membuat Kurogane patah semangat.
Secara mengejutkan seiring berjalanya waktu Kurogane mampu merasakan letak tanda sayatan berada, dengan begini—eh gak jadi deng.
Sadar bahwa teknik pedang, dan gerakanya sangat berantakan menandakan bahwa Ayase bertarung tidak menggunakan jiwa seorang samurai.
Berkat kekuatan <Perfect Vision> membuat Kurogane tahu apa yang dipikirkan, dirasakan, hingga semua keresahan Ayase, untuk itu demi mengembalikan jiwa samurainya Kurogane akan segera mengalahkan Ayase.
Tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran fase ke-2 antara Ayase melawan Kurogane, jauh lebih kuat dari sebelumnya kali ini Kurogane mampu mengetahui lokasi tanda sayatan.
Bahkan ketika Ayase mengaktifkan semua tebasan serangan tersebut tidak berdampak dan justru Ayase lah yang tidak bisa bergerak.
Diwaktu yang sama dengan kemenangan Kurogane pedang <Hizume> memudar mendandakan bahwa Ayase sedang membohongi dirinya sendiri, bertarung dengan cara licik.
Tak perduli meski samurai sekalipun jika saja berada diposisi yang sama mungkin Kurogane akan melakukan hal yang serupa, maka dari itu untuk memutus lingkaran setan Kurogane akan membantu Ayase dalam merebut dojo kembali.
Mendengar kata-kata dari Kurogane seketika mengingatkanya dengan Kaito selaku ayahnya Ayase, udah cocok nih~
Tanpa membuang banyak waktu lagi mereka segera pergi ke dojo untuk menantang Claude, melihat aura yang berbeda Claude bertanya;
“Apakah Kurogane merupakan orang cupu di restoran kemarin?”
Jika benar sebelum baku hantam Kurogane harus membuktikan kekuatanya terlebih dahulu, tanpa harus disuruh di depan dojo Kurogane telah meratakan para kroco.
Seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile Kurogane mengaktifkan <Intetsu> dikuti oleh Claude yang mengaktifkan pedang <Orochimaru>.
Terjadi pertempuran brutal antara Claude melawan Kurogane, aneh meski kecepatan serangan Kurogane berada pada angka 0.1 detik tapi Claude mampu menangkis bahkan memberikan serangan balik.
Mengambil kesimpulan bahwa pergerakan Claude berada pada angka 0.05 detik, dalam artian berapapun serangan yang diberikan dapat dipastikan Claude mampu menghindar.
Begitu rahasia terbongkar Claude segera meningkatkan seranganya, jauh lebih cepat dari sebelumnya dalam satu kali ayunan mampu memberikan 3 hingga 4 kali serangan.
Membuat Kurogane kagum ternyata seperti ini rasanya melawan peringkat 8 pada turnamen 7 bintang, melihat pertarungan brutal dan Kurogane sangat terpojok Ayase ingin segera menghentikanya, tapi dicegah.
Melihat Kurogane menikmati pertandingan bahkan sampai tersenyum, mungkin saja Kaito selaku last samurai juga sama seperti Kurogane.
Merasa bahagia karena terdapat lawan yang jauh lebih kuat daripada dirinya, mendengar akan hal itu seketika membuat Ayase menangis karena salah paham terhadap ayahnya.
Dalam pikirnya ayahnya terpuruk karena dikalahkan padahal kenyataanya ketika seorang samurai bertemu lawan yang kuat merupakan suatu kebahagiaan.
Setelah membaca semua serangan sudah waktunya bagi Kurogane untuk mengakhiri pertandingan menggunakan kekuatan sejati, tanpa membuang banyak waktu lagi menggunakan <Teni Munhou> Kurogane menuju ke tempat Claude.
Melihat teknik pedang tersebut dengan ekspresi gembira Claude berkata;
“Bahwa dirinya sudah menunggu selama 2 tahun”
Berkat teknik pedang tersebut mampu melukai Claude dan berakhir dengan kemenangan dari Kurogane, sebelum pergi Claude menanyakan nama serta ingin melanjutkan pertarungan pada festival 7 bintang.
Dengan begini dojo Ayatsuji telah dialih kepemilikan kepada Ayase laku anak dari Last Samurai, ajaib setelah dojo kembali direbut Kaito juga sembuh dari koma selama 2 tahun lamanya~
Dikarenakan dari kemarin baku hantam mulu kepala sekolah menyuruh mereka untuk pergi liburan ke rumah penginapan, berduaan.
Sial, bukan untuk bermesraan mereka diminta untuk membersihkan rumah penginapan, sebab saat ini anggota osis sedang kekurangan tenaga.
Tek-tek-tek-tek-tek setelah selesai bersih-bersih mencari kesempatan Stella bilang bahwa dirinya ingin melihat air terjun bersama Kurogane, berhubung tidak ada tugas lagi anggota osis pun mengijinkanya.
Diperjalanan menuju ke air terjun Stella merasakan ada hal yang aneh pada tubuhnya, dalam pikirnya gejala ini layaknya seperti orang hamil.
“Gak gitu njir” – Kurogane
Dikarenakan tubuh tidak bisa digerak dan sepertinya akan hujan badai, Kurogane memutuskan untuk membawa Stella mengungsi di area sekitar, sekilas terlihat seseorang misterius yang mengamati dari kejauhan.
Sesampai digubuk dan setelah dicek kondisinya saat ini Stella sedang terkena demam, padahal selama hidupnya Stella sama sekali belum pernah sakit demam.
Sebagai akibat tubuh sangat panas mau tidak mau Stella harus melepas atributnya, dikarenakan tidak isa bergerak Kurogane berinisiatif untuk membantunya, sekilas Stella melihat biji milik Kurogane yang sepertinya mau meledak, hehe.
Mumpung kondisi seperti ini siapa sangka Stella mengajak Kurogane untuk bermain, sial tak lama setelah itu terdapat panggilan dari anggota osis menanyakan kabar sudah malam tapi kok belum pulang?
Lagi-lagi terlihat seseorang misterius yang berbicara dengan petinggi pada suatu organisasi, om Yanto, begitu om yanto bilang;
“Mari kita mulai...”
Terjadi getaran di sekitar gubuk pengungsian, memastikan apa yang sedang terjadi Kurogane memeriksa keadaan sekitar, secara mengejutkan terdapat golem yang ingin menghancurkan gubuk pengungsian.
Mengingat Stella berada di dalam mengaktifkan <Ittou Shura> Kurogane segera menyelamatkanya, berbeda dengan golem biasa dimana kelemahan terletak pada biji core, berulang kali menghancurkan core tapi golem terus beregenerasi.
Paling tidak sebelum ketua osis bernama Todou, Touka datang menghancurkan golem dengan <Raikiri> selaku petir brutal kanan dan kiri.
Hanya dengan satu kali tebasan mampu menghancurkan puluhan hingga ratusan biji golem dalam sekejam, disaat yang sama ketika golem tersambar menghancurkan benang pengendali hingga memusnahkan orang yang mengendalikan golem dari jarah jauh.
Mengejutkan semua hal yang terjadi merupakan bagian rencana dari om yanto, tujuanya cuman satu yakni untuk mengeluarkan jika bisa sekalian memusnahkan Kurogane~wayalah.
Beberapa hari setelah insiden di camp pelatihan beredar berita bahwa terdapat ‘makhluk hidup’ yang menyerang putri kerajaan, padahal sudah jelas bahwa para golem merupakan boneka yang dikendalikan.
Semakin dikejutkan mendengar kabar bahwa pertandingan selanjutnya Shizuku akan melawan Touka, dimana tidak diragukan lagi bahwa Touka sangatlah overpower.
Sadar bahwa Touka merupakan murid peringkat pertama sebelum bertanding Shizuku melakukan simulasi pertandingan dengan para murid pengguna elemen petir, hingga tak terasa hari pertandingan kini telah tiba.
Aneh, Touka yang biasanya menggunakan kacamata kali ini dirinya tidak menggunakanya, tanpa membuang lebih banyak waktu lagi Touka segera mengeluarkan senjata <Narukami> dan Shizuku juga mengeluarkan <Yoi Shigure>
Tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran sengit antara Shizuku melawan Touka dikarenakan murid peringkat 1 dan juga 2 tentunya dalam segi kekuatan mereka hampir setara.
Bahkan bisa dibilang diawal pertandingan diawal pertandingan Shizuku lebih unggul dari Touka, paling tidak sebelum Touka mengeluarkan teknik rahasia bernama <Nukiashi>
Sama seperti ketika Kurogane bertemu dengan Saikyo-sensei dirinya dibuat kaget tiba-tiba Saikyo-sensei terteleport secara instan, mendengar penjelasan dari kepala sekolah semakin memperjelas bahwa Touka dan Saikyo memiliki teknik yang sama.
Sebab guru mereka bernama Nangou, Torajirou yang dijuluki sebagai dewa perang.
Memberikan semangat kepada calon adik, Stella berteriak untuk selalu berjuang, meski agak benci dengan Stella demi terlihat keren di depan kakaknya Shizuku akan mengeluarkan seluruh kemampuanya.
Seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile, terjadi pertempuan yang jauh lebih brutal daripada sebelumnya, sial meski telah mengeluarkan kekuatan sejati tapi serangan itu mampu dipatahkan dengan tebasan petir bernama <Raikiri>~
Tersadar dari pingsan terlihat Alice yang sedang menunggu, dikarenakan Alice bukan saingan atau orang yang ingin dilindungi maka Shizuku tidak perlu bertindak kuat ketika dihadapanya.
Seketika Shizuku menangis frustasi akibat kalah melawan Touka~
Disisi lain mendengar kabar kekalahan dari Shizuku membuat kepala keluarga Kurogane agak sedikit syok, semakin mendorong om Yanto untuk segera mengeluarkan Kurogane dari sekolah~wayalah.
Baca juga: Nonton Anime Gakusen Toshi Asterisk Bahasa Indonesia
Melanjutkan pertandingan seleksi sudah 14 kali Stella meraih kemenangan secara berturut-turut, begitu juga dengan Kurogane yang belum pernah kalah sama sekal.
Agar besok semakin semangat mereka berdua melakukan kissu ditengah taman, sial bahwa terdapat seseorang yang memfoto bereka berdua, waduhh.
Dan benar saja dihari berikutnya beredar berita tentang hubungan terlarang putri kedua kerajaan Verimilion dengan Kurogane selaku rakyat jelata, lemah lagi.
Rumor itu terus digoreng oleh media dikarenakan mereka tinggal dikamar yang sama, pasti terjadi hal begituan, ya kali enggak.
Sebagai akibat tersebar rumor buruk pihak Federasi memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut, dan pemimpin Federasi tak lain dan tak bukan adalah Om Yanto.
Tidak diberi pilihan lain agar keadaan tidak semakin memburuk Kurogane memutuskan untuk ikut Om Yanto~
Nenek kemasan sachet berpsekulasi bahwa tujuan diadakan penyelidikan yakni memaksa Kurogane untuk memberikan pernyataan bahwa dirinya telah bersalah.
Jika Kurogane mengakui maka dirinya akan dikeluarkan dari sekolah karena telah berbuat hal yang tidak-tidak, spekulasi itu diperkuat ketika kepala sekolah mendapatkan informasi bahwa terdapat mata-mata disekitar akademi.
Tak perlu ditanya bahwa penyusup itu adalah orang suruhan Om Yanto, dan benar saja pada suatu tempat bernama ‘White Room’ Kurogane dipaksa untuk berkata bahwa dirinya telah bersalah.
Tidak perduli dirinya mengelak bahkan memberikan pembelaan, pokoknya Kurogane harus bersalah, udah ke negara man---
Tidak hanya Kurogane yang terdampak setiap bertanding Stella selalu menjadi bahan pembicaraan ‘seorang tuan putri tapi kok melakukan begituan dengan rakyat jelata’.
Aneh, walau berada di white room tapi om Yanto ngide melanjutkan pertandingan seleksi agar tidak buang-buang waktu, tujuanya cuman satu yakni membuat kondisi tubuh lelah hingga mengalami gangguan mental.
Meski dibawah tekanan yang berat tetap saja Kurogane mampu memenangkan 16 pertandingan secara beturut-turut, namun akibatnya Kurogane merasakan lelah luar biasa yang berdampak pada kesehatan mentalnya~
Berpindah sudut padnag rumor buruk mengenai Kurogane semakin menyebar ke seluruh dunia, membuat Stella berfikir:
“Lebih baik jika dirinya tidak pernah bertemu dengan Kurogan”
Jika begitu maka Kurogane tidak perlu menderita lagi, seketika Shizuku menamparnya menggunakan air dari senjatanya, memberi paham kepada Stella;
“Bahwa semua hal yang dilakukan oleh Kurogane yakni demi menjaga hubunganya dengan Stella”
Sebab di masa depan Kurogane ingin menjadikan Stella sebagai istrinya, mendapatkan pencerahan dari Shizuku, Stella memotong seutas rambut yang kemudian rambut itu diberikan kepada Kurogane melalui Yui-sensei.
Meski hanya seutas rambut namun mampu membangkitkan kembali semangat milik Kurogane, tanpa membuang banyak waktu lagi Kurogane mengajutkan banding dan ingin bertemu dengan Itsuki selaku ayahnya sekaligus kepala keluarga Kurogane.
Berkat bantuan dari Shinguji selaku kepala sekolah tidak memberi om Yanto pilihan lain selain mengabulkanya, mengejutkan setelah ngobrol-ngobrol sebentar Itsuki memberikan ucapan selamat atas kemenanganya.
Tentunya mendengar akan hal itu membuat Kurogane sangatlah senang, jangan-jangan konotasi tidak dianggap hanya ada pada pemikiran Kurogane saja, overthinking.
Memberi pernyataan;
“Jika menang pada turnamen 7 bintang, apakah sang ayah mau mengakuinya?”
Baru saja senang beberapa detik, hati Kurogane hancur lebur ketika ayahnya berkata;
“Bahwa dirinya tidak berminat melatih seseorang yang tidak memiliki bakat”
Sebab murid tidak berbakat hanya akan menghasilkan hasil sentengah-setengah seperti Kurogane saat ini, dalam pemikiran ayahnya kemenangan itu harus bersifat mutlak.
Sedangkan jika tidak ada bakat maka hasilnya bisa menang dan bisa kalah.
(ini pola pikir ayahnya gimana sih, udah jelas Kurogane menang terus loh, gak pernah kalah lagi)
Menutup pembicaraan ayahnya berkata;
“Kalau tidak bisa apa-apa maka jangan coba lakukan apa-apa, afk aja”
Seketika mendengar akan hal itu membuat hati, mental, dan jiwa Kurogane rusak serusak-rusaknya, tapi om Yanto tersenyum, hehe.
Tek-tek-tek-tek-tek melanjutkan pertempuran pada White Room, Kurogane telah meraih 18 kemenangan secara berturut-turut.
Om Yanto pun bilang jika pada pertandingan ke-19 Kurogane menang maka pihak federasi akan mengakhiri proses penyelidikan, sekalian untuk menunjukan kekuatan pertandingan terakhir akan digelar pada ruang publik yakni sekolahan.
Seolah Om Yanto terlihat seperti orang baik tapi kenyataanya beliau merupakan orang licik dan manipulatif, sebab lawan terakhir yang dimaksud adalah Touka dimana merupakan murid terkuat peringkat satu pada akademi.
Mungkin saja jika kondisi prima akan menghasilkan presentase 40:60 berhubung tubuh sudah lelah, mental hancur, dan harapan telah hilang menurutnkan presentase untuk meraih kemenangan.
Tapi hal itulah yang menjadi tujuan om yanto sedari awal~
Hingga tak terasa seleksi perserta turnamen akan segera dimulai, dikarenakan pertandingan terakhir semua murid antusias untuk menonton bahkan pertandingan juga disiarkan ke seluruh dunia.
Tentu siaran langsung ke seluruh dunia merupakan akal-akalan dari Om Yanto, sebelum puncak acara terdapat pertempuran antara Stella, Alice, dan anggota Osis melawan murid NPC.
Secara mengejutkan Torajirou, Nangou juga datang untuk melihat pertandingan, bukan untuk melihat muridnya selaku Touka melainkan beliau ingin melihat Another One selaku Kurogane.
Torajirou sendiri dijuluki dewa perang merupakan rival dari keluarga Kurogane sekaligus guru dari Nenek kemasan sachet dan juga Todou, Touka.
Om Yanto juga mengamati dari kejauhan.
Seolah tidak cukup puas, pihak Federasi bahkan tidak mengantarkan Kurogane ke sekolah menyuruhnya untuk jalan kaki, jika telat maka secara otomatis Kurogane akan dianggap kalah~
Diperjalanan menuju ke sekolah, perlahan-lahan Kurogane mulai kehilangan harapan, bahkan dirinya sendiri menyuruh untuk menyerah sudah cukup menerima penderitaan dan ketidakadilan.
Beruntung sebelum menyerah dengan keadaan terlihat cahaya mengantarkanya ke pelukan adiknya, Shizuku.
Shizuku sendiri sebenarnya tidak ingin kakaknya bertanding dengan tubuh babak belur, tapi Shizuku juga yakin bahwa kesenangan seorang samurai terletak pada baku hantam, sebab seperti kata pepatah yakni ora gelud, ora smile.
Semangat semakin membara ketika melihat terdapat banyak orang yang mendukungnya, ditambah lagi pacarnya bernama Stella telah memenangkan tiket untuk menuju ke turnamen 7 bintang.
Tanpa membuang banyak waktu lagi Kurogane menuju ke kolosium meski saat ini tubuhnya babak belur, sebelum bertanding Touka meminta maaf karena meski tahu tubuh babak beli tapi Touka akan menyerang dengan sekuat tenaga.
Bukan untuk mempertahankan peringkat pertama melainkan untuk menjaga harga diri sebagai seorang ksatria, lagi pula jika menahan diri sama saja Touka melakukan penghinaan terhadap Kurogane.
Sepakat akan hal itu Kurogane segera mengeluarkan senjata <Intetsu>, secara mengejutkan baru saja dimulai Kurogane membuka pertandingan dengan <Ittou Shura>
Touka berfikir jika berhasil menghindar maka dirinya akan menang, tapi hal itu bukanlah yang Touka inginkan, buat apa menang jika tidak baku hantam.
Melancarkan serangan Kurogane berfikir bahwa <Ittou Shura> tidak mampu mengalahkan <Raikiri> milik Touka, maka dari itu Kurogane harus meningkatkan batasan kekuatan mengubah Ittou Shura yang tadinya 1 menit menjadi 1 tebasan.
Itu saja belum cukup dirinya harus menginkatkan hingga ke titik batas maksimal, hanya dengan satu kali tebasan mampu mengalahkan hingga menghancurkan <Narukami> selaku pedang katana milik Touka.
Melihat akan hal itu Torajiro selaku dewa perang dibuat kagum, karena teknik tersebut bukanlah suatu teknik yang bisa digunakan oleh manusia.
Sebab <Ittou Rasestu> sendiri merupakan kekuatan melebihi hukum alam sebagai manifestasi dari setan dan juga iblis
Apapun itu dengan kemenanganya dalam melawan Touka membawakan sebuah tiket untuk menuju ke turnamen 7 bintang, bahkan Claude dibuat senang karena masih terdapat kesempatan untuk bertarung melawan Kurogane.
(Tapi om Yanto tidak senang)
Bahkan dirinya nekat menyerang Kurogane sewaktu masih berada di kolosium, untungnya saja Stella segera menghantam Om Yanto menggunakan pedang <Levantein>.
Merasa senang, rindu, bangga, dan bahagia Stella segera memeluk pujaan hatinya, merasakan kehangatan akan kasih sayang membuat Kurogane bahagia karena kehangatan inilah yang selama ini dia inginkan.
Mempertegas keadaan dan agar tidak ada drama, Kurogane bilang;
“Bahwa dirinya ingin menjadikan Stella menjadi keluarganya”
Stella yang merasa senang memohon kepada Kurogane untuk dijadikan istrinya, dengan begini berita buruk antara Kurogane dan Stella akan menghilang.
Kalaupun masih tersebar juga bodo amat, sebab saat ini mereka telah bertunangan, walau belum resmi~
Menuju ke festival turnamen 7 bintang, akademi sihir telah menetapkan peserta, beberapa diantaranya ada Kanata, Kikyou, Botan, Alce, Stella dan juga Kurogane.
Secara mengejutkan Touka selaku ketua OSIS menetapkan Kurogane sebagai kaptain atau pemimpin, bahkan semua murid juga sepakat untuk menjadikan Kurogane sebagai pemimpin.
Dititik ini tidak ada lagi murid yang meragukan kekuatan dari Kurogane, seorang murid yang dijuluki paling lemah padahal memiliki kekuatan diatas nalar manusia~anjays
Posting Komentar
Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan