Nonton Anime Seishun Buta Yarou Bahasa Indonesia
Sinopsis anime Seishun Buta Yarou – Cerita dimulai ketika seorang remaja SMA
bernama Azusagawa, Sakuta sedang membaca buku diperpustakaan atau semacam toko
buku.
Tidak sengaja dirinya melihat kakak kelasnya yang bernama Sakurajima, Mai dimana dirinya menggunakan sebuah kostum bunny atau kelinci.
Namun anehnya, melihat wanita cantik dengan kostum yang sangat menggoda justru orang-orang disekitarnya tidak perduli akan hal itu, bahkan dilihat aja enggak, karena penasaran Sakuta pun nyampering wanita itu.
Seperti yang saya bilang tadi bahwa Mai-san ini adalah kakak kelasnya, disini Mai-san malah kaget ketika Sakuta bisa melihat dirinya, dengan cepat Sakuta pun langsung disuruh sama Mai-san untuk melupakan akan kejadian ini.
(Tentu hal itu membuat Sakuta bingung)
Hari pun menjadi pagi ketika perjalanan menuju ke sekolahan, karena penasaran Sakuta pun bertanya perihal latar belakang Sakurajima, Mai kepada Kunimi (sahabatnya Sakuta).
Namun secara mendadak sewaktu SMP dirinya memutuskan untuk hiatus atau berhenti dari dunia hiburan, Kunimi berspekulasi alasan kenapa Mai-san berhenti yakni pengen fokus belajar atau sekolah.
Hari pun menjadi Sore, ketika ingin pulang naik kereta terdapat sepasang kekasih yang secara diam-diam memfoto Sakurajima, Mai dari belakang, melihat akan hal itu Sakuta pun langsung menghalangi sekaligus adu mulut dengan tukang foto, agar supaya dirinya ini sadar bahwa memfoto orang secara diam-diam itu tidak sopan.
(pergi deh tukang foto itu)
Meskipun Sakurajima, Mai sudah terbiasa difoto secara diam-diam, akan tetapi dirinya tetap berterimakasih kepada Sakuta, pulang bareng deh mereka berdua.
Disepanjang perjalanan pulang Sakuta bertanya kepada Sakurajima, Mai mengenai alasan kenapa dirinya menggunakan kostum yang menggoda ditempo lalu?
Sambil berwajah malu, Sakurajima, Mai pun bercerita bahwa:
Karena dirinya sangat terkenal, Mai-san pernah berharap agar supaya dirinya tidak dikenali oleh siapapun, dan benar saja.
Tepat 4 hari yang lalu beberapa orang tidak mengenali atau lebih tepatnya orang-orang itu tidak dapat melihat dirinya.
Jadi alasan kenapa pake kostum bunny ditempo lalu yakni ingin memastikan apakah ada orang yang tidak bisa melihat Mai, dan terbukti bahwa semua orang memang tidak bisa melihat Mai kecuali si Sakuta.
Kemudian Mai pun bertanya kepada Sakuta mengenai rumor buruk yang beredar disekolahan bahwa:
“Sakuta pernah mengirim 3 teman kelas menuju ke rumah sakit akibat baku hantam.”
Dengan cepat Sakuta malah bertanya balik:
“Bagaimana menurutmu?”
Mai pun menjawab bahwa semua itu tidaklah masuk akal, mendengar akan hal itu membuat Sakuta pun sedikit merasa senang, karena ya sebenarnya rumor itu cumanlah Hoax namun sayangnya malah banyak orang yang percaya akan rumor itu.
Karena saling memahami dan percaya satu sama lain, sambil membawa kostum bunny mereka pun pergi jalan-jalan sambil menikmati suasana senja, disini Mai bertanya kepada Sakuta:
“Apakah Sakuta percaya tentang kejadian yang dialami oleh Mai? Mengingat tidak bisa dilihat orang atau dirinya bisa menghilang itu tidaklah masuk akal.”
Dengan cepat Sakuta pun langsung menjawab bahwa dirinya percaya akan hal itu, Sakuta juga menjelaskan bahwa Fenomena ini disebut sebagai “Sindrom Pubertas”.
Baca juga: Nonton Anime No Game No Life Bahasa Indonesia
Penyebab munculnya Sindrom Pubertas yakni dikarenakan kondisi mental yang tidak setabil, bagi orang yang terkena sindrom nantinya akan mendapatkan fenomena aneh seperti tidak bisa terlihat, bisa berjelajah waktu, menghentikan waktu, dan lain sebangsanya.
Karena Sakuta berbicara semakin tidak masuk akal membuat Mai-san malah tidak percaya akan hal itu, namun disini Sakuta bilang bahwa dirinya mengetahui tentang Sindrom pubertas dikarenakan dirinya memiliki bukti atas fenomena itu.
Ingin menggoda kakak kelasnya, Sakuta mau memberikan bukti terkait fenomena sindrom pubertas asalkan Mai-san ini mau diajak masuk ke dalam apartement miliknya.
(dengan terpaksa karena penasaran, masuk lah mereka berdua ke dalam apartement, anjays)
Dan benar saja sesampai dikamar dengan cepat Sakuta langsung membuka bajunya tepat didepan mata dari Sakurajima, Mai ini, tentu melihat akan hal itu membuat Mai-san seketika langsung menjadi panik.
Namun tak disangka ternyata tujuan Sakuta melepas bajunya yakni untuk menunjukan luka seperti habis kena cakar sama serigala.
Sakuta juga cerita bahwa adiknya yang bernama Kaede akan menerima luka ditubuhnya ketika dirinya dibully secara online (jadi kalau dikatain gitu tubuhnya langsung menerima luka).
Akibat dari itu membuat Kaede trauma dan memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah, karena asik ngobrol, tidak sengaja Kaede membuka pintu kamar milik kakaknya.
Melihat Sakuta yang melepas baju didepan wanita cantik membuat Kaede ini mengira bahwa kakaknya telah menyewa pegawai ena-ena komersial, namun dengan cepat Sakuta bilang bahwa Mai-san adalah kakak kelas disekolahanya.
Karena Kaede juga masih takut berinteraksi dengan orang lain, setelah berkenalan dengan Mai-san, Kaede pun langsung pergi menuju ke kamarnya.
Disini Sakuta menyarankan Mai-san untuk kembali menjadi artis lagi, karena ya Sakuta ini sadar bahwa Mai-san masih pengen jadi artis dan hal ini mungkin saja bisa mengatasi sindrom pubertas yang dialami olehnya.
Mendengar akan hal itu justru membuat Mai-san langsung menjadi marah.
“Jangan sok tau” (dalam pikirnya)
Karena marah Mai-san pun langsung pergi dan memberikan kostum bunny miliknya kepada Sakuta.
Hari pun berganti, setelah terjadi drama antara Mai-san dengan Sakuta membuat Mai-san tidak pernah berangkat ke sekolah, karena merasa bersalah Sakuta pun mulai mencari tahu akan alasan kenapa Mai-san berhenti jadi artis ketika masih SMP.
Sakuta juga konsultasi permasalahan Mai-san yang tidak dapat dilihat oleh orang dengan Futaba, sedikit gambaran bahwa Futaba ini adalah sahabatnya Sakuta sekaligus gadis penggila sains atau ilmuan lah.
Disini Futaba berspekulasi bahwa peristiwa yang dialami oleh Mai-san hampir sama seperti “Teori Kucing Schrodinger”
(jujur saya pusing ngejelasinya gimana, jadi silahkan cek sendiri aja di Google atau referensi lainya)
Namun secara sederhana teori ini dapat diartikan yakni:
“Jika tidak ada pengamat atau yang mengamati, maka keberadaanya juga tidak bisa dipastikan ada atau tidak, mati atau hidup”
Hari pun menjadi sore, kebetulan hari ini Sakuta mendapatkan shift sore ditempat kerjanya, tidak disangka terdapat tante-tante reporter yang menginginkan foto luka ditubuh Sakuta untuk dijadikan sebagai berita (siapa tau bisa viral).
Pada awalnya Sakuta tidak mau memberikan foto luka yang ada ditubuhnya, namun dikarenakan tante reporter punya informasi akurat mengenai alasan kenapa Mai-san berhenti menjadi artis, pada akhirnya Sakuta pun bertukar informasi dengan tante itu.
Karena Hari sudah menjadi malam dan masih kepikiran mengenai Mai-san, Sakuta pun iseng membeli roti krim langganan Mai-san mengingat Mai-san sangat suka sekali dengan roti krim ini.
Ketika Sakuta bertanya kepada penjual roti yakni:
“Apakah ibu penjual tahu tentang Sakurajima, Mai selaku artis terkenal?”
Dengan cepat ibu penjual langsung bilang bahwa dirinya sama sekali tidak tahu akan hal itu, bahkan nama Sakurajima, Mai terdengar sangatlah asing oleh penjual itu.
Dari sini Sakuta berspekulasi bahwa, tidak hanya sekedar tak terlihat, melainkan keberadaan Mai-san juga perlahan-lahan mulai menghilang, karena khawatir dengan cepat Sakuta pun pulang ke apartement.
Dan benar saja didepan pintu apartemen miliknya terlihat Mai-san yang sedang duduk manis didepan pintu. Karena tidak terlihat Mai-san ini kesulitan untuk membeli makanan, bahkan ceritanya Mai-san ini belum makan selama 3 hari lamanya (anjays).
Dengan cepat Sakuta pun langsung memberikan roti krim selaku makanan kesukaan dari Sakurajima, Mai. Karena masih lapar Mai-san pun langsung mengajak Sakuta untuk pergi berbelanja, mengingat dengan adanya Sakuta maka Mai-san bisa berbelanja bahan makanan.
Anehnya seluruh benda yang dipegang sama Mai-san secara otomatis menjadi tidak terlihat, karena ingin memastikan Sakuta pun memanfaatkan hal ini untuk berpegangan tangan dengan Mai-san.
(apakah Sakuta ini ngikut ilang apa kagak)
Tentu ketika bergandengan dengan wanita cantik membuat jiwa lelaki dari Sakuta ini menggebu-gebu, namun ternyata meskipun berpegangan tangan, tubuh Sakuta masih tetap terlihat oleh orang lain.
Ketika perjalanan pulang, mengetahui bahwa Mai-san masih pengen menjadi artis dan mengetahui alasan kenapa dirinya hiatus dari dunia hiburan, Sakuta pun lagi-lagi menyarankan agar Mai-san kembali menjadi artis.
Namun sangat amat disayangkan dengan cepat Sakuta malah kena tampar sama si Mai-san, terlepas dari itu sebenarnya Mai-san memang masih ingin menjadi artis dan alasan kenapa dirinya memutuskan untuk hiatus menjadi artis yakni:
Sewaktu SMP terdapat perusahaan yang menawarkan kontrak untuk sesi foto menggunakan baju renang, sejak awal Mai-san menolak akan tawaran itu.
Namun dikarenakan pihak agensi selaku ibunya sendiri menyetujui kontrak tanpa bilang ke Mai-san terlebih dahulu membuatnya terpaksa harus difoto menggunakan baju renang yang sangat menggoda.
Setelah selesai sesi foto dan karena emosi dengan ibunya sendiri selaku pihak agensi, Mai-san pun memutuskan untuk berhenti dari dunia hiburan agar peristiwa mengerikan seperti ini tidak terulang kembali.
Baca juga: Tempat Nonton Anime Legal Subtitle Indonesia Gratis
Terjadi pedebatan sengit antara Sakuta dengan Mai-san perihal menyuruh Mai-san untuk kembali ke tempat dimana seharusnya Mai-san berada, dikala suasana menjadi tenang, Mai-san pun bertanya:
“Darimana Sakuta mendapatkan informasi perihal penyebab hiatusnya Mai-san dari dunia hiburan?”
Dengan polosnya Sakuta pun bilang bahwa dirinya telah bertukar informasi dengan tante-tante reporter, Sakuta mendapatkan info tentang Mai-san dan tante reporter mendapatkan foto luka yang ada di tubuh milik Sakuta.
Mendengar akan hal itu dengan cepat Mai-san langsung meminta kontak dari tante reporter itu, karena ya jika foto Sakuta beneran viral maka rumahnya akan dikelilingi oleh berbagaimacam media berita.
Karena rame tentu membuat kondisi mental Kaede menjadi tertekan (intinya Mai-san ini juga perhatian lah sama adiknya Sakuta).
Ketika telefon terhubung dengan tante reporter, Mai-san menyuruh tante reporter untuk tidak menyebar luaskan foto luka milik Sakuta, sebagai gantinya Mai-san akan memberikan berita eksklusif perihal Mai-san akan kembali ke dunia hiburan lagi.
(Yep, berkat rayuan dari Sakuta membuat Mai-san ingin kembali menjadi artis.)
Hari pun semakin malam, ketika pulang tak disangka rumah Mai-san dengan apartement milik Sakuta ternyata sangatlah dekat, karena bahagia Mai-san pun mengajak Sakuta untuk pergi berkencan pada keesokan harinya (anjays kencan sama artis).
Hari pun menjadi pagi, sesuai janji Sakuta dan Mai-san akan pergi berkencan hari ini, ketika perjalanan menuju ke tempat yang telah dijanjikan, Sakuta melihat anak kecil yang sedang menangis ditaman.
Karena khawatir, Sakuta pun menghampiri anak kecil itu, namun tiada angin tiada hujan, secara tiba-tiba Sakuta malah kena tendang oleh gadis remaja SMA, si gadis ini mengira kalau Sakuta ini adalah lolikon.
Namun karena anak kecil yang nangis bilang kalau Sakuta bukanlah lolikon, pada akhirnya gadis SMA itu meminta maaf dan biar setimpal, gadis SMA ini menyuruh Sakuta untuk menendang balik dirinya (ditendang deh).
Namun sayang ketika Sakuta menendang seorang gadis SMA, terdapat seorang polisi yang kebetulan sedang berpatroli disana, akibat dari itu membuat mereka berdua ini malah dibawa ke kantor polisi secepat mungkin.
Tek-tek-tek-tek-tek Sakuta pun berusaha untuk meluruskan tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi hingga pada akhirnya mereka berdua pun akhirnya bebas dari kantor polisi.
Karena Sakuta ada janji kencan dengan cepat dirinya pun langsung lari menuju ke tempat Mai-san berada, sesampai disana dan karena Sakuta telah terlambat 1 jam 30 menit dirinya berfikir bahwa Mai-san telah pulang kerumah, mengingat Mai-san tuh orangnya sangatlah tegas.
Namun tidak disangka ternyata Sakurajima, Mai tetap menunggu akan kedatangan dari Sakuta (tapi ya tetap marah ala karakter tsundere).
Pada saat perjalanan naik kereta, Sakuta menceritakan kejadian tentang anak kecil ditaman dan perihal dirinya bertemu dengan seorang gadis SMA yang telah menendangnya, mendengar akan hal itu Mai-san pun tidaklah marah.
Disini Mai-san pun bertanya:
“Kenapa Sakuta perduli kepada dirinya”
Dengan cepat Sakuta pun bercerita tentang seorang gadis remaja SMA yang bernama Makinohara, Shoko.
Secara singkat cerita ketika Kaede mengalami sindrom pubertas tidak ada satu orang yang percaya akan hal itu, bahkan kedua orang tuanya pun juga gak percaya sama Sakuta.
Karena tidak ada orang yang percaya dan melihat adiknya yang terus menerima luka karena dibully secara online membuat Sakuta ini sangatlah depresi, dan karena kondisi mental sakuta sangatlah tertekan membuatnya juga menerima luka cakaran pada tubuhnya.
Disaat berada dititik paling rendah terdapat gadis SMA cantik yang menghampiri Sakuta ini, ketika Sakuta curhat tengan masalah hidupnya, gadis SMA ini pun langsung percaya tentang apa yang diceritakan sama Sakuta.
(Yep, gadis SMA ini adalah Makinohara, Shoko)
Setiap beberapa minggu sekali Sakuta selalu pergi ke pantai untuk bertemu dengan Shoko, berkat keberadaanya dan dukungan yang diberikan oleh Shoko membuat hidup dari Sakuta ini perlahan-lahan mulai membaik.
Kembali lagi ke pertanyaan:
“Kenapa Sakuta perduli kepada Mai-san?”
Alasanya karena Sakuta ingin menjadi Makinohara, Shoko bagi Mai-san (ya intinya pengen ngebantu lah).
Mengetahui bahwa Makinohara, Shoko adalah seorang wanita dengan cepat Mai-san pun langsung turun dari kereta, ketika sampai dipantai Mai-san pun bertanya kepada Sakuta:
“Apakah dirinya masih cinta dengan Makinohara, Shoko?”
Dengan cepat Sakuta pun langsung menjawab: “Iya”
Alasan kenapa Sakuta masuk ke SMA Minegahara tak lain dan tak bukan ya karena sewaktu dipantai Makinohara, Shoko tuh menggunakan seragam SMA Minegahara.
(ya intinya Sakuta ini pengen ketemu si Shoko lah)
Namun anehnya ketika namanya dicari, sama sekali tidak ada siswi yang bernama “Makinohara, Shoko”, bahkan pas dicari pada daftar alumni pun juga tidak ada (wayalah).
Mendengar akan hal itu tentu membuat Mai-san sangatlah cemburu, beberapa saat kemudian setelah mereka bedua adu mulut, muncul seorang tante-tante atau lebih tepatnya adalah mantan mananjernya Mai-san yang ternyata itu adalah ibunya sendiri.
Karena ya jika Mai-san akan kembali ke dunia hiburan sesuai dengan hukum yang berlaku, Mai-san harus benar-benar memutuskan kontrak dengan manajer nya atau selaku ibunya sendiri (memutuskan hubungan kerja maksudnya).
Namun sangat amat disayangkan ketika ingin berbicara, ibunya Mai-san ini malah tidak bisa melihat anaknya sendiri, bahkan nama Sakurajima, Mai aja udah kagak kenal.
Dikira bercanda dengan cepat Sakuta pun langsung marah kepada ibunya Mai-san, karena “Lupa dengan anaknya sendiri” itu bukanlah lelucon yang bagus, namun ternyata Ibunya ini benar-benar tidak mengenal nama Sakurajima, Mai selaku anaknya sendiri.
Karena Sakuta semakin menjadi-jadi dengan cepat Mai-san langsung menghentikan Sakuta dan mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Ketika pulang Sakuta memastikan akan keberadaan dari Mai-san ini, namun sayang ketika Sakuta bertanya dengan orang-orang disekitar, tidak ada satu biji orang pun yang kenal dengan Sakurajima, Mai (padahal Mai-san ini tuh ceritanya sangat amat terkenal).
Bahkan tante reporter yang pernah ditelepon sama Mai-san pun juga gak kenal Sakurajima, Mai tuh siapa?
Karena depresi, Mai-san pun memutuskan untuk pulang kerumah namun dengan cepat dirinya langsung dihentikan sama Sakuta, disini Sakuta ingin pergi ke kota lain bersama Mai-san, siapa tau dikota lain tuh masih ada orang yang ingat dengan Mai.
Pada awalnya Mai-san pun menolak ala cewek tsundere, namun berkat rayuan dari Sakuta membuat Mai-san pun pada akhirnya mau diajak keliling kota bersama Sakuta.
Ketika perjalanan melihat Mai-san yang sangat gelisah, Sakuta pun terus menghibur Mai-san dengan berbagai macam cara yang ia miliki, akibat dari itu Sakuta pun diperbolehkan untuk memegang tangan dari Mai-san ini.
Meskipun mereka pindah kota hasilnya pun tetaplah sama, sama-sama gak ada orang yang tahu Sakurajima, Mai tuh siapa? Karena sudah lelah dan hari sudah semakin malam mereka bedua pun memutuskan untuk menyewa hotel hanya satu kamar saja (anjays).
Ketika Mai-san mandi dengan cepat Sakuta pun langsung menelepon Kunimi dan bertanya:
“Apakah Kunimi ingat dengan Sakurajima, Mai selaku kakak kelasnya?”
Anehnya meskipun hampir seluruh orang di Negara Jepang lupa dengan Mai-san akan tetapi Kunimi masih ingat jelas bahwa Sakurajima, Mai merupakan kakak kelasnya.
Setelah menelepon Kunimi, Sakuta pun langsung segera menelepon Futaba dan kebetulan bahwa Futaba ini juga masih ingat dengan Mai-san.
Karena Futaba merupakan seorang gadis ilmuan Sakuta pun langsung meminta bantuanya dan Futaba pun menjawab:
“Besok datanglah ke sekolah”
Hari pun semakin malam karena hanya menyewa satu kamar saja, disini mereka pun tidur diranjang yang sama. Dikala suasana menjadi sunyi secara tiba-tiba Mai-san pun mengajak Sakuta untuk berciuman, dengan cepat Sakuta pun bilang:
“Udah putus asa kah?”, akibat pernyataan yang diberikan Sakuta, akhirnya mereka pun gagal untuk berciuman akibat Mai-san ini marah kepada Sakuta, dan karena gagal, tidur deh mereka berdua.
Karena tidur dengan wanita cantik justru membuat Sakuta malah tidak bisa tidur bahkan merem aja juga tidak bisa.
Hari pun menjadi pagi, disini Sakuta pun pergi ke sekolah untuk memastikan akan keberadaan Sakurajima, Mai.
Dan benar saja, semua murid termasuk adik kelasnya Sakuta sama sekali tidak ingat mengenai Sakurajima, Mai tuh siapa? Namun anehnya disini Futaba masih tetap ingat dengan Mai-san selaku kakak kelas mereka berdua.
Dari sini Futaba bespekulasi bahwa pemicu hilang ingatan adalah tidur.
Spekulasi ini diperkuat ketika temanya Sakuta yang bernama Kunimi sudah lupa akan keberadaan dari Mai-san, padahal kemaren malem tuh masih inget.
(Lah, kenapa Sakuta dan juga Futaba masih inget?)
Sederhana, karena ya mereka berdua ini belum tidur sama sekali.
Tidak ingin lupa dengan kakak kelasnya yang sangat amat cantik, Sakuta pun langsung memborong seluruh energy drink dan obat anti tidur di minimartket terdekat.
Untuk berjaga-jaga, Sakuta juga menulis diary yang menceritakan tentang kehidupanya bersama Mai-san.
Keesokan harinya ketika disekolah, teori Futaba mengenai pemicu hilang ingatan dan teori Kucing Schrodinger pun terbukti benar, kenapa? Karena Futaba ini juga udah lupa sama Mai-san.
Karena pernyataan Futaba sudah terbukti benar membuat Sakuta malah tambah semangat untuk memborong obat anti tidur di minimarket terdekat, namun tak disangka ketika ingin pulang kerumah secara tiba-tiba Mai-san berada tepat didepanya Sakuta.
Karena gabut dan kebetulan saat ini Sakuta sedang ujian, Mai-san pun ingin menjadi guru les private untuk Sakuta, Mai-san mengajari Sakuta tentang pelajaran Bahasa Jepang seputar arti dari huruf Kanji.
Inti dari belajar ini sih yakni huruf “Hosho” yang berarti “Menjamin”
Dikala istirahat, Mai-san pun membuatkan teh untuk si Sakuta, dikala suasana menjadi sunyi Mai-san pun bercerita bahwa dirinya memiliki seorang adik tiri perempuan (ingat adik tiri yah).
Jadi ceritanya bapaknya Mai-san tuh nikah lagi sama wanita lain (anjays NTR is real)
Niatnya berbincang-bincang biar gak ngantuk, namun hal itu malah membuat Sakuta justru semakin mengantuk, ternyata teh yang dibuat oleh Mai-san tadi tuh telah dicampur dengan obat tidur.
Mai-san tuh tahu bahwa Sakuta ini belum tidur selama 3 hari lamanya, dan Mai-san juga udah tau jikalau Sakuta tertidur maka secara otomatis Sakuta akan lupa dengan Mai-san untuk selama-lamanya.
Disini Sakuta berjuang bagai nafaskuda agar supaya dirinya tidak tertidur, meskipun Mai-san ini tsundere namun dirinya tetap berterimakasih kepada Sakuta atas perjuangan yang ia berikan kepada dirinya.
“Selamat tinggal Sakuta” ucap Mai-san
(tidur deh Sakuta)
Dan benar saja, Sakuta ini benar-benar lupa dengan Mai-san.
Namun untungnya dikala bangun Sakuta melihat diary yang pernah ia buat sekaligus kostum bunny girl yang terletak di kamarnya, sehingga membuat Sakuta ini ya tetep kagak inget lah.
Hingga sebelum ujian dimulai, Futaba memberikan sebuah memo ke Sakuta yang berisikan “Teori tentang keberadaan” intinya ya nyinggung soal Mai-san lah.
(bel masuk pun berbunyi, dan ujian sekolah pun akan segera dimulai)
Pada saat ujian mata pelajaran Bahasa Jepang, Sakuta melihat huruf kanji “Hosho” yang berarti “Menjamin”, karena ini merupakan huruf kanji yang ia pelajari bersama Mai-san dan jika dihubungkan dengan diary beserta memo dari Futaba.
Pada akhirnya Sakuta pun bisa mengingat kembali tentang Mai-san
Karena Futaba pernah bilang mengenai teori keberadaan dan kucing schrodinger yang intinya “selama ada pengamat maka beradaanya bisa dipastikan.”
Tek-tek-tek-tek-tek dengan cepat Sakuta pun langsung lari menuju ke lapangan sambil berteriak bahwa dirinya sangat mencintai Mai-san atau lebih tepatnya adalah Sakurajima, Mai.
Karena Sakuta menyebut nama Mai-san dan seluruh murid disekolahanya mendengar akan hal itu membuat keberadaan Mai-san ini kembali seperti sedia kala, lah kok bisa?
Ya karena teori kucing schrodinger, yang dimana kalau ada pengamat maka keberadaanya bisa dipastikan.
Ketika Mai-san kembali normal bukanya dipeluk atau diapain gituh, eh tiba-tiba Sakuta ini malah langsung ditampar sama Mai-san, kenapa?
Karena ditempo lalu Sakuta sudah berjanji bahwa dirinya tidak akan lupa tentang Mai-san, namun pada kenyataanya Sakuta ini malah lupa dengan Mai-san dan karena lupa ya kena tampar deh jadinya.
Terlepas dari itu, Sakuta tetap bilang bahwa dirinya cinta sama Mai-san, disini Mai-san pun memberikan syarat bahwa:
“Nyatakan perasaan cinta kembali ketika sudah lewat 1 bulan dari sekarang”
Karena Mai-san sudah terlihat dan Sakuta telah membuat keributan dengan cepat mereka pun langsung dipanggil menuju ke ruangan BK.
Baca juga: 8 Rekomendasi Anime Mirip Attack on Titan (Shingeki no Kyojin)
Tak lupa juga Sakuta mengucapkan terimakasih kepada Futaba dan juga Kunimi karena berkat mereka berdua Sakuta bisa mengembalikan Sakurajima, Mai seperti sedia kala.
Satu bulan pun telah berlalu, sesuai janji Sakuta pun benar-benar menyatakan perasaanya kepada Mai-san, karena tsundere pada awalnya Mai-san pun malu-malu kucing mendengar pernyataan cinta dari Sakuta.
Karena terus digoda, pada akhirnya Mai-san pun menerima pernyataan cinta dari Sakuta bahkan ceritanya Sakuta ini mendapatan ciuman kejutan dari Mai-san (cium dipipi tapi).
Dan dari sini perjalanan cinta antara Sakuta dan Mai-san pun dimulai~
Setelah masalah Mai-san selesai, muncul sindrom pubertas lainya pada orang-orang disekitarnya Sakuta. Karena arc Sakurajima, Mai saya bahasnya kepanjangan maka yang lain akan saya persingkat saja.
Setelah masalah Mai-san selesai, Koga selau adik kelasnya Sakuta mengalami sindrom pubertas dimana dirinya bisa memprediksi letak atom di dunia atau dengan kata lain dapat mensimulasikan masa depan layaknya iblis laplace.
Akibat dari itu membuat Koga dan Hanya sakuta aja terus mengalami perulangan waktu atau time loop selama beberapa kali.
(Timeloop = mengulangi kejadian tanpa henti, misalnya sekarang tanggal 24, ketika hari berganti ya masih tetap tanggal 24, intinya ngulangin lagi lah)
(Kenapa hanya Sakuta dan Koga aja yang sadar kalau mengalami timeloop?)
Yang pertama Koga adalah penyebab timeloop, untuk perkara kenapa Sakuta bisa ikut timeloop dan sadar yakni karena Atom milik Koga dan Sakuta ini saling terhubung, kenapa?
Ya karena insiden tendang menendang di taman tempo lalu.
Jadi permasalahan yang dialami Koga yakni adalah ditembak oleh kakak kelasnya yang sangat amat tampan, namun kebetulan teman dekatnya Koga tuh juga suka sama kakak kelas ini.
Kalau Koga nerima atau nolak kakak kelasnya secara otomatis Koga akan dimusuh oleh temanya, karena gak mau dimusuhi makanya Koga bisa timeloop diwaktu dirinya ditembak oleh kakak kelasnya.
Namun secara singkat cerita berkat Sakuta pura-pura pacaran sama Koga permasalahan pun berhasil diselesaikan.
Setelah berhasil menyelesaikan sindrom milik Koga, hubungan Mai-san dengan Kaede atau adiknya Sakuta pun tambah semakin dekat bahkan dirinya sering kali memberikan baju untuk si Kaede ini.
Demi Sakuta niat belajar agar supaya masuk ke universitas yang sama, Mai-san rela memakai kostum bunny supaya Sakuta ini niat dalam belajarnya.
(Ya intinya Mai-san pengen sama Sakuta terus lah)
Bahkan karena saking dekatnya, Mai-san sering kali memasak dan membuat makanan diapartement milik Sakuta setiap malamnya (anjays udah kek Megumi sama Tomoya).
Seperti biasa, sepulang sekolah mereka berdua selalu membeli bahan makanan untuk dimasak nanti malam, ketika pulang mereka melihat anak kecil yang sedang memandang kucing sambil kehujanan.
Karena kasihan, untuk sementara waktu Sakuta akan menjaga dan merawat kucing itu diapartement miliknya, namun tidak disangka bahwa anak kecil ini adalah Makinohara, Shoko namun masih versi anak-anak.
(loh bukanya Makinohara, Shoko itu udah lulus SMA? Wayalah)
Terlepas dari itu ternyata temanya Sakuta yang bernama Futaba secara tiba-tiba tubuhnya menjadi dua, karena menurut teori doppelganger tidak boleh saling bertemu dengan kembaranya maka Futaba versi original pun memutuskan untuk pergi dari rumah dan memilih untuk tidak pergi ke sekolah.
Untuk membedakan Futaba ori dan yang kloningan bisa dilihat pada penggunaan kacamata, yang versi original menggunakan kacamata sedangkan yang kloningan tidak menggunakan kacamata namun pada intinya mereka berdua ini sama-sama Futaba.
Karena Futaba ori tidak punya tempat tinggal dan dirinya juga pernah membantu Sakuta, dengan cepat Sakuta pun menawarkan Futaba agar supaya menginap diapartement miliknya (anjays).
Tentu mendengar akan hal itu membuat Mai-san sangatlah marah, masa ya Sakuta ini ngajak wanita nginep diapartmenet miliknya sih? Maka dari itu Mai-san pun juga memutuskan untuk menginap di apartement milik Sakuta (biar sekalian).
Penyebab sindrom dari Futaba ini yakni takut sendiri atau takut ditinggal sama Kunimi dan juga Sakuta, mengingat mereka berdua sudah memiliki pacar sementara Futaba disini tuh masih jomblo.
Secara singkat cerita karena Sakuta dan Kunimi bilang bahwa mereka tidak akan meninggalkan Futaba meskipun mereka punya pacar, membuat tubuh dari Futaba yang tadinya dua akhirnya pun kembali menjadi seperti semula (atau kembali menjadi satu).
Setelah semua permasalahan selesai, akhirnya Sakuta bisa mesra-mesraan bersama Mai-san, akan tetapi tidak semudah itu fergianti.
Ketika Sakuta ingin bertemu dengan Mai-san, si Mai ini secara tiba-tiba mendadak tidak mengenal Sakuta, bahkan setelah digoda sama Sakuta pun Mai-san tetaplah bukan mai-san.
Ternyata tubuh dari Mai-san ini telah tertukar dengan Nodoka selaku adik tirinya si Mai-san ini.
(Nodoka jadi Mai-san, sedangkan Mai-san jadi Nodoka).
Buat yang lupa, jadi Nodoka ini adalah adik tiri dari Mai-san, dan kebetulan adiknya ini juga sama-sama bekerja dibidang hiburan atau lebih tepatnya menjadi seorang idol.
Alasan kenapa Nodoka datang ke tempat Mai-san yakni terjadi sedikit cecok antara Nodoka dengan ibunya sendiri, karena marah makanya Nodoka tuh kabur dari rumahnya.
Pada awalnya Nodoka menganggap bahwa Fenomena ini cuman sekedar mempi doang, namun setelah dijelaskan tentang sindrom pubertas, Nodoka pun percaya bahwa fenomena ini terjadi di dunia nyata (bukan mimpi lah).
Karena mereka berdua tidak mengetahui bagaimana caranya untuk kembali seperti semula, disini mereka pun sepakat untuk menjalankan hidup seperti biasa.
(Nodoka jadi Mai, Mai jadi Nodoka)
Pada awalnya Nodoka sangat bersemangat karena bisa menjalani hidup sebagai seorang Sakurajima, Mai karena ya sejak dahulu kala Nodoka ini sangat mengagumi kakaknya bahkan ingin menjadi seperti kakaknya.
Namun disisi lain Nodoka sangat membenci kakaknya mengingat kakaknya tuh bisa apa aja, akibat dari itu membuat dirinya selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya sendiri.
Karena telah betukar tubuh akhirnya Nodoka pun bisa menjalani hidup sebagai Sakurajima, Mai~
Namun sangat amat disayangkan bahwa ekspentasi tidak sesuai dengan realita, pekerjaan Mai-san ini bisa dibilang sangatlah banyak dan berbicara mengenai kualitas kerja tentu tidak usah ditanyakan.
Karena terus dipaksa bekerja keras bagai nafaskuda membuat Nodoka seketika langsung menjadi depresi,
“Ternyata tidak mudah menjalani hidup sebagai Mai-san” (dalam pikirnya)
Mendengar kabar bahwa Nodoka depresi, Sakuta pun disuruh oleh Mai-san untuk selalu mengawasi Nodoka dirumahnya, Mai-san juga berpesan kepada Sakuta agar tidak membuka kotak dilemari pada rumahnya.
Karena Mai-san tipikal cewek tsundere berarti pesan itu justru malah menyuruh Sakuta untuk membuka kotak yang ada dilemari, setelah dibuka ternyata didalam kotak tersebut berisi surat milik Nodoka yang telah dikumpulkan oleh Mai-san.
(buah tidak jatuh dari pohonya)
Ternyata sebenarnya Mai-san ini juga membenci si Nodoka karena satu dan berbagai macam alasan, ya intinya mereka berdua ini sama-sama benci lah, karena sudah muak, Sakuta pun nunjukin surat milik Nodoka yang telah disimpan oleh Mai-san
Setelah ditunjukin, justru Nodoka malah memperjelas bahwa dirinya sangat membenci kakaknya, kebetulan pada saat Nodoka berbicara dengan Sakuta ehhh ternyata Mai-san juga sedang bersembunyi dibalik pintu.
(terjadi deh debat keras antara Nodoka dan Mai-san)
Tek-tek-tek-tek-tek secara singkat cerita setelah terjadinya debat keras pada akhirnya mereka berdua pun berbaikan dan tubuhnya pun kembali seperti semula, oh iya ternyata bukan tubuhnya atau jiwanya yang tertukar melainkan hanya penampilanya saja.
Berkat hal itu Nodoka pun akhirnya memutuskan untuk tinggal satu rumah dengan Mai-san~
Dikala suasana agak menjadi tentang ehh secara tiba-tiba muncul sebuah rumor dimedia berita bawasanya artis terkenal yang bernama Sakurajima, Mai ternyata berkencan dengan seorang pria yang tidak dikenal.
Baca juga: Nonton Anime Tenki no Ko (Weathering with You) Bahasa Indonesia
Karena itu merupakan masalah yang besar dengan cepat Mai-san pun langsung melakukan klarifikasi bahwa semua yang ada dimedia berita itu benar, dan pria tak dikenal yang dimaksud yakni si Sakuta.
Namun berkat bantuan pak produser film semua permasalahan pun berhasil diselesaikan~
Melihat kakaknya yang sering membawa wanita dan telah melihat klarifikasinya Mai-san ditelevisi, dari sini Kaede pun memiliki niat untuk merubah kepribadianya.
Hal pertama yang ingin Kaede coba yakni menggunakan seragam dan ingin pergi ke sekolah, namun dengan cepat Sakuta pun bilang bahwa “jangan terburu-buru”.
Secara tiba-tiba tiada angin tiada hujan, Sakuta mendapatkan sebiji surat dari Shoko versi dewasa, isi dari surat itu yakni mengajak Sakuta untuk pergi ke pantai bersama.
Karena penasaran, Sakuta dan Mai-san pun memutuskan untuk pergi ke pantai secara bersama, namun sayang ketika mereka sampai dipantai, Shoko versi dewasa pun juga tak kunjung datang.
Karena hari juga udah semakin malam mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah, sesampai di apartemen Sakuta mendapatkan telepon dari Shoko versi kecil dan klarifikasi bahwa bukan dirinya lah yang mengirimkan surat kepada Sakuta.
Shoko versi kecil juga bilang bahwa alasan dirinya jarang datang ke tempat Sakuta yakni dikarenakan Shoko versi kecil tuh sedang sakit, wayalah
Terlepas dari itu karena Kaede ingin berubah, dirinya pun mengumumkan tentang apa aja hal yang ingin dia lakukan.
Salah satu alasan kenapa Kaede ingin berubah yakni dimasa depan nanti dirinya tidak ingin merepotkan kakaknya ketika sudah menikah sama Mai-san, dengan cepat Mai-san pun menjawab bahwa dirinya tidak keberatan jika harus mengurus Kaede sekalipun, namun alangkah baiknya Kaede ini bisa hidup secara mandiri.
Hal pertama yang dilakukan oleh Kaede yakni menjawab sebuah telepon, namun sayang beberapa saat setelah Kaede menerima telepon membuat dirinya seketika langsung jatuh pingsan.
Namun meskipun begitu Kaede pun tetap berjuang keras bagai nafaskuda. Tujuan selanjutnya yakni Kaede ingin pergi keluar rumah, ingin mendukung calon adiknya Mai-san pun juga memberikan banyak sekali pakaian agar supaya membuat Kaede jadi tambah percaya diri.
Ketika ingin keluar rumah, dirinya sangatlah panik dan juga grogi, karena ya sudah 2 tahun lamanya Kaede tuh gak pernah keluar dari rumah. Namun sedikit demi sedikit dari yang awalnya hanya bisa sampai didepan pintu aja, saat ini Kaede sudah bisa keluar sampai ke rumahnya Mai-san.
Ingin merayakan keberhasilanya, Sakuta, Mai-san, Nodoka, dan Kaede pergi ke pantai untuk bertamasya bersama, namun tak disangka sesampai dipantai teman masa kecil dari Kaede ini mengampirinya.
Ketika disapa, Kaede sama sekali tidak ingat dengan temanya ini dan ternyata sebenarnya selama ini Kade tuh hilang ingatanya, wayalah, jadi gini nih;
Sewaktu disekolahan entah apa masalahanya Kaede ini dibully oleh teman-teman kelasnya, baik itu dibully secara offline maupun online, karena sudah tidak kuat alhasil membuat mental dari Kaede breakdance atau mentalnya tuh drop.
Ingin melindungi dirinya sendiri, Kaede memutuskan untuk memotong ingatanya agar supaya tidak tersiksa lebih parah lagi, namun meskipun begitu mental Kaede atau kepribadian ke-2 dari Kaede bisa dibilang jauh lebih lemah dari sebelumnya.
Bahkan ketika diomongin atau cuman diliat sama orang asing pun langsung kena mental.
Karena sindrom pubertas terjadi akibat mental yang tidak setabil membuat Kaede ini ketika diomongin atau dilihat sama orang lain secara tiba-tiba muncul luka pada tubuh milik Kaede.
Sakuta yang melihat akan hal itu langsung ngadu kepada ibunya sendiri, namun sayang karena ibunya tidak bisa menerima kenyataan membuat Ibunya Sakuta juga kena mental dan harus segera dirawat ke rumah sakit.
Begitu juga dengan Sakuta, karena tidak kuat melihat ibu dan adiknya yang terkena mental membuat Sakuta juga ikut mengalami sindrom pubertas, akibat dari itu muncul sebuah luka cakaran pada tubuh milik Sakuta ini.
Setelah diberitahu kronologi oleh Sakuta pihak rumah sakit tetap tidak percaya bahwa luka pada tubuh Sakuta disebabkan oleh fenomena yang disebut sebagai sindrom pubertas.
Karena tidak ada orang yang percaya, hal ini membuat Sakuta benar-benar sangatlah depresi, Sakuta sering kali keluar dari rumah sakit dan menuju ke pantai untuk menghirup udara segar.
Namun tak disangka, dirinya bertemu dengan seorang gadis SMA yang bernama Makinohara, Shoko. Secara singkat cerita berkat kehadiran Shoko membuat Sakuta jadi lekas tersadarkan dari masa depresinya.
Pada akhirnya karena udah tersadarkan Sakuta bisa menerima sisi Kaede yang baru bahkan ceritanya Sakuta sampai bilang;
“Kaede yang sekarang bukanlah Kaede yang dulu, jadilah dirimu sendiri”
Mendengar akan hal itu dari Sakuta tentu membuat Kaede sangatlah bahagia, karena ya Kaede ini selalu dipaksa untuk mengingat ingatan Kaede yang dulu dan tentu hal itu membuat Kaede yang sekarang menjadi sangatlah tertekan.
Namun berkat Sakuta saat ini Kaede benar-benar merasa bahagia~
Tidak ingin membuat mental Kaede tertekan lagi, Sakuta pun memutuskan untuk tinggal beda rumah dari orang tuanya.
Jadi itu adalah cerita masalalu tentang keluarga Azusagawa atau lebih tepatnya cerita antara Kaede dan juga Sakuta, oke lanjut.
Hari pun berganti, karena sewaktu di pantai Kaede bertemu degan teman lama meskipun gak ingat, namun inti dari pertemuan kemarin sih yakni buat ngembaliin buku milik Kaede yang dulu atau yang ori.
Pada buku tersebut terdapat catatan kecil dan setelah dibaca secara tiba-tiba Kaede seketika langsung jatuh pingsan, karena khawatir dengan cepat Sakuta pun langsung membawa Kaede menuju ke rumah sakit.
Setelah dicek, dokter berkata bahwa kejadian ini merupakan tanda-tanda ingatan Kaede yang dulu akan pulih kembali, wayalah.
Mengetahui bahwa keberadanya akan hilang, Kaede pun berusaha untuk memenuhi tujuan yang ingin ia capai.
Secara singkat cerita disini Kaede berhasil pergi ke kebun binatang untuk melihat panda dan berhasil pergi ke sekolahan meskipun itu pada malam hari.
(karena ya kalau masuk sekolah siang, Kaede tuh masih trauma)
Merasa sudah siap, tujuan Kaede selanjutnya adalah pergi ke sekolahan pada esok hari.
Namun keesokan harinya bukanya pergi ke sekolahan, ternyata ingatan Kaede ini sudah kembali ke Kaede yang asli atau dengan kata lain Kaede yang menemani Sakuta selama 2 tahun terakhir telah menghilang.
Tentu hal itu membuat Sakuta ini sangatlah syok besar, untuk memastikan Sakuta pun segera membawa pergi Kaede menuju ke rumah sakit, dan benar aja, Kaede ini benar-benar sudah pulih seperti semula.
Mengetahui bahwa Kaede yang sebelumnya menghilang membuat Sakuta ini benar-benar merasakan depresi kembali, dan karena mental Sakuta saat ini tidaklah setabil membuat luka pada tubuhnya pun langsung jadi kambuh kembali.
Namun untungnya dikala Sakuta depresi, lagi-lagi Shoko versi dewasa langsung menyelamatkan Sakuta bahkan ceritanya Shoko versi dewasa sampai merawatnya.
Karena Sakuta benar-benar depresi, Shoko pun ngebacain diary milik Kaede yang telah menemani Sakuta selama 2 tahun lamanya, diary itu berisi tentang kehidupan Kaede setiap harinya, jadi gini nih;
Tujuan Kaede membuat pencapaian yakni agar supaya Kaede memiliki banyak kenangan dengan kakaknya sekaligus hal itu merupakan cara Kaede berterimakasih kepada Sakuta.
Kaede sangatlah senang dan bersyukur karena telah memiliki kakak yang hebat dan memperdulikan dirinya, tentu mendengar akan hal itu Sakuta pun langsung menangis dengan sangat amat kerasnya.
(Setelah menangis Sakuta pun tertidur dengan pulas)
Hari pun berganti ketika bangun terdapat surat dari Shoko yang terletak tepat diatas meja, isinya sih;
“Karena sakuta sudah membaik, Shoko pamit pulang dulu”, dan Shoko versi dewasa pun menghilang entah pergi kemana, bahkan Shoko versi kecil pun juga tidak bisa dihubungi setelah telepon kemaren, wayalah ada apaan nich?
Mendengar kabar bahwa ingatan Kaede telah kembali dan khawatir akan kondisi dari Sakuta meskipun sangatlah sibuk Mai-san pun menyempatkan diri untuk datang ke tempat Sakuta secepat mungkin.
Sesampai di apartemen, Mai-san pun melihat surat dari Shoko dan untuk yang pertama kalinya Mai-san ini benar-benar merasa kesal.
“Kenapa dirinya tidak berada disamping Sakuta ketika Sakuta ini sangat membutuhkan sandaran” (dalam pikirnya)
Belum sampai 5 menit di apartement, Mai-san pun memutuskan untuk kembali ke tempat suting sambil meneteskan air mata (anjays)
Karena galau melihat Mai-san yang menangis dan daripada gabut, Sakuta pun pergi untuk bekerja ditempat bekerjanya (ya iya lah).
Ketika pulang kerja Nodoka pun nyamperin Sakuta dan ngasih tau bahwa Mai-san telah menyempatkan waktu ke tempat Sakuta meski dirinya sangatlah sibuk, dan tepat dihari ini merupakan hari dimana Sakurajima, Mai berulang tahun.
Mendengar akan hal itu dan karena merasa bersalah, dengan cepat Sakuta pun langsung pergi ke tempat Mai-san berada, meskipun ya untuk pergi ke sana tuh membutuhkan modal yang sangat besarlah (bagi dompet pelajar).
Tek-tek-tek-tek-tek ketemu deh mereka berdua, disini Mai-san dikasih waktu 15 menit sama manajer untuk pergi berkencan dengan Sakuta ditempat yang gelap.
Karena Sakuta telah berusaha ke tempat Mai-san meski jauh dan karena telah mendapatkan ucapan ulang tahun dari pacarnya.
Disini Mai-san pun bilang bahwa dirinya marah dikarenakan Mai-san tuh gak bisa nemenin Sakuta dikala sedang berada dititik paling rendah atau pas Sakuta depresi lah.
Padahal dititik itu Sakuta tuh sangat butuh sekali seseorang untuk dijadikan sebagai sandaran, parahnya orang yang jadi sandaran atau yang nemeni Sakuta dikala depresi adalah Makinohara, Shoko selaku cinta pertama dari si Sakuta ini, tentu dong Mai-san sangatlah marah akan hal itu.
Ketika suasana menjadi romantis dan kebetulan tempatnya gelap, Mai-san pun menyuruh Sakuta untuk menutup matanya, dan pada akhirnya Mai-san pun malah mencubit pipi dari Sakuta ini (anjays)
Cerita berakhir ketika Sakuta sudah bisa menerima sisi Kaede yang asli dan disini Kaede yang asli juga ingin mewujudkan dan meneruskan pencapaian yang ada dibuku diary miliknya.
Tujuan itu yakni untuk segera pergi menuju ke sekolahan.
Lalu bagaimana nasib Makinohara, Shoko versi kecil dan juga dewasa? Jawabanya akan kalian temukan pada anime movie dari Seishun Buta Yaro, dimana pada movie tersebut kebenaran tentang Makinohara, Shoko tuh akan terungkap.
Namun hal itu akan kita bahas dilain kesempatan aja, oke mungkin itu aja pembahasan mengenai Nonton Anime Seinshun Buta Yaro Bahasa Indonesia, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.
Posting Komentar
Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan