Nonton Anime Seishun Buta Yarou (Movie) Bahasa Indonesia
Sinopsis Anime Seishun Buta Yarou The Movie – Tak terasa sebentar lagi hari
natal akan tiba, karena malam natal merupakan waktu yang sangat indah bagi
para pasangan.
Sakuta dan Mai-san pun merencanakan jadwal kencan ketika malam natal tiba, karena bisa bermalaman dengan wanita cantik tentu membuat Sakuta sangatlah bahagia.
Hari pun menjadi malam, seperti biasa Mai-san selalu bertugas untuk memasak makanan layaknya seorang istri pada umumnya namun tak disangka, ketika Mai-san memasak secara tiba-tiba Shoko versi dewasa pun datang ke apartement milik Sakuta.
Mendengar nama Shoko sambil membawa pisau Mai-san pun langsung membukakan pintu untuk si Shoko ini (untungnya tidak ada kejadian seperti anime sebelah).
Ketika
suasana menjadi tenang, Shoko-san pun menjelaskan tentang sindrom pubertas
yang dialaminya. Sindrom itu yakni Shoko-san ini katanya bisa jadi besar dan
jadi kecil secara tiba-tiba (kadang jadi versi dewasa kadang jadi anak kecil)
*katanya sih*
Karena Shoko versi dewasa tidak bisa pulang ke rumah (kalau pulang ntar malah bikin orang tuanya panik) makanya Shoko-san meminta ijin Sakuta untuk menginap diapartement miliknya.
Shoko-san juga bilang jikalau terjadi apa-apa (di ena-ena sama Sakuta misalnya) dirinya tidak mempermasalahkan akan hal itu, karena yaa Shoko-san ini sangat cinta dengan Sakuta. *wayalah*
Baca juga: Nonton Anime Seishun Buta Yarou Bahasa Indonesia
Tentu mendengar akan hal itu membuat Mai-san seketika langsung menjadi emosi, terjadi perdebatan sengit antara Shoko-san dengan Mai-san, karena tidak mau saling mengalah pada akhirnya Mai-san pun juga memutuskan untuk menginap ditempat Sakuta (biar sekalian).
Hari pun menjadi pagi, seperti biasa Sakuta selalu mengatarkan Kaede ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin, tak disangka ketika dirumah sakit Sakuta bertemu dengan Shoko namun Shokonya tuh versi kecil.
Ternyata alasan kenapa Shoko versi kecil jarang atau bahkan udah gak pernah main ke tempat Sakuta, ya karena Shoko versi kecil tuh harus dirawat dirumah sakit.
Karena proses pemeriksaan Kaede sudah selesai dan setelah ngobrol sebentar dengan Shoko versi kecil, Sakuta dan Kaede pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Namun ternyata sesampai diapartement, Shoko versi dewasa tuh juga masih berada diapartement *wayalah*
Ternyata Shoko versi kecil dan yang dewasa itu merupakan kesadaran yang berbeda atau gampangnya ya 2 orang yang berbeda.
Karena sudah ketahuan disini Shoko-san pun bercerita bahwa ketika dirinya masih kecil atau lebih tepatnya adalah Shoko versi kecil itu mengidap penyakit jantung.
Sewaktu dirinya masih kecil Shoko-chan ingin sekali menjadi wanita dewasa agar supaya bisa melanjutkan kuliah dan ketika sudah kuliah Shoko-chan ingin menikah dengan seseorang yang ia cintai.
(tentu orang yang dimaksud adalah Sakuta)
Namun mengetahui bahwa dirinya sakit dan penyakitnya adalah penyakit jantung membuat Shoko-chan tidak bisa mengisi fomulir rencana masa depan karena Shoko-chan ini tahu bahwa dirinya tidak memiliki masa depan atau dengan kata lain umurnya tuh udah gak panjang lagi.
Karena khawatir akan masa depanya membuat mental dari Shoko-chan ini drop dan karena drop membuat Shoko versi kecil pun mengalami fenomena aneh yang disebut sebagai Sindrom Pubertas.
Nahhhh Berkat Sindrom Pubertas ini membuat keberadaan Shoko versi dewasa tuh dapat tercipta *katanya sih*
Ingin memastikan keberadaanya, Sakuta pun mengajak Futaba pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan Shoko versi kecil, sesampai disana Shoko-chan bilang bahwa formulir rencana masa depan yang tadinya kosong secara tiba-tiba jadi terisi sendiri.
Isi dari formulir itu yakni;
“Setelah kuliah dirinya ingin segera menikah”
Shoko-chan bilang bahwa bukan dirinya lah yang mengisi formulir itu, namun anehnya isi dari formulir itu merupakan keiginan Shoko-chan yang tadinya ingin dia tulis, wayalahh.
(apakah Shoko versi kecil nulis formulir secara tidak sadar atau Shoko versi dewasa yang menulis formulir itu? Hmmm, simak aja terus)
Untuk berjaga-jaga Futaba pun memfoto formulir rencana masa depan milik Shoko-chan ini, tek-tek-tek-tek-tek Karena jam kunjung rumah sakit sudah habis, Futaba dan Sakuta pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Ketika perjalanan pulang, Futaba berspekulasi bahwa penyebab Sindrom yang dialami oleh Shoko yakni;
“Tidak mengisi formulir rencana masa depan karena khawatir dirinya tidak memiliki masa depan, mengingat Shoko-chan tuh punya penyakit jatung”
Buat yang masih bingung tentang Formulir Rencana Masa Depan tuh apa, yaa semacam harapan di masa depan nanti, kalau udah besar mau ngapain, cita-citanya apa, sekolah dimana, kerja apa dan lain sebagainya.
Futaba juga berspekulasi bahwa Sindrom Pubertas milik Shoko-chan yakni “Mensimulasikan suatu mimpi”, oke lanjut!
Melihat brosur tentang donor jatung dirumah sakit Sakuta pun langsung mengambil brosur itu mengingat Shoko-chan saat ini tuh sedang sakit jantung dan siapa tau disuatu hari nanti berkat brosur yang dibawa Sakuta ada orang yang mau mendonorkan jantung untuk si Shoko-chan ini.
Karena ingatan milik Kaede telah kembali dan telah bertemu dengan Shoko versi dewasa pada season pertama, hingga saat ini luka pada tubuh milik Sakuta pun tak kunjung segera sembuh.
Ketika suasana menjadi tenang, Sakuta menceritakan permasalah formulir rencana masa depan milik Shoko-chan, mengetahui bahwa pada formulir tersebut terdapat kata atau harapan;
“Menikah ketika masuk kuliah” tentu membuat Mai-san seketika langsung menjadi cemburu, karena ya Shoko versi dewasa saat ini sudah kuliah dan tujuan selanjutnya tentu adalah menikah.
Dikarenakan tempo lalu Shoko-san bilang bahwa dirinya cinta sama Sakuta maka secara otomatis pasangan atau suami dari Shoko-san ini tak lain dan tak bukan ya tentunya adalah Sakuta.
Dan benar saja, ketika sekolah Shoko-san pun menelepon Sakuta melalui ponsel milik Futaba inti dari pembicaraan ditelepon sih yakni; Shoko-san atau Shoko versi dewasa tuh mengajak Sakuta untuk pergi berkencan, anjays pelakor.
Sebelum pergi, Futaba berspekulasi bahwa;
Shoko-san atau Shoko versi dewasa itu berasal dari masa depan, dan berkat Sindrom Pubertasnya membuat waktu yang dimiliki oleh Shoko-chan ini mengalami percepatan.
Akibat dari itu membuat tubuh Shoko-chan bisa tumbuh lebih cepat dari manusia pada umumnya, kenapa? Ya karena waktu di dunia tuh terasa lambat sementara pada tubuh milik Shoko-chan ini berjalan dengan normal;
(lah kalau gitu kenapa kok bisa ada 2 shoko?)
Seperti yang saya bilang tadi bahwa Shoko versi kecil mengalami sindrom pubertas dimana dirinya bisa mensimulasikan mimpi, ketika Shoko versi kecil Sakit dirinya bermimpi menjadi seorang wanita dewasa.
Berkat sindrom pubertas “simulasi mimpi” membuat dirinya sadar akan keberadaan dari Shoko versi dewasa. Shoko versi dewasa adalah mimpi dari Shoko versi kecil, jadi segala ingatan, apa aja yang dilakuin akan diketahui oleh Shoko versi kecil.
(tapi Shoko versi kecil nganggepnya cuman mimpi doang)
Masih bingung? Simak ulang aja deh....
(Lah katanya tadi Shoko versi dewasa ini berasal dari masa depan? Iya, makanya simak sampai akhir).
Sesuai janji Sakuta dan Shoko-san pun pergi berkencan sambil berkeliling kesana kemari hingga pada akhirnya mereka pun pergi ke sebuah Chapel dimana pada tempat tersebut menyediakan layanan “simulasi pernikahan”.
(Ya intinya buat latihan kalau besok mau nikah lah, sekaligus menikah adalah harapan yang ditulis oleh Shoko versi kecil pada formuir rencana masa depan).
Ingin membuat Shoko bahagia, Sakuta pun menyuruh Shoko-san untuk memakai gaun pengantin supaya dirinya terlihat semakin cantik lagi.
Tek-tek-tek-tek dipakai deh, melihat Shoko-san yang menggunakan gaun pengantin membuat mata dari Sakuta ini melihat kemana-mana dan tidak sengaja, Sakuta melihat luka bekas operasi jantung pada tubuh milik Shoko-san ini.
Dari sini Sakuta merasa lega karena operasi jantung milik Shoko versi kecil telah berjalan dengan baik atau dengan kata lain Shoko-chan dimasa depan tuh masih tetap hidup.
Meskipun hanyalah pernikahan simulasi namun Shoko-san sangatlah senang karena bisa menikah dengan Sakuta selaku orang yang ia cintai, karena ya menikah dengan Sakuta merupakan impian Shoko sejak dari kecil.
Setelah menikah dan karena hari semakin gelap mereka pun memutuskan untuk pulang menuju ke rumah.
Dikala perjalanan pulang sambil menikmati suasana senja dipantai, Shoko-san memiliki keinginan terakhir yakni kencan dengan Sakuta di tempat Enonshima ketika malam natal tiba.
Diwaktu yang sama Mai-san juga mengajak Sakuta untuk pergi berkencan di tempat Enoshima, namun dikarenakan Sakuta lebih memilih berkencan dengan Mai-san dan tidak ingin bertemu dengan Shoko-san dimalam natal.
Sakuta pun memberikan saran untuk berkencan di Akuarium bersama Mai-san, namun meskipun begitu, Shoko-san tetap akan menunggu kedatangan Sakuta di tempat Enoshima (tak perduli Sakuta tuh mau datang atau enggak).
Sementara itu ketika dirumah sakit karena kondisi Shoko-chan semakin memburuk, Sakuta pun disuruh untuk berhenti menjenguk oleh Shoko-chan ini.
(Ya intinya Shoko-chan ini tuh gak mau Sakuta sedih karena melihat kondisi dirinya yang semakin memburuk lah).
Namun dengan cepat Sakuta pun langsung menjawab “Ogah” bahkan berjanji akan selalu menjenguk sekaligus memberikan dukungan kepada Shoko-chan apapun yang terjadi.
Tentu mendengar akan hal itu membuat Shoko-chan menangis bahagia dan untuk yang pertama kalinya Shoko-chan ini mengeluh bahwa sebenarnya dirinya juga tidak ingin sakit agar supaya bisa menjalani hidup layaknya orang normal pada umumnya.
Namun secara tiba-tiba kondisi dari Shoko-chan ini mendadak menjadi drop akibat kondisi jantungnya yang semakin melemah, karena kondisinya parah dengan cepat Shoko-chan ini langsung dibawa ke UGD dan sakuta pun juga mengikutinya.
Baca juga: Nonton Anime No Game No Life Bahasa Indonesia
Ketika Sakuta mengikuti Shoko-chan secara tiba-tiba luka pada tubuhnya tuh kambuh hingga pada akhirnya malah Sakuta juga ikutan pingsan *wayalah*.
Dikala pingsan Sakuta bermimpi tentang kejadian dipantai bersama Shoko-san, intinya sih Shoko-san bilang bahwa: “Detak jantung yang sama.”
Dan setelah sekian lama akhirnya Sakuta sadar bahwa alasan kenapa luka pada tubunya kambuh ketika bertemu dengan Shoko-san tak lain dan tak bukan ya karena jantung milik Sakuta sama Shoko-san tuh jantungnya sama.
Berdasarkan spekulasi Futaba bahwa 2 jantung atau doppelganger itu tidak boleh saling bertemu, namun jika saling bertemu maka akan memberikan efek dan salah satu efek tersebut adalah kambuhnya luka pada tubuh milik Sakuta.
Dari sini kita tahu bahwa penyebab luka milik Sakuta disepanjang season 1 ya dikarenakan Shoko-san datang dari masa depat untuk bertemu dengan Sakuta, loh emangnya ngapain datang dari masa depan? Simak terus aja makanya~
Mendengar kabar bahwa Sakuta pingsan dengan cepat Shoko-san datang dan berkata tentang kebenaranya bahwa;
Pas malam natal nanti atau lebih tepatnya tanggal 24 Desember, Sakuta mengalami kecelakan ketika berkencan dengan Mai-san di Akuarium, penyebabnya yakni Sakuta ini ditabrak oleh mobil sehingga membuat Sakuta mengalami gagal atau gagar otak (intinya otaknya rusak lah).
Karena pada saku atau dompet milik Sakuta terdapat brosur donor jatung makanya pihak rumah sakit memutuskan untuk mendonorkan jatung milik Sakuta untuk Shoko versi kecil.
Ketika Shoko-san bercerita dengan Sakuta dan mendengar akan hal itu dari balik pintu tentu membuat Mai-san sangatlah syok berat, karena ya sama aja Mai-san ini mengetahui bahwa Sakuta tuh sebentar lagi akan meninggal akibat kecelakaan ketika malam natal.
Hari pun menjadi gelap, ketika pulang Mai-san mengubah rencana dimalam natal nanti mereka akan berkencan dirumah milik Mai-san saja, karena ya Mai-san ini sangatlah khawatir dan juga dirinya sama sekali tidak ingin kehilangan Sakuta selaku pria yang Mai-san cintai.
Bahkan karena saking cintanya, Mai-san sampe ngomong bahwa dirinya mengiginkan Sakuta agar selalu bersamanya di masa depan nanti atau dengan kata lain Mai-san ini pengen nikah sama Sakuta.
Mendengar akan hal itu tentu membuat Sakuta sangatlah senang namun sangat amat disayangkan disini Sakuta malah berfikir sebaliknya bahwa;
Sakuta tetap ingin membuat Shoko-chan hidup atau dengan kata lain Sakuta rela mati agar supaya Shoko-chan bisa tetap hidup.
Karena Sakuta memutuskan untuk mati disini Sakuta mulai menghindari orang-orang didekatnya agar supaya tidak menciptakan kenangan lebih banyak lagi.
Futaba yang menyadari bahwa Sakuta akhir-akhir ini jarang menemuinya langsung pergi menuju ke tempat Sakuta berada, ketika ketemu secara tiba-tiba Futaba menangis dan bilang bahwa Futaba tidak ingin membiarkan Sakuta mati.
(Loh Futaba tahu dari mana emangnya?)
Yang pertama Futaba ini adalah gadis ilmuan jenius, yang kedua mengetahui bahwa Sakuta pingsan dan lukanya kambuh ketika bertemu Shoko-san membuat Futaba semakin yakni bahwa jatung milik Shoko-san adalah jatung milik Sakuta yang sebentar lagi akan mati.
Tapi tetap disini Sakuta sudah membutlatkan tekat untuk membuat Shoko-chan agar tetap hidup.
Disisi lain karena rindu, Mai-san ngajak Kaede potong rambut ditempat langgananya (tentu Sakuta juga ikut menemani Kaede tentunya), oh iya karena Kaede ingatanya sudah kembali normal dirinya diundang untuk datang ke tempat nenek dan kakek ketika malam natal.
Disini Sakuta tidak ikut Kaede ya karena ada janji kencan dengan Mai-san, ketika pulang secara tidak langsung Sakuta mengucapkan salam perpisahan kepada Kaede dan juga Nodoka, perpisahan yang dimaksud adalah perpisahan untuk selama-lamanya.
(pulang bareng deh Kaede sama Nodoka, sementara Sakuta dan Mai-san akan pergi sebentar).
Mai-san yang menyadari salam perpisahan dari Sakuta langsung sadar bahwa Sakuta telah membulatkan tekat untuk mengikuti takdirnya.
Mengetahui akan hal itu dengan cepat Mai-san langsung mengajak Sakuta pergi menuju ke tempat yang sangat sangat sangat jauh sekali, tujuanya ya tak lain dan tak bukan ya biar Sakuta ini tidak kecelakaan yang berakhir pada kematian.
Disini Mai-san bener-bener khawatir hingga menangis bahkan dirinya rela memberikan sekaligus mengabulkan semua permintaan dari Sakuta dengan syarat bahwa Sakuta ini harus tetap hidup.
Tentu mendengar akan hal itu membuat Sakuta sangatlah, karena tidak tega melihat Mai-san menangis Sakuta pun akan mempertimbangkan akan pilihanya, namun untuk saat ini Sakuta memilih untuk pulang kerumah masing-masing terlebih dahulu.
(Sesampai diapartement Sakuta langsung disambut hangat oleh Shoko-san)
Tidak ingin melihat Mai-san menangis lagi Sakuta pun bilang ke Shoko-san bahwa dirinya tidak ingin mati, mendengar akan hal itu sambil memeluk Sakuta, Shoko-san pun menerima permintaan dari Sakuta.
(Karena ya apapun pilihanya itu bukan merupakan salah Sakuta- kata Shoko-san).
Buat yang bingung;
Kalau Sakuta pilih Shoko maka dirinya atau Sakuta akan mati, namun kalau Sakuta milih untuk tetap hidup maka Shoko baik versi kecil maupun versi besar akan meninggal dunia.
Hari pun berganti, hari ini merupakan hari dimana Natal tiba, secara tiba-tiba Sakuta mendapatkan telepon dari orang tuanya Shoko versi kecil bawasanya kondisi Shoko-chan ini sudah sangat semakin melemah.
Mendengar akan hal itu dengan cepat Sakuta pun langsung pergi menuju ke rumah sakit, dan benar saja.
Kondisi Shoko-chan ini benar-benar sangatlah lemah atau dengan kata lain kondisinya sangatlah kritis, namun meskipun begitu Shoko-chan tetap terus berjuang agar dirinya dapat bertahan hidup jauh lebih lama lagi.
Melihat akan hal itu membuat Sakuta tidak tega melihat kondisi Shoko-chan dan dari sini Sakuta bener-bener membulatkan tekat untuk mengikuti takdirnya sendiri yakni memilih untuk mati agar supaya Shoko-chan bisa tetap hidup.
Sebelum itu Sakuta menelepon Mai-san bertujuan untuk berpamitan dan mengucapakan salam perpisahan namun dengan cepat Mai-san langsung menutup telepon dari Sakuta.
Malam natal pun tiba sesuai perkataan Shoko-san bahwa Sakuta akan mati ketika berkencan dengan Mai-san di Akuarium, namun anehnya sesampai di Akuarium sama sekali tidak ada kecelakaan yang menyebabkan Sakuta meninggal dunia, lah ada apaan nich?
Ternyata selama ini Shoko-san telah berbohong kepada Sakuta bahwa Sakuta akan mengalami kecelakaan di Akuarium, Sakuta sadar kenapa Shoko-san ditempo lalu mengajak Sakuta untuk pergi bekencan di Enoshima.
Alasanya ya tak lain dan tak bukan, Enoshima lah adalah tempat dimana Sakuta mengalami kecelakaan yang sebenarnya.
(Lah kenapa Shoko-san malah ngajak Sakuta kencan di Enoshima? Bukankah hal itu malah menyuruh Sakuta mati?)
Ya kagak lah, Shoko-san ini sejak awal sudah tahu bahwa Sakuta lebih memilih berkencan dengan Mai-san, dan Shoko-san juga udah tau meskipun Sakuta lebih memilih berkencan dengan Mai-san, cepat atau lambat Sakuta ini tetap akan berkoban demi Shoko versi kecil.
Untuk itu Shoko versi dewasa ngasih informasi palsu biar Sakuta tuh bisa selamat atau sejak awal Shoko versi dewasa tidak membiarkan Shoko versi kecil untuk menerima donor jatung dari Sakuta, kenapa? Nanti saya jelasin~
Karena sudah sadar bahwa Shoko-san telah berbohong dengan cepat Sakuta langsung lari menuju ke Enoshima agar supaya Sakuta ini bisa mati akibat tetabrak oleh mobil, dan benar aja.
Sesampai di Enoshima, Sakuta ini benar-benar tertabrak oleh mobil, tentu melihat akan hal itu membuat Shoko-san sangatlah syok berat, namun ternyata secara tiba-tiba Mai-san langsung menyelamatkan Sakuta sehingga justru malah Mai-san lah yang tertabrak oleh mobil *wayalah*.
Baca juga: Nonton dan Download Drakor, Film dan Anime Gratis (Legal) Sub Indo
Karena kecelakaan dengan cepat Mai-san pun langsung dibawa ke rumah sakit, namun sangat amat disayangkan bahwa Mai-san ini telah meninggal dunia, karena Mai-san merupakan seorang artis yang sangat terkenal.
Tentu kematian Mai-san langsung menjadi berita utama diberbagai macam media berita, dengan cepat Futaba dan Kunimi langsung datang ke tempat Sakuta untuk membawanya menuju ke rumah Futaba agar supaya dapat melindungi Sakuta dari liputan media berita.
Dan karena telah gagal menyelamatkan 2 orang membuat Sakuta ini benar-benar merasa depresi berat.
(Loh kok 2 orang?)
Yang pertama adalah Mai-san dan yang kedua yakni jika Sakuta tidak mati maka Shoko versi kecil tidak akan menerima donor jatung, jika tidak ada donor jantung maka ya Shoko baik versi kecil maupun dewasa tidak akan pernah ada atau dengan kata lain meninggal dunia.
Karena sudah stres berat Sakuta pun pergi ke pantai tempat dimana dirinya dan Shoko-san bertemu, namun dikarenakan Sakuta gak mati secara otomatis Shoko versi dewasa pun juga tidak pernah ada, lah kok iso?
Seperti yang saya jelaskan tadi;
Bahwa Shoko versi kecil mengalami sindrom pubertas dimana dirinya bisa mensimulasikan mimpi, ketika Shoko versi kecil Sakit dirinya bermimpi menjadi seorang wanita dewasa.
Berkat sindrom pubertas “simulasi mimpi” membuat keberadaan Shoko versi dewasa tuh bisa menjadi ada, Shoko versi dewasa adalah mimpi dari Shoko versi kecil, jadi segala ingatan, apa aja yang dilakuin akan diketahui oleh Shoko versi kecil.
Ketika Sakuta meninggal, jantung milik Sakuta didonorkan untuk Shoko versi kecil sehingga Shoko versi kecil ini bisa tetap hidup berkat jantung milik Sakuta.
Mengetahui bahwa jantung miliknya adalah jantung milik Sakuta selaku orang yang dicintainya membuat Shoko versi kecil syok dan memutuskan untuk pergi ke masa lalu dimana pada masa tersebut Sakuta masih tetap hidup.
Dan berkat sindrom pubertas “Simulasi mimpi” membuat Shoko versi kecil ini bisa pergi ke masa lalu (jadilah Shoko versi dewasa), adanya atau lahirnya Shoko versi dewasa dikarenakan Sakuta mengalami kecelakaan.
Nah Shoko versi dewasa ini bertujuan untuk menyelamatkan Sakuta di masa lalu agar Sakuta tidak mati akibat kecelakaan.
(Lah katanya tadi Shoko versi dewasa terbuat karena mimpi dari Shoko versi kecil?)
Bisa dibilang iya bisa dibilang tidak sih itu lah yang dinamakan Paradoks, dimana titik awalnya terbuatnya atau munculnya Shoko versi dewasa tuh enggak jelas dari mana.
Tapi yang jelas bahwa berkat Sindrom pubertas milik Shoko versi kecil, segala ingatan dan apa aja yang dilakukan oleh Shoko versi dewasa bakal diketahui sama Shoko versi kecil.
Dan alasan kenapa Shoko versi dewasa mati ketika Sakuta hidup biar mudah dipahami;
Shoko-chan kan sakit jantung nih ketika dirinya mendapatkan donor jantung dari Sakuta maka dirinya bisa hidup, karena hidup maka dirinya akan menjadi Shoko versi dewasa, pergi deh ke masa lalu.
Sedangkan jika Sakuta hidup secara otomatis Shoko-chan tidak mendapatkan donor jantung kan? Kalau tidak mendapatkan donor jantung maka Shoko versi kecil ini akan meninggal dunia, karena meninggal dirinya tidak bisa menjadi dewasa dan tentunya dirinya juga tidak dapat pergi ke masa lalu untuk bertemu dengan Sakuta.
Namun anehnya meskipun Sakuta tidaklah mati akan tetapi Sakuta dapat bertemu dengan Shoko versi dewasa, alasan kenapa Shoko versi dewasa masih tetap ada yakni setelah Mai-san meninggal, jantung milik Mai-san tuh didonorkan untuk Shoko versi kecil.
Akibat dari itu membuat Shoko versi kecil dan versi dewasa masih tetap hidup dan luka pada tubuh milik Sakuta pun juga ikut ilang, tidak tega melihat Sakuta yang depresi.
Shoko-san pun bilang ke Sakuta bahwa terdapat cara agar dapat membuat Mai-san hidup kembali yakni cara itu adalah pergi ke masa lalu seperti cara yang digunakan oleh Shoko-san saat ini.
Karena Sindrom Shoko adalah “Simulasi Mimpi” Shoko-san pun bilang ke sakuta bahwa anggap aja semua kejadian yang terjadi hanyalah sekedar mimpi, atau gampangnya ya anggap aja Mai-san meninggal itu hanyalah sekedar mimpi.
Sebelum pergi ke masa lalu, Sakuta mengucapkan salam perpisahan sekaligus meminta maaf kepada Shoko-san karena Sakuta tidak dapat menyelamatkanya.
Tentu mendengar akan hal itu membuat Shoko-san menangis dikarenakan sakit hati.
Jika Sakuta pergi ke masa lalu maka Sakuta harus mencari seseorang yang sadar akan keberadaanya, karena ya ketika pergi ke masa lalu maka Sakuta ini tidak bisa terlihat oleh siapapun sama halnya seperti sindrom yang dialami oleh Mai-san dulu.
Dan benar saja ketika berhasil pergi ke masalalu, bener-bener gak ada orang yang bisa melihat Sakuta, tek-tek-tek-tek-tek dengan sedikit usaha dan berkat bantuan Koga kini Sakuta pun dapat dilihat oleh semua orang.
(Loh kenapa Koga kok bisa tau atau sadar?)
Ya karena sewaktu di season pertama, Atom milik Koga dan Sakuta ini sudah saling terhubung, buat yang gak tau ya silahkan simak pembahasan pada season pertama.
Dengan cepat Sakuta langsung meminta bantuan Koga untuk menelepon dirinya sendiri atau lebih tepatnya menelepon Sakuta di masa itu.
Disini Sakuta yang berasal dari masa depan melarang dan mencegah dirinya di masa sekarang agar supaya tidak pergi menuju ke Akuarium yang pada akhirnya kecelakaan di Enoshima.
Namun sayang, Sakuta dimasa sekarang tetap membulatkan tekat untuk tetap menyelamatkan Shoko-chan dengan cara kecelakaan. Mendengar akan hal itu Sakuta pun langsung menelepon Nodoka dan meminta bantuanya untuk diantarkan ke tempat dimana Mai-san berada.
Sambil membawa kostum bunny Sakuta dari masa depan pun sampai di tempat Mai-san berada, karena telah diberitahu oleh Sakuta dimasa sekarang Mai-san ini tahu bahwa orang yang ada didepanya saat ini merupakan Sakuta yang berasal dari masa depan.
Melihat Sakuta yang berasal dari masa depan membuat Mai-san sangatlah bahagia, karena ya jika Sakuta dari masa depan masih hidup berarti Mai-san tuh telah berhasil menyelamatkan Sakuta sewaktu kecelakan.
Yep, karena saking besar rasa cinta Mai-san kepada Sakuta daripada membiarkan Sakuta kecelelakaan lebih baik Mai-san ini yang mati agar supaya bisa menyelamatkan Sakuta dari insiden kecelakan.
Setelah reuni sejenak Mai-san pun akan pergi untuk menyelamatkan Sakuta yang berada dari masa sekarang dengan cepat Mai-san langsung dicegah oleh Sakuta yang berasal dari masa depan.
Karena dicegah tentu membuat Mai-san ini sangatlah marah, karena ya jika Sakuta dimasa sekarang mati maka Sakuta dimasa depan pun juga akan menghilang, namun tetap Sakuta tetap tidak ingin kehilangan Mai-san untuk yang kedua kalinya.
Sakuta berjuang dengan keras untuk menenangkan Mai-san sekaligus Sakuta juga bilang bahwa dirinya akan mencari solusi akan masalah ini.
Dikala suasana menjadi tenang Sakuta menyuruh Mai-san untuk menunggu diapartement sementara Sakuta yang berasal dari masa depan akan menuju ke tempat kecelakaan.
Ketika Sakuta datang ke Enoshima dirinya bertemu dengan Shoko-san atau Shoko versi dewasa dan untuk yang kedua kalinya Sakuta meminta maaf karena dirinya tidak bisa menyelamatkan si Shoko-san ini.
Sebelum benar-benar berpisah, Shoko-san meminta Sakuta untuk berpegangan tangan sambil menikmati suasana natal, karena sudah tiba waktunya Sakuta pun akan pergi untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Karena menurut teori doppelganger dua orang yang sama tidak boleh ditempat yang sama, Sakuta pun menggunakan kostum kelinci agar supaya tidak terlihat dan tidak dilihat oleh Sakuta yang ada di masa sekarang.
Meskipun tidak boleh ditempat yang sama selama tidak kelihatan dan diketahui maka tidak apa-apa.
Tek-tek-tek-tek-tek secara singkat cerita Sakuta dari masa depan pun berhasil menyelamatkan Sakuta yang ada di masa sekarang, sehingga Sakuta yang berasal dari masa depan pun juga telah bergabung ke tubuh Sakuta di masa sekarang.
Namun sayang dikarenakan Sakuta dan Mai-san tidaklah meninggal sehingga membuat Shoko versi dewasa pun saat ini benar-benar menghilang, meski tau akan konsekuensinya namun ketika melihat Shoko-san benar-benar menghilang membuat Sakuta ini sangatlah menyesal.
Karena ya secara tidak langsung Sakuta ini telah membunuh Shoko baik Shoko versi kecil maupun Shoko versi dewasa, melihat Sakuta yang sangat depresi dengan cepat Mai-san pun langsung menenangkanya.
Anehnya meskipun Mai-san gak jadi meninggal akan tetapi semua orang didekatnya pernah bermimpi bahwa Mai-san ini pernah meninggal dunia, dan yep semua ini disebabkan oleh sindrom Shoko versi kecil yakni mensimulasikan sebuah mimpi.
Jadi ya meski terjadi beneran namun kejadian itu berubah menjadi mimpi aja.
Setelah semua hal buruk terjadi meski hanya mimpi dan melihat Sakuta yang baik-baik aja membuat Futaba sangatlah bahagia, dengan cepat Sakuta pun berkonsultasi dengan Futaba bahwa dirinya ingin pergi ke masa lalu lagi agar supaya bisa menyelamatkan Shoko versi kecil.
Kemudian Futaba pun menjawab bahwa semua itu sulit dilakukan, kenapa? Ya dikarenakan teori butterfly effect yakni perubahan sekecil apapun akan menimbulkan perubahan besar.
Jadi meskipun Sakuta bisa kembali ke masa lalu dan berhasil menyelamatkan Shoko versi kecil maka bisa aja dimasa depan nanti entah itu Mai-san, Futaba atau bahkan adiknya sendiri malah yang akan meninggal akibat perubahan yang Sakuta lakukan.
(Mendengar akan hal itu Sakuta pun langsung mengurungkan niatnya)
Hari pun berganti, karena kondisi Shoko versi kecil semakin memburuk Sakuta dan Mai-san pun pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Shoko-chan, tak disangka disini Shoko-chan cerita bahwa;
Dirinya bermimpi menjadi wanita dewasa dan pernah menginap ditempat Sakuta hingga sampai menjalani simulasi pernikahan bersama Sakuta, mendengar akan hal itu dengan cepat Sakuta pun bilang bahwa;
“Semua itu bukanlah mimpi”
“Aku tahu”, jawab Shoko-chan
Seperti yang saja jelaskan tadi, jadi selama ini Shoko-chan tuh sadar dan udah tau tentang apa aja hal yang dilakukan sama Shoko versi dewasa, dikala kesadarnya mulai memudar.
Shoko-chan pun bilang bahwa dirinya akan pergi ke masa lalu lagi agar supaya berhasil disembuhkan dan tidak membuat Sakuta tersiksa akibat memikirkan Shoko baik versi kecil maupun Shoko versi dewasa.
“Serahkan semuanya kepadaku”, kata Shoko-chan
Dan Shoko-chan pun pada akhirnya tertidur dengan pulas.
Ketika Sakuta dan Mai-san menuju ke ruang perawatan mereka melihat kertas pr formulir masa depan milik Shoko-chan, tidak disangka Shoko-chan telah mengisi Formulir itu dan untuk mengapresiasi pekerjaanya Sakuta pun memberikan nilai sambil meneteskan air mata.
Karena hari sudah menjadi malam, Sakuta dan Mai-san pun memutuskan untuk tidur dirumah sakit sambil menemani Shoko-chan yang ada diruang perawatan, dan perlahan-lahan suasana disekitar pun menjadi lenyap~
Kembali lagi ke scene yang memperlihatkan Shoko versi sd sedang mengisi formulir rencana masa depan, namun kali ini Shoko-chan telah berhasil mengisi formulir itu tanpa khawatir akan masa depan yang sedang menantinya.
Dan yep, sepanjang seri anime season satu hingga versi movie yang saya ceritakan tadi itu adalah mimpi atau lebih tepatnya adalah simulasi mimpi.
Jadi dari awal Sakuta bertemu dengan Shoko versi dewasa dipantai, Mai-san jadi bunny girl, Kaede kena mental, Futaba jadi dua, Nodoka bertukar tubuh, itu merupakan simulasi mimpi dari Shoko versi kecil.
Iya, meski semua itu “pernah” ternjadi di dunia nyata, namun saat ini semua kejadian itu hanyalah “sekedar mimpi panjang” saja.
(Lah kok iso?)
Ya dikarenakan sindrom milik Shoko adalah simulasi mimpi atau juga bisa disebut sebagai perjalanan waktu.
Dikarenakan Shoko-san atau Shoko-chan pergi ke masalalu pada akhirnya Shoko ini telah berhasil mengubah masa lalunya sendiri, sehingga membuat Shoko ketika masih SD dapat mengisi formulir rencana masa depan tanpa khawatir akan masa depan yang sedang menantinya.
Baca juga: Apa Itu OVA, ONA, OAD dan TV Series Pada Anime
Namun meskipun semua kejadian sepanjang cerita anime ini cuman sekedar mimpi akan tetapi ingatan tersebut tetap akan disimpan dan diingat oleh orang-orang dekat yang terlibat dengan Shoko-chan.
Jadi meskipun semuanya ngulang dari awal, berkat ingatan dari mimpi yang sangat amat panjang, Mai-san tetap jadi pacarnya Sakuta, Koga kerja ditempat yang sama Sakuta, bumi selalu berputar seperti biasa, Kaede ingatanya kembali, dan Nodoka tetap nginep di tempat Mai-san.
Dan berkat mimpi panjang Sakuta juga menyumbangkan uangnya untuk mendukung kampanye “Donor Jantung” begitu juga dengan Mai-san yang secara tiba-tiba memerankan sebuah OVA yang berjudul “Gadis yang menunggu donor jantung”.
Cerita berakhir ketika Sakuta dan Mai-san pergi ke pantai dan terlihat anak kecil yang sedang bermain dengan air laut, dan yep anak kecil ini adalah Makinohara, Shoko.
Namun dikarenakan masa lalu telah berubah atau diubah membuat Sakuta dan Mai-san sama sekali tidak mengenal Makinohara Shoko tuh siapa?
Tapi tak disangka setelah Sakuta nonton alur cerita dichannel ini seputar season 1 kemaren dan terdapat sisa ingatan tentang Shoko dari mimpi panjang, pada akhirnya Sakuta pun langsung memanggil Shoko-chan, dan Shoko-chan pun juga memanggil nama “Sakuta”.
Dari sini kita tahu bahwa Shoko-chan dan Sakuta masih ingat dengan jelas tentang kenangan yang telah mereka buat di dunia mimpi yang sangat amat panjang~
Selesai deh,
Lalu kenapa Shoko ini bisa tetap hidup?
Ada banyak sekali teori di internet dan karena saya juga gak baca versi light novelnya makanya disini saya akan dan juga ingin ikut berspekulasi saja;
Yang pertama dikarenakan Shoko tidak khawatir dan berhasil mengisi formulir rencana di masa depan, karena gak khawatir makanya Sindromnya pun juga ikut ilang, bisa saja selama ini Shoko-chan itu gak sakit parah atau tidak memiliki penyakit yang mematikan.
Namun dikarenakan khawatir dan telah mendapatkan sindrom simulasi mimpi membuat dirinya tuh malah jadi sakit parah.
Yang kedua atau yang terakhir, karena Mai-san membintangi Movie atau OVA yang berjudul “Gadis yang menunggu donor jantung” membuat kesadaran masyarakat terhadap donor jantung pun semakin besar.
Akibat dari itu Shoko-chan telah mendapatkan donor jantung meski gak dijelasin yang ngedonorin tuh siapa.
Lalu siapa yang sebenarnya menyelamatkan Shoko?
Menurut saya sih dirinya sendiri atau Shoko-chan yang pergi ke masa lalu untuk mengubah nasibnya sendiri, atau kalau enggak ya Sakuta yang pergi ke masalalu buat nyari cara agar Shoko-chan bisa selamat.
Menariknya ada orang yang bilang kalau seandainya Sakuta tidak menyelamatkan Mai-san, maka Shoko-san dengan Sakuta ini akan beneran menikah, anjays apapun itu, yang jelas Shoko-chan masih tetap hidup dan Mai-san tetap jadi pacarnya Sakuta lah ya.
Oke mungkin itu saja pembahasan mengenai Nonton anime movie Seishun Buta Yarou Bahasa Indonesia, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.
Sakuta dan Mai-san pun merencanakan jadwal kencan ketika malam natal tiba, karena bisa bermalaman dengan wanita cantik tentu membuat Sakuta sangatlah bahagia.
Hari pun menjadi malam, seperti biasa Mai-san selalu bertugas untuk memasak makanan layaknya seorang istri pada umumnya namun tak disangka, ketika Mai-san memasak secara tiba-tiba Shoko versi dewasa pun datang ke apartement milik Sakuta.
Mendengar nama Shoko sambil membawa pisau Mai-san pun langsung membukakan pintu untuk si Shoko ini (untungnya tidak ada kejadian seperti anime sebelah).
Karena Shoko versi dewasa tidak bisa pulang ke rumah (kalau pulang ntar malah bikin orang tuanya panik) makanya Shoko-san meminta ijin Sakuta untuk menginap diapartement miliknya.
Shoko-san juga bilang jikalau terjadi apa-apa (di ena-ena sama Sakuta misalnya) dirinya tidak mempermasalahkan akan hal itu, karena yaa Shoko-san ini sangat cinta dengan Sakuta. *wayalah*
Baca juga: Nonton Anime Seishun Buta Yarou Bahasa Indonesia
Tentu mendengar akan hal itu membuat Mai-san seketika langsung menjadi emosi, terjadi perdebatan sengit antara Shoko-san dengan Mai-san, karena tidak mau saling mengalah pada akhirnya Mai-san pun juga memutuskan untuk menginap ditempat Sakuta (biar sekalian).
Hari pun menjadi pagi, seperti biasa Sakuta selalu mengatarkan Kaede ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin, tak disangka ketika dirumah sakit Sakuta bertemu dengan Shoko namun Shokonya tuh versi kecil.
Ternyata alasan kenapa Shoko versi kecil jarang atau bahkan udah gak pernah main ke tempat Sakuta, ya karena Shoko versi kecil tuh harus dirawat dirumah sakit.
Karena proses pemeriksaan Kaede sudah selesai dan setelah ngobrol sebentar dengan Shoko versi kecil, Sakuta dan Kaede pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Namun ternyata sesampai diapartement, Shoko versi dewasa tuh juga masih berada diapartement *wayalah*
Ternyata Shoko versi kecil dan yang dewasa itu merupakan kesadaran yang berbeda atau gampangnya ya 2 orang yang berbeda.
Karena sudah ketahuan disini Shoko-san pun bercerita bahwa ketika dirinya masih kecil atau lebih tepatnya adalah Shoko versi kecil itu mengidap penyakit jantung.
Sewaktu dirinya masih kecil Shoko-chan ingin sekali menjadi wanita dewasa agar supaya bisa melanjutkan kuliah dan ketika sudah kuliah Shoko-chan ingin menikah dengan seseorang yang ia cintai.
(tentu orang yang dimaksud adalah Sakuta)
Namun mengetahui bahwa dirinya sakit dan penyakitnya adalah penyakit jantung membuat Shoko-chan tidak bisa mengisi fomulir rencana masa depan karena Shoko-chan ini tahu bahwa dirinya tidak memiliki masa depan atau dengan kata lain umurnya tuh udah gak panjang lagi.
Karena khawatir akan masa depanya membuat mental dari Shoko-chan ini drop dan karena drop membuat Shoko versi kecil pun mengalami fenomena aneh yang disebut sebagai Sindrom Pubertas.
Nahhhh Berkat Sindrom Pubertas ini membuat keberadaan Shoko versi dewasa tuh dapat tercipta *katanya sih*
Ingin memastikan keberadaanya, Sakuta pun mengajak Futaba pergi ke rumah sakit untuk bertemu dengan Shoko versi kecil, sesampai disana Shoko-chan bilang bahwa formulir rencana masa depan yang tadinya kosong secara tiba-tiba jadi terisi sendiri.
Isi dari formulir itu yakni;
“Setelah kuliah dirinya ingin segera menikah”
Shoko-chan bilang bahwa bukan dirinya lah yang mengisi formulir itu, namun anehnya isi dari formulir itu merupakan keiginan Shoko-chan yang tadinya ingin dia tulis, wayalahh.
(apakah Shoko versi kecil nulis formulir secara tidak sadar atau Shoko versi dewasa yang menulis formulir itu? Hmmm, simak aja terus)
Untuk berjaga-jaga Futaba pun memfoto formulir rencana masa depan milik Shoko-chan ini, tek-tek-tek-tek-tek Karena jam kunjung rumah sakit sudah habis, Futaba dan Sakuta pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Ketika perjalanan pulang, Futaba berspekulasi bahwa penyebab Sindrom yang dialami oleh Shoko yakni;
“Tidak mengisi formulir rencana masa depan karena khawatir dirinya tidak memiliki masa depan, mengingat Shoko-chan tuh punya penyakit jatung”
Buat yang masih bingung tentang Formulir Rencana Masa Depan tuh apa, yaa semacam harapan di masa depan nanti, kalau udah besar mau ngapain, cita-citanya apa, sekolah dimana, kerja apa dan lain sebagainya.
Futaba juga berspekulasi bahwa Sindrom Pubertas milik Shoko-chan yakni “Mensimulasikan suatu mimpi”, oke lanjut!
Melihat brosur tentang donor jatung dirumah sakit Sakuta pun langsung mengambil brosur itu mengingat Shoko-chan saat ini tuh sedang sakit jantung dan siapa tau disuatu hari nanti berkat brosur yang dibawa Sakuta ada orang yang mau mendonorkan jantung untuk si Shoko-chan ini.
Karena ingatan milik Kaede telah kembali dan telah bertemu dengan Shoko versi dewasa pada season pertama, hingga saat ini luka pada tubuh milik Sakuta pun tak kunjung segera sembuh.
Ketika suasana menjadi tenang, Sakuta menceritakan permasalah formulir rencana masa depan milik Shoko-chan, mengetahui bahwa pada formulir tersebut terdapat kata atau harapan;
“Menikah ketika masuk kuliah” tentu membuat Mai-san seketika langsung menjadi cemburu, karena ya Shoko versi dewasa saat ini sudah kuliah dan tujuan selanjutnya tentu adalah menikah.
Dikarenakan tempo lalu Shoko-san bilang bahwa dirinya cinta sama Sakuta maka secara otomatis pasangan atau suami dari Shoko-san ini tak lain dan tak bukan ya tentunya adalah Sakuta.
Dan benar saja, ketika sekolah Shoko-san pun menelepon Sakuta melalui ponsel milik Futaba inti dari pembicaraan ditelepon sih yakni; Shoko-san atau Shoko versi dewasa tuh mengajak Sakuta untuk pergi berkencan, anjays pelakor.
Sebelum pergi, Futaba berspekulasi bahwa;
Shoko-san atau Shoko versi dewasa itu berasal dari masa depan, dan berkat Sindrom Pubertasnya membuat waktu yang dimiliki oleh Shoko-chan ini mengalami percepatan.
Akibat dari itu membuat tubuh Shoko-chan bisa tumbuh lebih cepat dari manusia pada umumnya, kenapa? Ya karena waktu di dunia tuh terasa lambat sementara pada tubuh milik Shoko-chan ini berjalan dengan normal;
(lah kalau gitu kenapa kok bisa ada 2 shoko?)
Seperti yang saya bilang tadi bahwa Shoko versi kecil mengalami sindrom pubertas dimana dirinya bisa mensimulasikan mimpi, ketika Shoko versi kecil Sakit dirinya bermimpi menjadi seorang wanita dewasa.
Berkat sindrom pubertas “simulasi mimpi” membuat dirinya sadar akan keberadaan dari Shoko versi dewasa. Shoko versi dewasa adalah mimpi dari Shoko versi kecil, jadi segala ingatan, apa aja yang dilakuin akan diketahui oleh Shoko versi kecil.
(tapi Shoko versi kecil nganggepnya cuman mimpi doang)
Masih bingung? Simak ulang aja deh....
(Lah katanya tadi Shoko versi dewasa ini berasal dari masa depan? Iya, makanya simak sampai akhir).
Sesuai janji Sakuta dan Shoko-san pun pergi berkencan sambil berkeliling kesana kemari hingga pada akhirnya mereka pun pergi ke sebuah Chapel dimana pada tempat tersebut menyediakan layanan “simulasi pernikahan”.
(Ya intinya buat latihan kalau besok mau nikah lah, sekaligus menikah adalah harapan yang ditulis oleh Shoko versi kecil pada formuir rencana masa depan).
Ingin membuat Shoko bahagia, Sakuta pun menyuruh Shoko-san untuk memakai gaun pengantin supaya dirinya terlihat semakin cantik lagi.
Tek-tek-tek-tek dipakai deh, melihat Shoko-san yang menggunakan gaun pengantin membuat mata dari Sakuta ini melihat kemana-mana dan tidak sengaja, Sakuta melihat luka bekas operasi jantung pada tubuh milik Shoko-san ini.
Dari sini Sakuta merasa lega karena operasi jantung milik Shoko versi kecil telah berjalan dengan baik atau dengan kata lain Shoko-chan dimasa depan tuh masih tetap hidup.
Meskipun hanyalah pernikahan simulasi namun Shoko-san sangatlah senang karena bisa menikah dengan Sakuta selaku orang yang ia cintai, karena ya menikah dengan Sakuta merupakan impian Shoko sejak dari kecil.
Setelah menikah dan karena hari semakin gelap mereka pun memutuskan untuk pulang menuju ke rumah.
Dikala perjalanan pulang sambil menikmati suasana senja dipantai, Shoko-san memiliki keinginan terakhir yakni kencan dengan Sakuta di tempat Enonshima ketika malam natal tiba.
Diwaktu yang sama Mai-san juga mengajak Sakuta untuk pergi berkencan di tempat Enoshima, namun dikarenakan Sakuta lebih memilih berkencan dengan Mai-san dan tidak ingin bertemu dengan Shoko-san dimalam natal.
Sakuta pun memberikan saran untuk berkencan di Akuarium bersama Mai-san, namun meskipun begitu, Shoko-san tetap akan menunggu kedatangan Sakuta di tempat Enoshima (tak perduli Sakuta tuh mau datang atau enggak).
Sementara itu ketika dirumah sakit karena kondisi Shoko-chan semakin memburuk, Sakuta pun disuruh untuk berhenti menjenguk oleh Shoko-chan ini.
(Ya intinya Shoko-chan ini tuh gak mau Sakuta sedih karena melihat kondisi dirinya yang semakin memburuk lah).
Namun dengan cepat Sakuta pun langsung menjawab “Ogah” bahkan berjanji akan selalu menjenguk sekaligus memberikan dukungan kepada Shoko-chan apapun yang terjadi.
Tentu mendengar akan hal itu membuat Shoko-chan menangis bahagia dan untuk yang pertama kalinya Shoko-chan ini mengeluh bahwa sebenarnya dirinya juga tidak ingin sakit agar supaya bisa menjalani hidup layaknya orang normal pada umumnya.
Namun secara tiba-tiba kondisi dari Shoko-chan ini mendadak menjadi drop akibat kondisi jantungnya yang semakin melemah, karena kondisinya parah dengan cepat Shoko-chan ini langsung dibawa ke UGD dan sakuta pun juga mengikutinya.
Baca juga: Nonton Anime No Game No Life Bahasa Indonesia
Ketika Sakuta mengikuti Shoko-chan secara tiba-tiba luka pada tubuhnya tuh kambuh hingga pada akhirnya malah Sakuta juga ikutan pingsan *wayalah*.
Dikala pingsan Sakuta bermimpi tentang kejadian dipantai bersama Shoko-san, intinya sih Shoko-san bilang bahwa: “Detak jantung yang sama.”
Dan setelah sekian lama akhirnya Sakuta sadar bahwa alasan kenapa luka pada tubunya kambuh ketika bertemu dengan Shoko-san tak lain dan tak bukan ya karena jantung milik Sakuta sama Shoko-san tuh jantungnya sama.
Berdasarkan spekulasi Futaba bahwa 2 jantung atau doppelganger itu tidak boleh saling bertemu, namun jika saling bertemu maka akan memberikan efek dan salah satu efek tersebut adalah kambuhnya luka pada tubuh milik Sakuta.
Dari sini kita tahu bahwa penyebab luka milik Sakuta disepanjang season 1 ya dikarenakan Shoko-san datang dari masa depat untuk bertemu dengan Sakuta, loh emangnya ngapain datang dari masa depan? Simak terus aja makanya~
Mendengar kabar bahwa Sakuta pingsan dengan cepat Shoko-san datang dan berkata tentang kebenaranya bahwa;
Pas malam natal nanti atau lebih tepatnya tanggal 24 Desember, Sakuta mengalami kecelakan ketika berkencan dengan Mai-san di Akuarium, penyebabnya yakni Sakuta ini ditabrak oleh mobil sehingga membuat Sakuta mengalami gagal atau gagar otak (intinya otaknya rusak lah).
Karena pada saku atau dompet milik Sakuta terdapat brosur donor jatung makanya pihak rumah sakit memutuskan untuk mendonorkan jatung milik Sakuta untuk Shoko versi kecil.
Ketika Shoko-san bercerita dengan Sakuta dan mendengar akan hal itu dari balik pintu tentu membuat Mai-san sangatlah syok berat, karena ya sama aja Mai-san ini mengetahui bahwa Sakuta tuh sebentar lagi akan meninggal akibat kecelakaan ketika malam natal.
Hari pun menjadi gelap, ketika pulang Mai-san mengubah rencana dimalam natal nanti mereka akan berkencan dirumah milik Mai-san saja, karena ya Mai-san ini sangatlah khawatir dan juga dirinya sama sekali tidak ingin kehilangan Sakuta selaku pria yang Mai-san cintai.
Bahkan karena saking cintanya, Mai-san sampe ngomong bahwa dirinya mengiginkan Sakuta agar selalu bersamanya di masa depan nanti atau dengan kata lain Mai-san ini pengen nikah sama Sakuta.
Mendengar akan hal itu tentu membuat Sakuta sangatlah senang namun sangat amat disayangkan disini Sakuta malah berfikir sebaliknya bahwa;
Sakuta tetap ingin membuat Shoko-chan hidup atau dengan kata lain Sakuta rela mati agar supaya Shoko-chan bisa tetap hidup.
Karena Sakuta memutuskan untuk mati disini Sakuta mulai menghindari orang-orang didekatnya agar supaya tidak menciptakan kenangan lebih banyak lagi.
Futaba yang menyadari bahwa Sakuta akhir-akhir ini jarang menemuinya langsung pergi menuju ke tempat Sakuta berada, ketika ketemu secara tiba-tiba Futaba menangis dan bilang bahwa Futaba tidak ingin membiarkan Sakuta mati.
(Loh Futaba tahu dari mana emangnya?)
Yang pertama Futaba ini adalah gadis ilmuan jenius, yang kedua mengetahui bahwa Sakuta pingsan dan lukanya kambuh ketika bertemu Shoko-san membuat Futaba semakin yakni bahwa jatung milik Shoko-san adalah jatung milik Sakuta yang sebentar lagi akan mati.
Tapi tetap disini Sakuta sudah membutlatkan tekat untuk membuat Shoko-chan agar tetap hidup.
Disisi lain karena rindu, Mai-san ngajak Kaede potong rambut ditempat langgananya (tentu Sakuta juga ikut menemani Kaede tentunya), oh iya karena Kaede ingatanya sudah kembali normal dirinya diundang untuk datang ke tempat nenek dan kakek ketika malam natal.
Disini Sakuta tidak ikut Kaede ya karena ada janji kencan dengan Mai-san, ketika pulang secara tidak langsung Sakuta mengucapkan salam perpisahan kepada Kaede dan juga Nodoka, perpisahan yang dimaksud adalah perpisahan untuk selama-lamanya.
(pulang bareng deh Kaede sama Nodoka, sementara Sakuta dan Mai-san akan pergi sebentar).
Mai-san yang menyadari salam perpisahan dari Sakuta langsung sadar bahwa Sakuta telah membulatkan tekat untuk mengikuti takdirnya.
Mengetahui akan hal itu dengan cepat Mai-san langsung mengajak Sakuta pergi menuju ke tempat yang sangat sangat sangat jauh sekali, tujuanya ya tak lain dan tak bukan ya biar Sakuta ini tidak kecelakaan yang berakhir pada kematian.
Disini Mai-san bener-bener khawatir hingga menangis bahkan dirinya rela memberikan sekaligus mengabulkan semua permintaan dari Sakuta dengan syarat bahwa Sakuta ini harus tetap hidup.
Tentu mendengar akan hal itu membuat Sakuta sangatlah, karena tidak tega melihat Mai-san menangis Sakuta pun akan mempertimbangkan akan pilihanya, namun untuk saat ini Sakuta memilih untuk pulang kerumah masing-masing terlebih dahulu.
(Sesampai diapartement Sakuta langsung disambut hangat oleh Shoko-san)
Tidak ingin melihat Mai-san menangis lagi Sakuta pun bilang ke Shoko-san bahwa dirinya tidak ingin mati, mendengar akan hal itu sambil memeluk Sakuta, Shoko-san pun menerima permintaan dari Sakuta.
(Karena ya apapun pilihanya itu bukan merupakan salah Sakuta- kata Shoko-san).
Buat yang bingung;
Kalau Sakuta pilih Shoko maka dirinya atau Sakuta akan mati, namun kalau Sakuta milih untuk tetap hidup maka Shoko baik versi kecil maupun versi besar akan meninggal dunia.
Hari pun berganti, hari ini merupakan hari dimana Natal tiba, secara tiba-tiba Sakuta mendapatkan telepon dari orang tuanya Shoko versi kecil bawasanya kondisi Shoko-chan ini sudah sangat semakin melemah.
Mendengar akan hal itu dengan cepat Sakuta pun langsung pergi menuju ke rumah sakit, dan benar saja.
Kondisi Shoko-chan ini benar-benar sangatlah lemah atau dengan kata lain kondisinya sangatlah kritis, namun meskipun begitu Shoko-chan tetap terus berjuang agar dirinya dapat bertahan hidup jauh lebih lama lagi.
Melihat akan hal itu membuat Sakuta tidak tega melihat kondisi Shoko-chan dan dari sini Sakuta bener-bener membulatkan tekat untuk mengikuti takdirnya sendiri yakni memilih untuk mati agar supaya Shoko-chan bisa tetap hidup.
Sebelum itu Sakuta menelepon Mai-san bertujuan untuk berpamitan dan mengucapakan salam perpisahan namun dengan cepat Mai-san langsung menutup telepon dari Sakuta.
Malam natal pun tiba sesuai perkataan Shoko-san bahwa Sakuta akan mati ketika berkencan dengan Mai-san di Akuarium, namun anehnya sesampai di Akuarium sama sekali tidak ada kecelakaan yang menyebabkan Sakuta meninggal dunia, lah ada apaan nich?
Ternyata selama ini Shoko-san telah berbohong kepada Sakuta bahwa Sakuta akan mengalami kecelakaan di Akuarium, Sakuta sadar kenapa Shoko-san ditempo lalu mengajak Sakuta untuk pergi bekencan di Enoshima.
Alasanya ya tak lain dan tak bukan, Enoshima lah adalah tempat dimana Sakuta mengalami kecelakaan yang sebenarnya.
(Lah kenapa Shoko-san malah ngajak Sakuta kencan di Enoshima? Bukankah hal itu malah menyuruh Sakuta mati?)
Ya kagak lah, Shoko-san ini sejak awal sudah tahu bahwa Sakuta lebih memilih berkencan dengan Mai-san, dan Shoko-san juga udah tau meskipun Sakuta lebih memilih berkencan dengan Mai-san, cepat atau lambat Sakuta ini tetap akan berkoban demi Shoko versi kecil.
Untuk itu Shoko versi dewasa ngasih informasi palsu biar Sakuta tuh bisa selamat atau sejak awal Shoko versi dewasa tidak membiarkan Shoko versi kecil untuk menerima donor jatung dari Sakuta, kenapa? Nanti saya jelasin~
Karena sudah sadar bahwa Shoko-san telah berbohong dengan cepat Sakuta langsung lari menuju ke Enoshima agar supaya Sakuta ini bisa mati akibat tetabrak oleh mobil, dan benar aja.
Sesampai di Enoshima, Sakuta ini benar-benar tertabrak oleh mobil, tentu melihat akan hal itu membuat Shoko-san sangatlah syok berat, namun ternyata secara tiba-tiba Mai-san langsung menyelamatkan Sakuta sehingga justru malah Mai-san lah yang tertabrak oleh mobil *wayalah*.
Baca juga: Nonton dan Download Drakor, Film dan Anime Gratis (Legal) Sub Indo
Karena kecelakaan dengan cepat Mai-san pun langsung dibawa ke rumah sakit, namun sangat amat disayangkan bahwa Mai-san ini telah meninggal dunia, karena Mai-san merupakan seorang artis yang sangat terkenal.
Tentu kematian Mai-san langsung menjadi berita utama diberbagai macam media berita, dengan cepat Futaba dan Kunimi langsung datang ke tempat Sakuta untuk membawanya menuju ke rumah Futaba agar supaya dapat melindungi Sakuta dari liputan media berita.
Dan karena telah gagal menyelamatkan 2 orang membuat Sakuta ini benar-benar merasa depresi berat.
(Loh kok 2 orang?)
Yang pertama adalah Mai-san dan yang kedua yakni jika Sakuta tidak mati maka Shoko versi kecil tidak akan menerima donor jatung, jika tidak ada donor jantung maka ya Shoko baik versi kecil maupun dewasa tidak akan pernah ada atau dengan kata lain meninggal dunia.
Karena sudah stres berat Sakuta pun pergi ke pantai tempat dimana dirinya dan Shoko-san bertemu, namun dikarenakan Sakuta gak mati secara otomatis Shoko versi dewasa pun juga tidak pernah ada, lah kok iso?
Seperti yang saya jelaskan tadi;
Bahwa Shoko versi kecil mengalami sindrom pubertas dimana dirinya bisa mensimulasikan mimpi, ketika Shoko versi kecil Sakit dirinya bermimpi menjadi seorang wanita dewasa.
Berkat sindrom pubertas “simulasi mimpi” membuat keberadaan Shoko versi dewasa tuh bisa menjadi ada, Shoko versi dewasa adalah mimpi dari Shoko versi kecil, jadi segala ingatan, apa aja yang dilakuin akan diketahui oleh Shoko versi kecil.
Ketika Sakuta meninggal, jantung milik Sakuta didonorkan untuk Shoko versi kecil sehingga Shoko versi kecil ini bisa tetap hidup berkat jantung milik Sakuta.
Mengetahui bahwa jantung miliknya adalah jantung milik Sakuta selaku orang yang dicintainya membuat Shoko versi kecil syok dan memutuskan untuk pergi ke masa lalu dimana pada masa tersebut Sakuta masih tetap hidup.
Dan berkat sindrom pubertas “Simulasi mimpi” membuat Shoko versi kecil ini bisa pergi ke masa lalu (jadilah Shoko versi dewasa), adanya atau lahirnya Shoko versi dewasa dikarenakan Sakuta mengalami kecelakaan.
Nah Shoko versi dewasa ini bertujuan untuk menyelamatkan Sakuta di masa lalu agar Sakuta tidak mati akibat kecelakaan.
(Lah katanya tadi Shoko versi dewasa terbuat karena mimpi dari Shoko versi kecil?)
Bisa dibilang iya bisa dibilang tidak sih itu lah yang dinamakan Paradoks, dimana titik awalnya terbuatnya atau munculnya Shoko versi dewasa tuh enggak jelas dari mana.
Tapi yang jelas bahwa berkat Sindrom pubertas milik Shoko versi kecil, segala ingatan dan apa aja yang dilakukan oleh Shoko versi dewasa bakal diketahui sama Shoko versi kecil.
Dan alasan kenapa Shoko versi dewasa mati ketika Sakuta hidup biar mudah dipahami;
Shoko-chan kan sakit jantung nih ketika dirinya mendapatkan donor jantung dari Sakuta maka dirinya bisa hidup, karena hidup maka dirinya akan menjadi Shoko versi dewasa, pergi deh ke masa lalu.
Sedangkan jika Sakuta hidup secara otomatis Shoko-chan tidak mendapatkan donor jantung kan? Kalau tidak mendapatkan donor jantung maka Shoko versi kecil ini akan meninggal dunia, karena meninggal dirinya tidak bisa menjadi dewasa dan tentunya dirinya juga tidak dapat pergi ke masa lalu untuk bertemu dengan Sakuta.
Namun anehnya meskipun Sakuta tidaklah mati akan tetapi Sakuta dapat bertemu dengan Shoko versi dewasa, alasan kenapa Shoko versi dewasa masih tetap ada yakni setelah Mai-san meninggal, jantung milik Mai-san tuh didonorkan untuk Shoko versi kecil.
Akibat dari itu membuat Shoko versi kecil dan versi dewasa masih tetap hidup dan luka pada tubuh milik Sakuta pun juga ikut ilang, tidak tega melihat Sakuta yang depresi.
Shoko-san pun bilang ke Sakuta bahwa terdapat cara agar dapat membuat Mai-san hidup kembali yakni cara itu adalah pergi ke masa lalu seperti cara yang digunakan oleh Shoko-san saat ini.
Karena Sindrom Shoko adalah “Simulasi Mimpi” Shoko-san pun bilang ke sakuta bahwa anggap aja semua kejadian yang terjadi hanyalah sekedar mimpi, atau gampangnya ya anggap aja Mai-san meninggal itu hanyalah sekedar mimpi.
Sebelum pergi ke masa lalu, Sakuta mengucapkan salam perpisahan sekaligus meminta maaf kepada Shoko-san karena Sakuta tidak dapat menyelamatkanya.
Tentu mendengar akan hal itu membuat Shoko-san menangis dikarenakan sakit hati.
Jika Sakuta pergi ke masa lalu maka Sakuta harus mencari seseorang yang sadar akan keberadaanya, karena ya ketika pergi ke masa lalu maka Sakuta ini tidak bisa terlihat oleh siapapun sama halnya seperti sindrom yang dialami oleh Mai-san dulu.
Dan benar saja ketika berhasil pergi ke masalalu, bener-bener gak ada orang yang bisa melihat Sakuta, tek-tek-tek-tek-tek dengan sedikit usaha dan berkat bantuan Koga kini Sakuta pun dapat dilihat oleh semua orang.
(Loh kenapa Koga kok bisa tau atau sadar?)
Ya karena sewaktu di season pertama, Atom milik Koga dan Sakuta ini sudah saling terhubung, buat yang gak tau ya silahkan simak pembahasan pada season pertama.
Dengan cepat Sakuta langsung meminta bantuan Koga untuk menelepon dirinya sendiri atau lebih tepatnya menelepon Sakuta di masa itu.
Disini Sakuta yang berasal dari masa depan melarang dan mencegah dirinya di masa sekarang agar supaya tidak pergi menuju ke Akuarium yang pada akhirnya kecelakaan di Enoshima.
Namun sayang, Sakuta dimasa sekarang tetap membulatkan tekat untuk tetap menyelamatkan Shoko-chan dengan cara kecelakaan. Mendengar akan hal itu Sakuta pun langsung menelepon Nodoka dan meminta bantuanya untuk diantarkan ke tempat dimana Mai-san berada.
Sambil membawa kostum bunny Sakuta dari masa depan pun sampai di tempat Mai-san berada, karena telah diberitahu oleh Sakuta dimasa sekarang Mai-san ini tahu bahwa orang yang ada didepanya saat ini merupakan Sakuta yang berasal dari masa depan.
Melihat Sakuta yang berasal dari masa depan membuat Mai-san sangatlah bahagia, karena ya jika Sakuta dari masa depan masih hidup berarti Mai-san tuh telah berhasil menyelamatkan Sakuta sewaktu kecelakan.
Yep, karena saking besar rasa cinta Mai-san kepada Sakuta daripada membiarkan Sakuta kecelelakaan lebih baik Mai-san ini yang mati agar supaya bisa menyelamatkan Sakuta dari insiden kecelakan.
Setelah reuni sejenak Mai-san pun akan pergi untuk menyelamatkan Sakuta yang berada dari masa sekarang dengan cepat Mai-san langsung dicegah oleh Sakuta yang berasal dari masa depan.
Karena dicegah tentu membuat Mai-san ini sangatlah marah, karena ya jika Sakuta dimasa sekarang mati maka Sakuta dimasa depan pun juga akan menghilang, namun tetap Sakuta tetap tidak ingin kehilangan Mai-san untuk yang kedua kalinya.
Sakuta berjuang dengan keras untuk menenangkan Mai-san sekaligus Sakuta juga bilang bahwa dirinya akan mencari solusi akan masalah ini.
Dikala suasana menjadi tenang Sakuta menyuruh Mai-san untuk menunggu diapartement sementara Sakuta yang berasal dari masa depan akan menuju ke tempat kecelakaan.
Ketika Sakuta datang ke Enoshima dirinya bertemu dengan Shoko-san atau Shoko versi dewasa dan untuk yang kedua kalinya Sakuta meminta maaf karena dirinya tidak bisa menyelamatkan si Shoko-san ini.
Sebelum benar-benar berpisah, Shoko-san meminta Sakuta untuk berpegangan tangan sambil menikmati suasana natal, karena sudah tiba waktunya Sakuta pun akan pergi untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Karena menurut teori doppelganger dua orang yang sama tidak boleh ditempat yang sama, Sakuta pun menggunakan kostum kelinci agar supaya tidak terlihat dan tidak dilihat oleh Sakuta yang ada di masa sekarang.
Meskipun tidak boleh ditempat yang sama selama tidak kelihatan dan diketahui maka tidak apa-apa.
Tek-tek-tek-tek-tek secara singkat cerita Sakuta dari masa depan pun berhasil menyelamatkan Sakuta yang ada di masa sekarang, sehingga Sakuta yang berasal dari masa depan pun juga telah bergabung ke tubuh Sakuta di masa sekarang.
Namun sayang dikarenakan Sakuta dan Mai-san tidaklah meninggal sehingga membuat Shoko versi dewasa pun saat ini benar-benar menghilang, meski tau akan konsekuensinya namun ketika melihat Shoko-san benar-benar menghilang membuat Sakuta ini sangatlah menyesal.
Karena ya secara tidak langsung Sakuta ini telah membunuh Shoko baik Shoko versi kecil maupun Shoko versi dewasa, melihat Sakuta yang sangat depresi dengan cepat Mai-san pun langsung menenangkanya.
Anehnya meskipun Mai-san gak jadi meninggal akan tetapi semua orang didekatnya pernah bermimpi bahwa Mai-san ini pernah meninggal dunia, dan yep semua ini disebabkan oleh sindrom Shoko versi kecil yakni mensimulasikan sebuah mimpi.
Jadi ya meski terjadi beneran namun kejadian itu berubah menjadi mimpi aja.
Setelah semua hal buruk terjadi meski hanya mimpi dan melihat Sakuta yang baik-baik aja membuat Futaba sangatlah bahagia, dengan cepat Sakuta pun berkonsultasi dengan Futaba bahwa dirinya ingin pergi ke masa lalu lagi agar supaya bisa menyelamatkan Shoko versi kecil.
Kemudian Futaba pun menjawab bahwa semua itu sulit dilakukan, kenapa? Ya dikarenakan teori butterfly effect yakni perubahan sekecil apapun akan menimbulkan perubahan besar.
Jadi meskipun Sakuta bisa kembali ke masa lalu dan berhasil menyelamatkan Shoko versi kecil maka bisa aja dimasa depan nanti entah itu Mai-san, Futaba atau bahkan adiknya sendiri malah yang akan meninggal akibat perubahan yang Sakuta lakukan.
(Mendengar akan hal itu Sakuta pun langsung mengurungkan niatnya)
Hari pun berganti, karena kondisi Shoko versi kecil semakin memburuk Sakuta dan Mai-san pun pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Shoko-chan, tak disangka disini Shoko-chan cerita bahwa;
Dirinya bermimpi menjadi wanita dewasa dan pernah menginap ditempat Sakuta hingga sampai menjalani simulasi pernikahan bersama Sakuta, mendengar akan hal itu dengan cepat Sakuta pun bilang bahwa;
“Semua itu bukanlah mimpi”
“Aku tahu”, jawab Shoko-chan
Seperti yang saja jelaskan tadi, jadi selama ini Shoko-chan tuh sadar dan udah tau tentang apa aja hal yang dilakukan sama Shoko versi dewasa, dikala kesadarnya mulai memudar.
Shoko-chan pun bilang bahwa dirinya akan pergi ke masa lalu lagi agar supaya berhasil disembuhkan dan tidak membuat Sakuta tersiksa akibat memikirkan Shoko baik versi kecil maupun Shoko versi dewasa.
“Serahkan semuanya kepadaku”, kata Shoko-chan
Dan Shoko-chan pun pada akhirnya tertidur dengan pulas.
Ketika Sakuta dan Mai-san menuju ke ruang perawatan mereka melihat kertas pr formulir masa depan milik Shoko-chan, tidak disangka Shoko-chan telah mengisi Formulir itu dan untuk mengapresiasi pekerjaanya Sakuta pun memberikan nilai sambil meneteskan air mata.
Karena hari sudah menjadi malam, Sakuta dan Mai-san pun memutuskan untuk tidur dirumah sakit sambil menemani Shoko-chan yang ada diruang perawatan, dan perlahan-lahan suasana disekitar pun menjadi lenyap~
Kembali lagi ke scene yang memperlihatkan Shoko versi sd sedang mengisi formulir rencana masa depan, namun kali ini Shoko-chan telah berhasil mengisi formulir itu tanpa khawatir akan masa depan yang sedang menantinya.
Dan yep, sepanjang seri anime season satu hingga versi movie yang saya ceritakan tadi itu adalah mimpi atau lebih tepatnya adalah simulasi mimpi.
Jadi dari awal Sakuta bertemu dengan Shoko versi dewasa dipantai, Mai-san jadi bunny girl, Kaede kena mental, Futaba jadi dua, Nodoka bertukar tubuh, itu merupakan simulasi mimpi dari Shoko versi kecil.
Iya, meski semua itu “pernah” ternjadi di dunia nyata, namun saat ini semua kejadian itu hanyalah “sekedar mimpi panjang” saja.
(Lah kok iso?)
Ya dikarenakan sindrom milik Shoko adalah simulasi mimpi atau juga bisa disebut sebagai perjalanan waktu.
Dikarenakan Shoko-san atau Shoko-chan pergi ke masalalu pada akhirnya Shoko ini telah berhasil mengubah masa lalunya sendiri, sehingga membuat Shoko ketika masih SD dapat mengisi formulir rencana masa depan tanpa khawatir akan masa depan yang sedang menantinya.
Baca juga: Apa Itu OVA, ONA, OAD dan TV Series Pada Anime
Namun meskipun semua kejadian sepanjang cerita anime ini cuman sekedar mimpi akan tetapi ingatan tersebut tetap akan disimpan dan diingat oleh orang-orang dekat yang terlibat dengan Shoko-chan.
Jadi meskipun semuanya ngulang dari awal, berkat ingatan dari mimpi yang sangat amat panjang, Mai-san tetap jadi pacarnya Sakuta, Koga kerja ditempat yang sama Sakuta, bumi selalu berputar seperti biasa, Kaede ingatanya kembali, dan Nodoka tetap nginep di tempat Mai-san.
Dan berkat mimpi panjang Sakuta juga menyumbangkan uangnya untuk mendukung kampanye “Donor Jantung” begitu juga dengan Mai-san yang secara tiba-tiba memerankan sebuah OVA yang berjudul “Gadis yang menunggu donor jantung”.
Cerita berakhir ketika Sakuta dan Mai-san pergi ke pantai dan terlihat anak kecil yang sedang bermain dengan air laut, dan yep anak kecil ini adalah Makinohara, Shoko.
Namun dikarenakan masa lalu telah berubah atau diubah membuat Sakuta dan Mai-san sama sekali tidak mengenal Makinohara Shoko tuh siapa?
Tapi tak disangka setelah Sakuta nonton alur cerita dichannel ini seputar season 1 kemaren dan terdapat sisa ingatan tentang Shoko dari mimpi panjang, pada akhirnya Sakuta pun langsung memanggil Shoko-chan, dan Shoko-chan pun juga memanggil nama “Sakuta”.
Dari sini kita tahu bahwa Shoko-chan dan Sakuta masih ingat dengan jelas tentang kenangan yang telah mereka buat di dunia mimpi yang sangat amat panjang~
Selesai deh,
Lalu kenapa Shoko ini bisa tetap hidup?
Ada banyak sekali teori di internet dan karena saya juga gak baca versi light novelnya makanya disini saya akan dan juga ingin ikut berspekulasi saja;
Yang pertama dikarenakan Shoko tidak khawatir dan berhasil mengisi formulir rencana di masa depan, karena gak khawatir makanya Sindromnya pun juga ikut ilang, bisa saja selama ini Shoko-chan itu gak sakit parah atau tidak memiliki penyakit yang mematikan.
Namun dikarenakan khawatir dan telah mendapatkan sindrom simulasi mimpi membuat dirinya tuh malah jadi sakit parah.
Yang kedua atau yang terakhir, karena Mai-san membintangi Movie atau OVA yang berjudul “Gadis yang menunggu donor jantung” membuat kesadaran masyarakat terhadap donor jantung pun semakin besar.
Akibat dari itu Shoko-chan telah mendapatkan donor jantung meski gak dijelasin yang ngedonorin tuh siapa.
Lalu siapa yang sebenarnya menyelamatkan Shoko?
Menurut saya sih dirinya sendiri atau Shoko-chan yang pergi ke masa lalu untuk mengubah nasibnya sendiri, atau kalau enggak ya Sakuta yang pergi ke masalalu buat nyari cara agar Shoko-chan bisa selamat.
Menariknya ada orang yang bilang kalau seandainya Sakuta tidak menyelamatkan Mai-san, maka Shoko-san dengan Sakuta ini akan beneran menikah, anjays apapun itu, yang jelas Shoko-chan masih tetap hidup dan Mai-san tetap jadi pacarnya Sakuta lah ya.
Oke mungkin itu saja pembahasan mengenai Nonton anime movie Seishun Buta Yarou Bahasa Indonesia, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.
Posting Komentar
Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan