Nonton Sword Art Online Season 3 - Alicization Bahasa Indonesia
Sinopsis Anime Sword Art Online - Alicization Part 2 melanjutkan perjalanan
Eugeo dan Kirito dalam mencari gadis yang bernama Alice.
Karena telah melanggar Index Tabu, Kirito dan Eugeo pun dibawa ke penjara oleh Ksatria Integritas bernama Alice, setelah merenung seksama, disini Kirito dan Eugeo memutuskan untuk mencari kebenaran tentang Ksatria Integritas yang bernama Alice, kenapa dirinya bisa lupa akan masalalunya.
Namun jika mereka keluar dari sel tahanan, maka Kirito dan Eugeo akan dicap sebagai pengkhianat dan kemungkinan terburuknya mereka akan dimusuhi oleh seluruh ras manusia yang ada.
Karena telah membutlatkan tekat, singkat cerita dengan cara membenturkan sebuah rantai yang ada ditanganya, Kirito dan Eugeo pun berhasil keluar dari sel tahanan, dan perjalanan mereka menuju ke puncak Central Cathedral pun dimulai.
Pada saat menuju ke pintu masuk Central Cathedral, sudah terdapat Ksatria Integritas yang menghandang mereka berdua, Ksatria ini bernama Elderie. Dirinya ditugaskan untuk mencegah Kirito dan Eugeo agar tidak masuk ke Central Cathedral.
Disini terjadi
baku hantam anatara Kirito dan Eugeo melawan Ksatria Integritas bernama
Elderie (Kirito & Eugeo menggunakan rantai dari penjara sementara Elderie
menggunakan pecut).
Pertempuran pun terjadi sangatlah sengit, namun sangat amat disayangkan, disini Kirito & Eugeo berhasil dikalahkan, ketika mereka akan ditangkap, Eugeo menyadari akan sesuatu.
Ternyata Elderie ini dulunya pernah memenangkan sebuah pertandingan turnamen pedang, mendengar akan hal itu membuat Elderie kaget, karena seluruh Ksatria Integritas itu adalah seorang manusia istimewa yang dipanggil dari langit, masa ya ikut turnamen pedang segala.
Karena Eugeo terus menceritakan tentang masalalu dari Elderie, secara tiba-tiba muncul sebuah chip yang berasal dari kepalanya si Elderie ini. Disini Kirito langsung sadar bahwa seluruh Ksatria Integritas termasuk Alice itu dicuci otaknya oleh pendeta agung atau seorang pemimpin dari gereja pusat.
Kirito terus menyuruh Eugeo menceritakan tentang hal yang ia ketahui mengenai Elderie ini, siapa tau chipnya copot terus ingatan dimasalalunya tuh kembali.
Namun ketika Chipnya mau copot, tiba-tiba muncul Ksatria Integritas lainya yang menyerang Kirito dan Eugeo menggunakan sebuah panah, karena Kirito terluka, mau tidak mau mereka harus pergi karena kalau gak pergi nanti mereka malah akan ditangkap.
Ketika mereka berdua mendapati jalan buntu, tiba-tiba terdengar suara misterius dan beberapa saat kemudian muncul sebuah pintu misterius yang terletak didepan mata mereka.
Ternyata seseorang yang telah membuat pintu misterius itu adalah seorang gadis kecil yang bernama Cardinal, karena baju milik Eugeo basah akibat bertempur dengan Elderie tadi, disini Eugeo disuruh mandi sama si Cardinal, pergi deh Eugeo.
Disini ternyata Cardinal sadar bahwa Kirito bukanlah penduduk asli dari Underworld dan begitu juga sebaliknya, Kirito sadar bahwa Cardinal itu bukan seorang manusia melainkan sebuah sistem yang memiliki wujud sebagai manusia.
Baca juga: Nonton Sword Art Online Season 3 - Alicization Bahasa Indonesia
Cardinal cerita kepada Kirito bahwa keberadaan dewa pada Underworld itu tidaklah ada, yang ada hanyalah sebuah super akun dimana akun tersebut memiliki kekuatan layaknya dewa, namun sayangnya tidak ada orang yang menggunakan super akun itu.
Namun meskipun keberadaan dewa tidaklah ada, dahulu kala terdapat 4 orang yang serupa dengan dewa, 4 orang ini merupakan staff dari perusahaan Rath yang bertugas untuk mengajarkan dan melatih penduduk di Underworld.
Namun salah satu dari keempat staff ini terdapat seseorang yang brengsek lah intinya, dimana dirinya mengajarkan suatu hal yang sesat kepada penduduk Underworld.
Karena merasa sudah cukup untuk mengajarkan berbagai macam hal kepada penduduk Underworld, kemudian para staff logout dan membiarkan penduduk Underworld berkembang dengan sendirinya.
Hingga pada akhirnya terdapat sebuah upacara pernikahan, dan hasil dari pernikahan tersebut melahirkan seorang anak yang bernama Quinella.
Quinella ini merupakan anak dari kaum bangsawan yang ditugaskan atau memiliki tugas suci untuk mepelajari sebuah teknik suci, sama seperti Alice lah!
Namun yang membedakanya Alice dengan Quinella ini yakni terletak pada sifatnya, kalau Alice cuman seseorang yang belajar untuk kebaikan, namun Quinella ini mempelajari teknik suci karena rakus akan pengetahuan dan juga kekuasaan.
Hingga pada akhirnya dia mengetahui bahwa arti dari “System Call” itu bukanlah suatu mantra, namun sebuah command atau perintah untuk meminta sesuatu hal kepada sistem pusat.
Disini Quinella juga sangat paham dengan dasar-dasar sistem sekaligus sebuah batasan otoritas akun, dengan cepat Quinella langsung membunuh binatang yang ada disekitarnya untuk meningkatkan otoritas akun atau secara sederhana leveling akun lah.
Hingga pada akhirnya karena saking besarnya otoritas akun yang dimiliki, Quinella mampu memanipulasi sebuah daya tahan atau nyawa seseorang dan bisa menyembuhkan seseorang yang terkena penyakit fatal.
Baca juga: Nonton dan Download Drakor, Film dan Anime Gratis (Legal) Sub Indo
Karena berhasil menyembuhkan penyakit fatal, dirinya dijuluki sebagai anak dari dewa Stacia atau dewa pencipta, hal ini membuat para penduduk untuk bergotong royong dalam rangka membuat suatu tempat untuk menyembah Quinella ini.
Tidak ingin membiarkan orang lain memiliki otoritas yang lebih tinggi dari Quinella, disini Quinella membuat Index Tabu atau kitab tabu yang melarang seseorang untuk membunuh manusia atau hewan secara berlebihan agar otoritasnya tidak naik.
Ya intinya biar levelnya gak kesaing lah, karena waktu terus berlalu disini Quinella sudah sangat tua dan kondisi tubuhnya sudah sangat melemah, bahkan ceritanya dirinya sampai sakit-sakitan.
Karena sifat dasarnya adalah seseorang yang sangat rakus, disisa hidupnya yang tidak lama lagi, dirinya melakukan suatu eksperiment kepada sistem, hingga pada akhirnya Quinella menemukan sebuah celah untuk melakukan hacking pada sistem Underworld.
(Tapi keknya Quinella bukan hacking ke sistem sih, melainkan ada staff dari perusahaan Rath yang sengaja membantu Quinella membobol sistem *keknya*)
Berkat kebobolnya sistem, Quinella bisa membuat umurnya menjadi abadi sekaligus mengubah tubuhnya seperti tubuh tante-tante SMA pada umumnya, karena dirinya semakin menjadi-jadi.
Disini Quinella merebut Otoritas dari sistem gamenya sendiri dan dirinya berhasil merebut otoritas sistem atau bisa dibilang dirinya sudah menyatu dengan sebuah sistem Cardinal.
(Buat yang bingung sistem Cardinal itu apa, silahkan cek pembahasan pada season 1).
Karena memiliki Otoritas yang sama dengan sistem, Quinella mulai menyebut dirinya sebagai Administrator, waktu pun terus berjalan, dan ternyata kapasitas jiwa atau memori dari Lightcube milik Quinella ini hampir penuh.
Melihat akan hal itu, Quinella memanggil anak kecil yang asalnya entah dari mana dan menghapus Fluctlight atau ingatan dari anak kecil itu, setelah dihapus kemudian ingatan dari Quinella ini dipindahkan ke dalam anak kecil itu dengan tujuan agar kapasitas memori Lightcube milik Quinella ini bisa sisa banyak kembali.
Analoginya ya seperti memindahkan file dari memori internal hp ke memori eksternal.
Namun sangat amat disayangkan, anak kecil itu justru memiliki kesadaran dan memilik otoritas yang sama seperti Quinella, singkat cerita terjadi baku hantam diantara mereka.
Karena Quinella masih terlalu kuat, kemudian anak kecil itu kabur ke tempat dimana Quinella sekalipun tidak bisa mencapainya, yakni ke sebuah perpustakaan terlarang.
Jadi si anak kecil atau si Cardinal ini terjebak atau tinggal diperpustakaan selama beratus-ratus tahun lamanya, bla-bla-bla-bla-bla intinya Cardinal ingin balas dendam kepada Administrator, bukan karena benci!
Melainkan Cardinal disini bertugas untuk membenarkan apa yang salah dari Quinella.
Jika Administrator atau Quinella berhasil dikalahkan, Cardinal atau Si anak kecil ini akan menghapus serta memusnahkan seluruh penduduk yang ada di underworld. Karena menurut Cardinal dunia underworld ini sudah sangat rusak karena peraturan yang dibuat oleh Quinella.
Belum lagi sebentar lagi penduduk dari Dark Territory juga akan menyerang ras manusia, daripada dibunuh dan disiksa oleh monster yang berasal dari Dark Territory, Cardinal memutuskan untuk menghapus keberadaan seluruh penduduk yang ada di underworld.
Jadi Dark Territory ini merupakan sebuah wilayah khusus monster yang sengaja dibuat oleh perusahaan Rath untuk membunuh para manusia yang ada, intinya sih buat uji coba lah (apakah manusia bisa selamat, gitu...)
Karena Cardinal bilang akan “Menghapus seluruh manusia dan monster dark territory, disini Kirito tidak setuju akan hal itu, namun meskipun tidak setuju, disini Kirito mau membantu Cardinal dalam rangka membunuh si Quinella, dan beberapa saat kemudian Eugeo pun datang.
Sebelum mereka pergi, disini Cardinal memberitahu tentang bagaimana cara untuk mengembalikan ingatan dari Ksatria Integritas, caranya yakni mengambil Chip yang ada pada bagian kepala dan memasangkan chip ingatan yang lama kepada kepalanya kembali.
Kebetulan Chip yang lama atau Chip yang berisi ingatan dimasalalu ini disimpan dikamarnya Quinella, dan untuk pergi ke sana tentunya Kirito dan Eugeo harus melawan penjaga sekaligus Ksatria Integritas.
Cardinal membekali 2 pisau mini dan memberi tahu bahwa “gunakan pisau ini ketika dalam keadaan darurat” sekaligus pisau ini juga dapat digunakan untuk membuat seseorang pingsan.
Cardinal juga memberitahu letak dimana pedangnya Kirito dan Eugeo disimpan untuk menjadi bekal baku hantam melawan Ksatria Integritas. Dan Kirito dan Eugeo pun pergi meninggalkan perpusatakaan terlarang untuk menuju ke tempat dimana Quinella berada~~
Disini terjadi baku hantam antara Kirito dan Eugeo melawan beberapa Ksatria Integritas, karena pertarunganya sangatlah repetitif jadi akan saya ringkas jadi poin-poin aja.
Oh iya mereka berdua tidak membunuh Ksatria Integritasnya ya, karena buat jaga-jaga kalau pasukan dari Dark Territory menyerang.
Hingga pada akhirnya mereka sampai ke lantai, tempat dimana Alice berada, disini Eugeo tidak tega untuk melawan Alice, dan hanya Kirito yang akan melawan Alice.
Pertempuran pun terjadi sangatlah sengit, bahkan saking sengitnya sampai-sampai tembok Central Kadetral jebol, karena temboknya jebol membuat Kirito dan Alice jatuh terpental keluar Central Kadetral.
Apakah Kirito dan Alice akan mati karena jatuh dari ketiggian? Hmmp.
Karena gabut gak tau mau ngapain, Eugeo memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju ke tempat Quinella, karena Eugeo percaya bahwa Kirito dan Alice tidak akan mati semudah itu, toh mereka berdua adalah karakter utama.
Singkat cerita Eugeo bertemu dengan pemimpin Ksatria Integritas yang bernama Bercouli, meskipun dirinya adalah Ksatria Integritas, namun Bercouli ini tidak sepenuhnya percaya bahwa dirinya merupakan manusia khusus yang dipanggil dari langit (intinya Bercouli ragu dengan Quinella).
Namun tetap, disini terjadi baku hantam antara Eugeo dan juga Bercouli, karena Eugeo terpojok dirinya tidak memiliki cara lain selain mengeluarkan kekuatan sejati dari pedang mawar biru yang dimilikinya.
Yakni sebuah skill untuk membekukan area sekitar dan menghisap daya tahan atau nyawa dari makhluk hidup yang ada disekitarnya, meskipun Eugeo adalah pemilik pedang mawar biru akan tetapi nyawanya juga akan tetap dihisap.
Ketika mereka berdua sekarat, muncul seekor badut kecil atau seekor senator yang bernama Chudelkin, dia ini bertugas memanagement pasukan Ksatria Integritas, karena Bercouli ragu dengan Quinella akibat dari itu Chudelkin membekukan Bercouli dan akan mereset ingatanya supaya Bercouli ini bisa percaya dengan Quinella kembali.
Melihat Eugeo yang juga sekarat, Chudelking pun membawa Eugeo ke tempat Administrator atau Quinella berada saat ini, nah si Eugeo ini juga akan direset atau diambil sekaligus ingatanya tuh ditempa sama seperti Ksatria Integritas lainya.
Untuk melakukan Synthesis atau proses pengapusan ingatan, orang itu harus merapal sebuah teknik suci yakni “System Call: Remove Core Protection”.
Jika dalam dunia pemrograman, kata-kata atau teknik suci tersebut berfungsi untuk melepaskan sebuah pelindung inti, atau jika dianalogikan mungkin penggambaranya seperti:
Terdapat sebuah rumah yang dimana memiliki gembok serta keamanan yang sangat ketat, ketika merapalkan teknik suci “System Call: Remove Core Protection” maka gembok serta keamanan pada rumah itu dihilangkan, jadinya para maling bisa sesuka hati mencuri, mengubah, hingga mengakses rumah itu secara bebas.
Sesampai disana, Eugeo pun tersadar dari pingsangnya dan melihat seorang gadis cantik yang sedang tidur didepan matanya, yep gadis yang ada didepanya Eugeo saat ini adalah Quinella atau Administrator.
Ketika Eugeo akan membunuh Quinella menggunakan pisau yang diberikan oleh Cardinal, tiba-tiba si Quinella ini terbangun dari tidurnya, dan ketika bangun.
Quinella ini langsung memberikan tawaran kepada Eugeo untuk melakukan sebuah upacara Synthesis supaya dirinya menjadi Kstatria Integritas yang sangat kuat, pada awalnya Eugeo pun menolak dengan keras tawaran dari Quinella.
Akan tetapi, pada saat Quinella memberikan sebuah embel-embel ketika upacara Synthesis selesai, maka si Eugeo ini boleh ena-ena sama Quinella, mendengar akan hal itu dengan cepat Eugeo pun menerima tawaran untuk melakukan Synthesis agar dapat ena-ena dengan Quinella.
Dan secara singkat cerita, ingatan milik Eugeo pun direset atau ditempa, oke kita kembali ke Kirito ya, apakah dia masih hidup apa udah mati karena jatuh dari Central Cathedral.
Ketika Kirito dan Alice terhempas keluar dari Central Cathedral, Kirito berhasil menancapkan pedangnya ke dalam sela-sela tembok, sehingga membuat Kirito dan Alice tidak jatuh kebawah (intinya mereka masih hidup).
Meskipun Alice menganggap Kirito sebagai musuh, namun disini Kirito tidak menganggap Alice sebagai musuh, dan bahkan Kirito juga menolong si Alice ini agar tidak jatuh.
Alasan kenapa Kirito tidak membiarkan Alice mati, yakni peran Ksatria Integritas sangat dibutuhkan untuk melawan pasukan dari Dark Territory suatu hari nanti.
Pada awalnya Alice menolak untuk diselamatkan, namun dikarenakan Kirito terus mengeluarkan siraman rohani kepada dirinya, sehingga membuat Alice ini mau berdamai dengan Kirito, sekaligus dirinya mau diajak kerjasama agar dapat naik ke menara dan masuk ke dalam Central Cathedral kembali.
Pada awalnya Kirito meminta kepada Alice untuk memanggil naga yang ditungganginya kemarin, namun untuk beberapa alasan, Quinella atau selaku Administrator tidak membiarkan makhluk hidup untuk terbang melebihi lantai 50 kalau gak 100.
Ketika mereka berdua berusaha naik menggunakan sebuah besi, tiba-tiba monster dari Dark Territory yang terletak pada tembok Central Cathedral menyerang mereka berdua.
Tek-tek-tek-tek-tek dengan menggabungkan seluruh kekuatan yang ada, alhasil monster dari Dark Territory pun berhasil dikalahkan, karena hari juga sudah menjadi malam, mereka berdua memutuskan untuk beristirahat sejenak dipinggiran tembok Central Cathedral.
Ketika malam tiba, Kirito bercerita bahwa ingatan Alice saat ini sudah ditempa atau dimanipulasi oleh pihak gereja, Kirito bilang bahwa sebenarnya Alice memiliki seorang adik perempuan dan juga orang tua, adiknya Alice ini bernama Selka.
Namun pada suatu hari, Alice dihukum oleh pihak gereja dikarenakan telah melanggar larangan dari index tabu, sehingga membuat Alice ini dieksekusi atau lebih tepatnya ingatanya dimanipulasi, dan dijadikan Ksatria Integritas oleh pihak gereja.
Ketika Kirito bercerita seperti itu, pada awalannya si Alice ini tidak percaya, namun ketika Kirito bilang bahwa Alice memiliki seorang adik perempuan yang bernama Selka, tiba-tiba dirinya sedikit mempercayai kata-kata dari Kirito ini.
Karena meskipun tidak memiliki ingatan dimasalalu, namun Alice ini sering memanggil nama “Selka” meskipun gak tau Selka itu siapa.
Singkat cerita, berkat rayuan gombal yang dilontarkan oleh Kirito ini, membuat Alice percaya akan perkataanya, sekaligus Alice ini juga akan menentang perintah dari Index tabu.
Namun ya seperti kejadian pada saat Eugeo menentang index tabu, tiba-tiba mata dari Alice ini menjadi merah dan jika dibiarkan mata dari Alice ini bisa meledak, melihat akan hal itu, membuat Alice yakin bahwa dirinya saat ini sedang dikendalikan oleh seseorang.
Karena mengetahui dirinya sedang dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak, membuat tekad dari Alice untuk menentang index tabu pun semakin menggebu-gebu.
Dan secara singkat cerita, mata dari Alice ini akhirnya meledak ketika pada saat berada dalam pelukanya si Kirito, anjas.
Buat yang nanya, Alice kok gampang dirayu sih?? Enggak juga sih.
Kirito bilang bahwa tujuanya saat ini yakni untuk mengubah hukum yang telah dibuat oleh Administrator atau Quinella.
Karena Quinella tidak mengijinkan untuk melatih masyarakat umum untuk menjadi seorang Ksatria atau pendekar pedang, loh kenapa kok seperti itu?
Alasanya ya dikarenakan Quinella ini takut akan adanya sebuah pengkhianatan dari rakyatnya sendiri, mengingat sebuah sistem pada underworld yakni “Barang siapa yang memiliki otoritas atau level yang tinggi, maka dirinya dapat berkuasa”.
Ya secara sederhana si Quinella ini tidak mau ada seseorang yang memiliki otoritas atau sebuah level yang berada diatas dirinya (gak mau kesaing lah).
Sedangkan jika Quinella terus melarang masyarakat umum untuk menjadi seorang Ksatria, maka kekuatan tempur dari ras manusia akan jauh lebih rendah dari pasukan yang berasal dari Dark Territory.
Nah disini Kirito bertujuan untuk mengalahkan Quinella atau Adminsitrator, dengan tujuan untuk mengubah hukum yang ada, dan segera untuk membuat program kerja yakni untuk melatih masyarakat umum menjadi Ksatria.
Ya secara sederhana si Kirito ini ingin melatih dan membuat sebuah pasukan, supaya bisa melawan musuh yang berasal dari Dark Territory, jadi itu alasan kenapa Alice berani menentang pihak gereja, dan lebih memilih untuk berada disisinya Kirito.
Ketika mata dari Alice ini meledak beberapa saat kemudian dirinya pun tidak sadarkan diri (pingsan), disini Kirito dengan segenap usahanya membawa Alice menuju ke puncak Central Cathedral menaiki tembok.
Sesampai dipuncak bangunan Central Cathedral tiba-tiba Alice pun tersadar, dan darisini lah perjalanan mereka berdua untuk mencari Eugeo serta mengalahkan Administrator pun dimulai.
Ketika perjalanan menuju ke tempat Quinella atau Administrator, Alice dan Kirito melihat komandan Bercouli yang sudah menjadi patung, namun ketika mereka mendekati komandan Bercouli.
Tiba-tiba tubuh dari Bercouli ini mendadak retak hingga pada akhirnya komandan Bercouli dapat berbicara, intinya sih Bercouli bangga kepada Alice karena telah menghilangkan segel mata merah.
Sekaligus Bercouli bilang kepada Kirito, untuk selalu menjaga si Alice ini, dan Kirito pun mengiyakanya, dikala mereka bermusyawarah, Kirito melihat sebuah pedang yang berwarna biru, yang kebetulan tergeletak diatas lantai.
Yep pedang itu adalah Ao Bara no Ken atau pedang mawar biru milik Eugeo, dengan cepat Kirito mengambil pedang itu dan memutuskan untuk melanjutkan perjalananya bersama Alice.
Note: untuk nasib komandan Bercouli ini masih jadi patung ya, dan kalau dirinya nekat bergerak, maka secara otomatis tubuhnya akan hancur.
Pada saat perjalanan, Alice bilang kepada Kirito bahwa komandan Bercouli merupakan Ksatria Integritas terakhir, atau dengan kata lain seharusnya mereka berdua bisa ketempat Quinella tanpa ada halangan Ksatria lainya, akan tetapi, tidak semudah itu fergianti.
Tiba-tiba mereka berdua dihadapkan dengan Ksatria Integritas yang baru saja direkrut oleh pihak gereja, yep Ksatria Integritas ini adalah Eugeo atau selaku sahabatnya Kirito.
Namun sayang, saat ini ingatanya Eugeo telah direset atau dimanipulasi oleh Quinella, sehingga membuat Eugeo saat ini tidak mengenali Kirito dan juga Alice, disini Eugeo juga mengambil pedang mawar biru yang kebetulan sedang dibawa oleh Kirito.
Pada awalnya Alice menawarkan diri untuk melawan si Eugeo ini, akan tetapi Kirito lebih memilih untuk melawan Eugeo dengan kekuatanya sendiri, terjadi pertempuran sengit antara Eugeo melawan Kirito, bahkan bisa dibilang disini Eugeo lebih unggul daripada Kirito.
Karena Kirito kualahan ketika melawan Eugeo, maka tidak ada cara lain selain menggunakan jurus andalanya, yakni “Ceramah no Justu”, Kirito terus melontarkan kata-kata siraman rohani kepada Eugeo, namun sayang kata-kata dari Kirito ini sama sekali tidak berpengaruh kepada Eugeo.
Hingga pada akhirnya Kirito menyebutkan kata “Alice” atau selaku nama dari teman masa kecilnya si Eugeo.
Disini Eugeo sedikit kaget dan secara tiba-tiba dirinya juga tersenyum, setelah itu, dengan cepat Eugeo langsung membekukan Kirito dan juga Alice menggunakan pedang ao bara no ken atau pedang mawar biru.
Karena telah menyelesaikan tugasnya, Eugeo pun kembali ke tempat Quinella untuk menagih janji bawasanya, jika Eugeo berhasil menyelesaikan tugasnya, maka akan diberi sebuah hadiah berupa ena-ena bersama Quinella, anjas.
Baca juga: Apa Itu Manga, Manhwa, dan Manhua
Sebelum melakukan hubungan ena-ena, disini Quinella ingin mengechek sebuah chip yang telah ditanamkan dikepala milik Eugeo ini, ketika Chip itu dicopot secara tiba-tiba kesadaran atau ingatan milik Eugeo ini kembali, dan dengan cepat Eugeo langsung menusuk Quinella menggunakan sebuah belatih atau sebuah pisau kecil ke tubuh milik Quinella.
Namun sayang, bahwa tubuh milik Quinella ini tidak dapat dilukai dengan sebuah senjata yang berasal dari logam biasa, sehingga membuat serangan yang dilancarkan oleh Eugeo pun berakhir gagal.
(tau gitu mendingan ena-ena *dalam pikirnya mungkin wkkw)
Dan beberapa saat kemudian, Kirito dan Alice pun datang ke tempat Eugeo dan Quinella berada, ternyata disebelumnya Eugeo hanya membekukan Kirito dan Alice untuk sementara waktu saja, atau Eugeo ini memang sengaja membuat Esnya mencair untuk beberapa waktu kemudian.
Jadi dari dari awal atau lebih tepatnya pada saat Eugeo mendengar kata “Alice” dari Kirito. Eugeo ini sadar bahwa Kirito dan Alice itu merupakan teman atau sahabatnya sendiri.
Dan alasan kenapa Eugeo membekukan Kirito dan juga Alice yang sebenarnya, yakni untuk menebus sebuah dosa karena telah tergoda oleh Quinella, sekaligus Eugeo ingin melawan Quinella secara sendirian tanpa melibatkan mereka berdua, karena Eugeo tau bahwa Quinella sangat berbahaya.
Namun Kirito dan Alice tidak perduli akan bahaya yang dimaksud oleh Eugeo, sehingga membuat mereka bertiga meliputi Kirito, Alice dan juga Eugeo akan bekerja sama untuk melawan Quinella.
Disini muncul seorang senator yang bernama Chudelkin yang akan membantu Quinella untuk bertempur melawan mereka bertiga, lagi-lagi Quinella bilang bahwa:
“Jika Chudelkin bisa mengalahkan mereka bertiga dengan kekuatanya, maka Chudelkin diijinkan untuk mantap-mantap atau ena-ena dengan tubuh Quinella atau selaku Administrator”
Mendengar akan hal itu, membuat semangat dari Chudelkin ini menggebu-gebu, dengan semangat yang menggebu-gebu, Chudelkin langsung berubah menjadi boneka api raksaksa, pertempuran pun terjadi sangatlah sengit.
Namun sangat amat disayangkan, disini Kirito, Alice, dan Eugeo berhasil mengalahkan Chudelkin hanya bermodalkan satu kali serangan (ya meskipun mereka bertiga terpojok sih).
Karena Chudelkin berhasil dikalahkan, alhasil dirinya tidak jadi ena-ena dengan Administrator, melihat Chudelkin yang berhasil dikalahkan, karena tidak mau turun dilapangan, Quinella memanggil senjata rahasia yang memiliki wujud seperti robot pedang raksaksa.
Robot pedang ini merupakan gabungan lebih dari 400 Ksatria (atau berapa gitu), yang kemudian Ksatria itu dimondifikasi menjadi robot, ya intinya robotnya tuh adalah gabungan dari Ksatria atau lebih tepatnya seorang manusia.
Dengan sangat amat mudahnya robot pedang itu membantai Kirito dan juga Alice sehingga membuat mereka berdua saat ini sangatlah sekarat, ketika robot pedang ingin menyerang Eugeo, tiba-tiba terdapat suara misterius yang asalnya entah dari mana.
Ternyata suara misterius ini berasal dari sebuah serangga yang ditugaskan oleh cardinal untuk mengamati, membantu, serta melindungi Kirito, dengan cepat serangga itu menyuruh Eugeo untuk menancapkan belatih atau pisau yang diberikan oleh Cardinal ke lantai.
Tepat setelah pisau itu ditancapkan pada lantai, muncul sebuah portal teleport dan seorang anak kecil yang menggunakan tongkat, yep anak kecil itu adalah Cardinal, dengan cepat Cardinal langsung menyembuhkan Kirito dan juga Alice yang sedang sekarat.
Karena tidak mungkin menang melawan Quinella dan juga robot pedang, Cardinal memilih untuk menyerahkan diri kepada Quinella dengan syarat si Quinella tidak akan menyerang atau membunuh mereka bertiga.
Mereka bertiga ini adalah Alice, Eugeo dan juga Kirito, mendengar akan hal itu Quinella pun setuju dan bersumpah untuk tidak membunuh mereka bertiga apapun yang terjadi.
Dengan sangat amat girangnya, Quinella menyiksa habis-habisan Cardinal tanpa ampun sedikitpun, dikala sedang sekarat, Eugeo sadar bahwa, meskipun Quinella membiarkan Eugeo, Kirito dan Alice agar tetap hidup, namun cepat atau lambat si Quinella akan membuat suatu hal yang jauh lebih gila lagi.
Ingin mencegah akan hal itu, Eugeo meminta Cardinal untuk menggunakan kekuatan yang tersisa untuk mengubah dirinya atau mengubah Eugeo menjadi sebuah senjata pedang.
Dengan bantuan kristal yang terletak diatap Central Cathedral, dimana Kristal itu adalah ingatan asli dari Alice versi kecil, dan juga bantuan dari pedang Ao bara no Ken atau pedang mawar biru, Cardinal pun berhasil mengubah Eugeo menjadi sebuah pedang raksaksa yang bisa terbang.
Tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran sengit antara Eugeo yang berwujud pedang melawan robot pedang raksaka milik Quinella, dan secara singkat cerita Robot pedang milik Quinella pun berhasil dikalahkan oleh Eugeo.
Meskipun robot pedang berhasil dikalahkan, disini Eugeo tidak ingin kembali ke wujud semula atau kembali ke wujud manusianya, Eugeo lebih memilih untuk melanjutkan melawan Quinella menggunakan wujud pedangnya, kenapa? Ternyata ada alasan yang bikin nyeksek slur.....
Terjadi pertempuran sengit antara Eugeo melawan Quinella, hingga pada akhirnya, pedang terbang milik Eugeo ini berhasil memutuskan tangan dari Quinella ini, meskipun begitu, sangat amat disayangkan, pedang terbang yang terbuat dari tubuh Eugeo ini pun patah.
Karena pedang ini terbuat dari tubuh milik Eugeo, ketika pedang ini patah, maka secara otomatis tubuh milik Eugeo pun juga akan ikut rusak, dan benar saja, tubuh dari Eugeo ini benar-benar rusak dan terbelah pada bagian perut.
Melihat Eugeo yang sangat sekarat tepat didepan matanya Kirito, membuat Kirito ini benar-benar syok berat, karena Kirito syok, Quinella atau selaku Administrator pun mengambil kesempatan untuk mengeksekusi Kirito.
Akan tetapi ketika Kirito akan ditebas oleh Quinella, secara tiba-tiba Alice langsung berdiri tepat didepannya Kirito, ya intinya si Alice ini ingin melindungi Kirito dari tebasanya Quinella lah.
Buat yang nanya, dari tadi Alice ngapain aja, jadi Alice ini tuh ceritanya pingsan karena melindungi Eugeo dari serangan Quinella pada saat Eugeo akan berubah menjadi pedang, akibat terkena serangan, jadinya Alice tuh pingsan.
Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti pada saat Asuna melindungi dirinya pada Sword Art Online Season 1, dengan cepat Kirito langsung menangkis serangan dari Quinella agar tidak terkena ke tubuhnya Alice.
Dikala kesadaranya mulai memudar, Eugeo memberikan pedang yang merupakan gabungan dari tubuhnya serta pedang mawar biru kepada Kirito, agar dapat digunakan untuk melawan Quinella atau selaku Administrator.
Pertempuran antara Kirito melawan Quinella pun terjadi sangatlah sengit, tek-tek-tek-tek-tek Kirito berhasil memutuskan tangan milik Quinella serta berhasil menusuk tepat pada bagian jantung milik Quinella ini, namun ya meskipun begitu, salah satu tanganya Kirito ini juga ikut terputus.
Karena menerima kerusakan yang cukup parah serta kondisinya saat ini juga sudah sangat terpojok, Quinella mengeluarkan sebuah konsol game yang dimana dengan menggunakan konsol itu, si Quinella ini bisa pergi ke dunia nyata.
(gak tau mekanismenya seperti apa, tapi Quinella berkata seperti itu).
Dikala Quinella ingin pergi ke dunia nyata, Chudelkin atau senator yang tadinya udah mati eh tiba-tiba hidup kembali, dengan cepat Chudelkin ini langsung menghampiri si Quinella atau Administrator, mungkin ya sebelum bener-bener mati si Chudelkin ini ingin pengen nagih janji sama Quinella.
Buat yang nanya janji apaan, ya silahkan simak ulang aja bro! wkwkw
Dan benar saja, Chudelkin dengan wujud apinya masuk kedalam tubuh Administrator atau si Quinella, hingga pada akhirnya mereka berdua pun meledak secara bersama.
Disini saya gak tau mereka berdua ini mati apa berhasil sampai ke dunia nyata, tapi disini kita anggap aja si Quinella ini mati ya.
Karena Quinella atau Administrator sudah berhasil dikalahkan, dengan cepat Kirito langsung pergi ketempat dimana Eugeo berada, melihat Eugeo yang sangat sekarat, Kirito menggunakan seluruh kekuatannya yang tersisa untuk menyembuhkan tubuh milik Eugeo ini.
Namun dikarenakan luka dari tubuh Eugeo ini sangatlah fatal dan karena keterbatasan kekuatan atau mana, membuat Kirito sangat kesulitan untuk memulihkan Eugeo kembali.
Kirito tahu bahwa kondisi Eugeo saat ini sudah sangat mustahil untuk disembuhkan apalagi diselamatkan, namun meskipun begitu Kirito terus mengeluarkan seluruh kekuatan yang tersisa untuk menyembuhkan sahabatnya ini.
Hingga pada akhirnya, Eugeo tersadar dan menyuruh Kirito untuk menghentikan proses penyembuhanya, karena semua itu hanyalah sia-sia.
Didetik-detik terakhir kehidupanya, Eugeo memberitahu alasan kenapa dirinya nekat melawan Quinella menggunakan sebuah wujud pedang terbang.
Alasan yang pertama yakni, Quinella atau Administrator itu sangat sulit dikalahkan, makanya Eugeo harus mengambil resiko agar dapat mengalahkan si Quinella ini, dan alasan yang kedua, dari awal si Eugeo ini memang berniat untuk mati, kenapa?
Dikarenakan Eugeo tidak ingin bertarung melawan Kirito atau selaku sahabatnya sendiri, lah kenapa emangnya?
Jadi meskipun administrator atau Quinella berhasil dikalahkan, maka langkah selanjutnya adalah mengembalikan ingatan dari Alice ini, Eugeo tahu bahwa Kirito sebenarnya tidak ingin Alice versi Ksatria Integritas tuh dibunuh.
Buat yang belum paham apa yang saya maksud.
Jadi ketika ingatan Alice versi Ksatria Integritas ini dikembalikan dengan ingatan yang sebenarnya atau ingatanya Alice versi kecil, maka keberadaan Alice versi Ksatria Integritas otomatis akan hilang kan? Kalau hilang ya sama aja mereka ngebunuh Alice versi Ksatria Integritas.
Karena tujuan Kirito dan Eugeo ini berbeda, maka secara otomatis mereka harus bertarung untuk mengambil keputusan, apakah mereka akan mengembalikan ingatanya Alice atau tetap membiarkan Alice versi Ksatria Integritas hidup.
Ya secara sederhana Eugeo ini pengen Alice versi kecil, sedangkan Kirito pengen Alice versi Ksatria Integritas.
Karena Eugeo tidak ingin bertarung melawan Kirito, disini Eugeo lebih memilih untuk mati daripada harus bertarung melawan sahabatnya sendiri, sebelum Eugeo benar-benar mati.
Eugeo memberikan nama untuk pedang yang digunakan oleh Kirito yakni “Yozora no Ken” atau “Pedang Langit Hitam”, setelah memberikan nama pedang itu kepada Kirito, Eugeo pun benar-benar mati.
Melihat akan hal itu, Kirito pun menangis karena telah ditinggal oleh sahabatnya sendiri untuk selama-lamanya.
Namun untungnya disini jiwa milik Eugeo yang telah mati bertemu kembali dengan Alice versi kecil, sehingga bisa dibilang si Eugeo ini ‘agak’ bahagia lah.
Karena Emosi sahabat dekatnya telah meninggal, Kirito langsung menuju ke tempat konsole game yang tadinya digunakan oleh Quinella, pada konsol itu terdapat sebuah fitur yang dapat mengubah kecepatan pada underworld menjadi 1:1.
Kalau sebelumnya kan 1 hari di underworld itu sama aja 1 menit di dunia nyata *misalnya*
Jika rasio waktu di underworld diubah menjadi 1:1, maka waktu yang ada di underworld akan sama dengan waktu di dunia nyata, jadi 1 hari di underworld itu sama aja 1 hari di dunia nyata, ya intinya sama lah.
Dengan mengubah rasio waktu di underworld maka secara otomatis Kirito bisa melakukan komunikasi dengan orang di didunia nyata atau lebih tepatnya bisa berkomunikasi dengan staff diperusahaan Rath.
Namun ketika Kirito berhasil menghubungi Kikuoka-san, tiba-tiba terdengar suara tembakan di perusahaan Rath, ternyata saat ini perusahaan Rath sedang diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.
Karena sekelompok orang yang tidak dikenal ini merusak fasilitas dari perusahaan Rath, membuat Fluctlight atau jiwa milik Kirito terbakar akibat aliran atau voltase listrik yang tidak stabil (konslet lah sederhananya).
Akibat dari itu, Kirito yang berada di undeworld pun tersambar oleh petir, sehingga membuat Kirito yang berada di underworld jadi tidak sadarkan diri.
Apakah Kirito akan baik-baik saja setelah tersambar oleh petir, dan apakah Asuna akan selamat? Mengingat terdapat sekelompok orang yang tidak dikenal pada perusahaan Rath saat ini? Hmm.
Jawabanya akan kalian temukan pada seri anime Sword Art Online Alicization bagian War of Underworld
Oke mungkin itu aja pembahasan mengenai nonton anime Sword Art Online Alicization Bahasa Indonesia, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.
Karena telah melanggar Index Tabu, Kirito dan Eugeo pun dibawa ke penjara oleh Ksatria Integritas bernama Alice, setelah merenung seksama, disini Kirito dan Eugeo memutuskan untuk mencari kebenaran tentang Ksatria Integritas yang bernama Alice, kenapa dirinya bisa lupa akan masalalunya.
Namun jika mereka keluar dari sel tahanan, maka Kirito dan Eugeo akan dicap sebagai pengkhianat dan kemungkinan terburuknya mereka akan dimusuhi oleh seluruh ras manusia yang ada.
Karena telah membutlatkan tekat, singkat cerita dengan cara membenturkan sebuah rantai yang ada ditanganya, Kirito dan Eugeo pun berhasil keluar dari sel tahanan, dan perjalanan mereka menuju ke puncak Central Cathedral pun dimulai.
Pada saat menuju ke pintu masuk Central Cathedral, sudah terdapat Ksatria Integritas yang menghandang mereka berdua, Ksatria ini bernama Elderie. Dirinya ditugaskan untuk mencegah Kirito dan Eugeo agar tidak masuk ke Central Cathedral.
Pertempuran pun terjadi sangatlah sengit, namun sangat amat disayangkan, disini Kirito & Eugeo berhasil dikalahkan, ketika mereka akan ditangkap, Eugeo menyadari akan sesuatu.
Ternyata Elderie ini dulunya pernah memenangkan sebuah pertandingan turnamen pedang, mendengar akan hal itu membuat Elderie kaget, karena seluruh Ksatria Integritas itu adalah seorang manusia istimewa yang dipanggil dari langit, masa ya ikut turnamen pedang segala.
Karena Eugeo terus menceritakan tentang masalalu dari Elderie, secara tiba-tiba muncul sebuah chip yang berasal dari kepalanya si Elderie ini. Disini Kirito langsung sadar bahwa seluruh Ksatria Integritas termasuk Alice itu dicuci otaknya oleh pendeta agung atau seorang pemimpin dari gereja pusat.
Kirito terus menyuruh Eugeo menceritakan tentang hal yang ia ketahui mengenai Elderie ini, siapa tau chipnya copot terus ingatan dimasalalunya tuh kembali.
Namun ketika Chipnya mau copot, tiba-tiba muncul Ksatria Integritas lainya yang menyerang Kirito dan Eugeo menggunakan sebuah panah, karena Kirito terluka, mau tidak mau mereka harus pergi karena kalau gak pergi nanti mereka malah akan ditangkap.
Ketika mereka berdua mendapati jalan buntu, tiba-tiba terdengar suara misterius dan beberapa saat kemudian muncul sebuah pintu misterius yang terletak didepan mata mereka.
Ternyata seseorang yang telah membuat pintu misterius itu adalah seorang gadis kecil yang bernama Cardinal, karena baju milik Eugeo basah akibat bertempur dengan Elderie tadi, disini Eugeo disuruh mandi sama si Cardinal, pergi deh Eugeo.
Disini ternyata Cardinal sadar bahwa Kirito bukanlah penduduk asli dari Underworld dan begitu juga sebaliknya, Kirito sadar bahwa Cardinal itu bukan seorang manusia melainkan sebuah sistem yang memiliki wujud sebagai manusia.
Baca juga: Nonton Sword Art Online Season 3 - Alicization Bahasa Indonesia
Cardinal cerita kepada Kirito bahwa keberadaan dewa pada Underworld itu tidaklah ada, yang ada hanyalah sebuah super akun dimana akun tersebut memiliki kekuatan layaknya dewa, namun sayangnya tidak ada orang yang menggunakan super akun itu.
Namun meskipun keberadaan dewa tidaklah ada, dahulu kala terdapat 4 orang yang serupa dengan dewa, 4 orang ini merupakan staff dari perusahaan Rath yang bertugas untuk mengajarkan dan melatih penduduk di Underworld.
Namun salah satu dari keempat staff ini terdapat seseorang yang brengsek lah intinya, dimana dirinya mengajarkan suatu hal yang sesat kepada penduduk Underworld.
Karena merasa sudah cukup untuk mengajarkan berbagai macam hal kepada penduduk Underworld, kemudian para staff logout dan membiarkan penduduk Underworld berkembang dengan sendirinya.
Hingga pada akhirnya terdapat sebuah upacara pernikahan, dan hasil dari pernikahan tersebut melahirkan seorang anak yang bernama Quinella.
Quinella ini merupakan anak dari kaum bangsawan yang ditugaskan atau memiliki tugas suci untuk mepelajari sebuah teknik suci, sama seperti Alice lah!
Namun yang membedakanya Alice dengan Quinella ini yakni terletak pada sifatnya, kalau Alice cuman seseorang yang belajar untuk kebaikan, namun Quinella ini mempelajari teknik suci karena rakus akan pengetahuan dan juga kekuasaan.
Hingga pada akhirnya dia mengetahui bahwa arti dari “System Call” itu bukanlah suatu mantra, namun sebuah command atau perintah untuk meminta sesuatu hal kepada sistem pusat.
Disini Quinella juga sangat paham dengan dasar-dasar sistem sekaligus sebuah batasan otoritas akun, dengan cepat Quinella langsung membunuh binatang yang ada disekitarnya untuk meningkatkan otoritas akun atau secara sederhana leveling akun lah.
Hingga pada akhirnya karena saking besarnya otoritas akun yang dimiliki, Quinella mampu memanipulasi sebuah daya tahan atau nyawa seseorang dan bisa menyembuhkan seseorang yang terkena penyakit fatal.
Baca juga: Nonton dan Download Drakor, Film dan Anime Gratis (Legal) Sub Indo
Karena berhasil menyembuhkan penyakit fatal, dirinya dijuluki sebagai anak dari dewa Stacia atau dewa pencipta, hal ini membuat para penduduk untuk bergotong royong dalam rangka membuat suatu tempat untuk menyembah Quinella ini.
Tidak ingin membiarkan orang lain memiliki otoritas yang lebih tinggi dari Quinella, disini Quinella membuat Index Tabu atau kitab tabu yang melarang seseorang untuk membunuh manusia atau hewan secara berlebihan agar otoritasnya tidak naik.
Ya intinya biar levelnya gak kesaing lah, karena waktu terus berlalu disini Quinella sudah sangat tua dan kondisi tubuhnya sudah sangat melemah, bahkan ceritanya dirinya sampai sakit-sakitan.
Karena sifat dasarnya adalah seseorang yang sangat rakus, disisa hidupnya yang tidak lama lagi, dirinya melakukan suatu eksperiment kepada sistem, hingga pada akhirnya Quinella menemukan sebuah celah untuk melakukan hacking pada sistem Underworld.
(Tapi keknya Quinella bukan hacking ke sistem sih, melainkan ada staff dari perusahaan Rath yang sengaja membantu Quinella membobol sistem *keknya*)
Berkat kebobolnya sistem, Quinella bisa membuat umurnya menjadi abadi sekaligus mengubah tubuhnya seperti tubuh tante-tante SMA pada umumnya, karena dirinya semakin menjadi-jadi.
Disini Quinella merebut Otoritas dari sistem gamenya sendiri dan dirinya berhasil merebut otoritas sistem atau bisa dibilang dirinya sudah menyatu dengan sebuah sistem Cardinal.
(Buat yang bingung sistem Cardinal itu apa, silahkan cek pembahasan pada season 1).
Karena memiliki Otoritas yang sama dengan sistem, Quinella mulai menyebut dirinya sebagai Administrator, waktu pun terus berjalan, dan ternyata kapasitas jiwa atau memori dari Lightcube milik Quinella ini hampir penuh.
Melihat akan hal itu, Quinella memanggil anak kecil yang asalnya entah dari mana dan menghapus Fluctlight atau ingatan dari anak kecil itu, setelah dihapus kemudian ingatan dari Quinella ini dipindahkan ke dalam anak kecil itu dengan tujuan agar kapasitas memori Lightcube milik Quinella ini bisa sisa banyak kembali.
Analoginya ya seperti memindahkan file dari memori internal hp ke memori eksternal.
Namun sangat amat disayangkan, anak kecil itu justru memiliki kesadaran dan memilik otoritas yang sama seperti Quinella, singkat cerita terjadi baku hantam diantara mereka.
Karena Quinella masih terlalu kuat, kemudian anak kecil itu kabur ke tempat dimana Quinella sekalipun tidak bisa mencapainya, yakni ke sebuah perpustakaan terlarang.
Jadi si anak kecil atau si Cardinal ini terjebak atau tinggal diperpustakaan selama beratus-ratus tahun lamanya, bla-bla-bla-bla-bla intinya Cardinal ingin balas dendam kepada Administrator, bukan karena benci!
Melainkan Cardinal disini bertugas untuk membenarkan apa yang salah dari Quinella.
Jika Administrator atau Quinella berhasil dikalahkan, Cardinal atau Si anak kecil ini akan menghapus serta memusnahkan seluruh penduduk yang ada di underworld. Karena menurut Cardinal dunia underworld ini sudah sangat rusak karena peraturan yang dibuat oleh Quinella.
Belum lagi sebentar lagi penduduk dari Dark Territory juga akan menyerang ras manusia, daripada dibunuh dan disiksa oleh monster yang berasal dari Dark Territory, Cardinal memutuskan untuk menghapus keberadaan seluruh penduduk yang ada di underworld.
Jadi Dark Territory ini merupakan sebuah wilayah khusus monster yang sengaja dibuat oleh perusahaan Rath untuk membunuh para manusia yang ada, intinya sih buat uji coba lah (apakah manusia bisa selamat, gitu...)
Karena Cardinal bilang akan “Menghapus seluruh manusia dan monster dark territory, disini Kirito tidak setuju akan hal itu, namun meskipun tidak setuju, disini Kirito mau membantu Cardinal dalam rangka membunuh si Quinella, dan beberapa saat kemudian Eugeo pun datang.
Sebelum mereka pergi, disini Cardinal memberitahu tentang bagaimana cara untuk mengembalikan ingatan dari Ksatria Integritas, caranya yakni mengambil Chip yang ada pada bagian kepala dan memasangkan chip ingatan yang lama kepada kepalanya kembali.
Kebetulan Chip yang lama atau Chip yang berisi ingatan dimasalalu ini disimpan dikamarnya Quinella, dan untuk pergi ke sana tentunya Kirito dan Eugeo harus melawan penjaga sekaligus Ksatria Integritas.
Cardinal membekali 2 pisau mini dan memberi tahu bahwa “gunakan pisau ini ketika dalam keadaan darurat” sekaligus pisau ini juga dapat digunakan untuk membuat seseorang pingsan.
Cardinal juga memberitahu letak dimana pedangnya Kirito dan Eugeo disimpan untuk menjadi bekal baku hantam melawan Ksatria Integritas. Dan Kirito dan Eugeo pun pergi meninggalkan perpusatakaan terlarang untuk menuju ke tempat dimana Quinella berada~~
Disini terjadi baku hantam antara Kirito dan Eugeo melawan beberapa Ksatria Integritas, karena pertarunganya sangatlah repetitif jadi akan saya ringkas jadi poin-poin aja.
- Mereka melawan Ksatria Integritas bersenjata panah dan merupakan seseorang yang dulunya membawa Alice dari desa, dia bernama Diusobert.
- Dilanjut dengan melawan 2 Ksatria Integritas yang masih anak-anak yang bernama Line dan juga Fizel.
- Dan
yang terakhir melawan Ksatria Integritas bernama Fanatio
Oh iya mereka berdua tidak membunuh Ksatria Integritasnya ya, karena buat jaga-jaga kalau pasukan dari Dark Territory menyerang.
Hingga pada akhirnya mereka sampai ke lantai, tempat dimana Alice berada, disini Eugeo tidak tega untuk melawan Alice, dan hanya Kirito yang akan melawan Alice.
Pertempuran pun terjadi sangatlah sengit, bahkan saking sengitnya sampai-sampai tembok Central Kadetral jebol, karena temboknya jebol membuat Kirito dan Alice jatuh terpental keluar Central Kadetral.
Apakah Kirito dan Alice akan mati karena jatuh dari ketiggian? Hmmp.
Karena gabut gak tau mau ngapain, Eugeo memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju ke tempat Quinella, karena Eugeo percaya bahwa Kirito dan Alice tidak akan mati semudah itu, toh mereka berdua adalah karakter utama.
Singkat cerita Eugeo bertemu dengan pemimpin Ksatria Integritas yang bernama Bercouli, meskipun dirinya adalah Ksatria Integritas, namun Bercouli ini tidak sepenuhnya percaya bahwa dirinya merupakan manusia khusus yang dipanggil dari langit (intinya Bercouli ragu dengan Quinella).
Namun tetap, disini terjadi baku hantam antara Eugeo dan juga Bercouli, karena Eugeo terpojok dirinya tidak memiliki cara lain selain mengeluarkan kekuatan sejati dari pedang mawar biru yang dimilikinya.
Yakni sebuah skill untuk membekukan area sekitar dan menghisap daya tahan atau nyawa dari makhluk hidup yang ada disekitarnya, meskipun Eugeo adalah pemilik pedang mawar biru akan tetapi nyawanya juga akan tetap dihisap.
Ketika mereka berdua sekarat, muncul seekor badut kecil atau seekor senator yang bernama Chudelkin, dia ini bertugas memanagement pasukan Ksatria Integritas, karena Bercouli ragu dengan Quinella akibat dari itu Chudelkin membekukan Bercouli dan akan mereset ingatanya supaya Bercouli ini bisa percaya dengan Quinella kembali.
Melihat Eugeo yang juga sekarat, Chudelking pun membawa Eugeo ke tempat Administrator atau Quinella berada saat ini, nah si Eugeo ini juga akan direset atau diambil sekaligus ingatanya tuh ditempa sama seperti Ksatria Integritas lainya.
Untuk melakukan Synthesis atau proses pengapusan ingatan, orang itu harus merapal sebuah teknik suci yakni “System Call: Remove Core Protection”.
Jika dalam dunia pemrograman, kata-kata atau teknik suci tersebut berfungsi untuk melepaskan sebuah pelindung inti, atau jika dianalogikan mungkin penggambaranya seperti:
Terdapat sebuah rumah yang dimana memiliki gembok serta keamanan yang sangat ketat, ketika merapalkan teknik suci “System Call: Remove Core Protection” maka gembok serta keamanan pada rumah itu dihilangkan, jadinya para maling bisa sesuka hati mencuri, mengubah, hingga mengakses rumah itu secara bebas.
Sesampai disana, Eugeo pun tersadar dari pingsangnya dan melihat seorang gadis cantik yang sedang tidur didepan matanya, yep gadis yang ada didepanya Eugeo saat ini adalah Quinella atau Administrator.
Ketika Eugeo akan membunuh Quinella menggunakan pisau yang diberikan oleh Cardinal, tiba-tiba si Quinella ini terbangun dari tidurnya, dan ketika bangun.
Quinella ini langsung memberikan tawaran kepada Eugeo untuk melakukan sebuah upacara Synthesis supaya dirinya menjadi Kstatria Integritas yang sangat kuat, pada awalnya Eugeo pun menolak dengan keras tawaran dari Quinella.
Akan tetapi, pada saat Quinella memberikan sebuah embel-embel ketika upacara Synthesis selesai, maka si Eugeo ini boleh ena-ena sama Quinella, mendengar akan hal itu dengan cepat Eugeo pun menerima tawaran untuk melakukan Synthesis agar dapat ena-ena dengan Quinella.
Dan secara singkat cerita, ingatan milik Eugeo pun direset atau ditempa, oke kita kembali ke Kirito ya, apakah dia masih hidup apa udah mati karena jatuh dari Central Cathedral.
Ketika Kirito dan Alice terhempas keluar dari Central Cathedral, Kirito berhasil menancapkan pedangnya ke dalam sela-sela tembok, sehingga membuat Kirito dan Alice tidak jatuh kebawah (intinya mereka masih hidup).
Meskipun Alice menganggap Kirito sebagai musuh, namun disini Kirito tidak menganggap Alice sebagai musuh, dan bahkan Kirito juga menolong si Alice ini agar tidak jatuh.
Alasan kenapa Kirito tidak membiarkan Alice mati, yakni peran Ksatria Integritas sangat dibutuhkan untuk melawan pasukan dari Dark Territory suatu hari nanti.
Pada awalnya Alice menolak untuk diselamatkan, namun dikarenakan Kirito terus mengeluarkan siraman rohani kepada dirinya, sehingga membuat Alice ini mau berdamai dengan Kirito, sekaligus dirinya mau diajak kerjasama agar dapat naik ke menara dan masuk ke dalam Central Cathedral kembali.
Pada awalnya Kirito meminta kepada Alice untuk memanggil naga yang ditungganginya kemarin, namun untuk beberapa alasan, Quinella atau selaku Administrator tidak membiarkan makhluk hidup untuk terbang melebihi lantai 50 kalau gak 100.
Ketika mereka berdua berusaha naik menggunakan sebuah besi, tiba-tiba monster dari Dark Territory yang terletak pada tembok Central Cathedral menyerang mereka berdua.
Tek-tek-tek-tek-tek dengan menggabungkan seluruh kekuatan yang ada, alhasil monster dari Dark Territory pun berhasil dikalahkan, karena hari juga sudah menjadi malam, mereka berdua memutuskan untuk beristirahat sejenak dipinggiran tembok Central Cathedral.
Ketika malam tiba, Kirito bercerita bahwa ingatan Alice saat ini sudah ditempa atau dimanipulasi oleh pihak gereja, Kirito bilang bahwa sebenarnya Alice memiliki seorang adik perempuan dan juga orang tua, adiknya Alice ini bernama Selka.
Namun pada suatu hari, Alice dihukum oleh pihak gereja dikarenakan telah melanggar larangan dari index tabu, sehingga membuat Alice ini dieksekusi atau lebih tepatnya ingatanya dimanipulasi, dan dijadikan Ksatria Integritas oleh pihak gereja.
Ketika Kirito bercerita seperti itu, pada awalannya si Alice ini tidak percaya, namun ketika Kirito bilang bahwa Alice memiliki seorang adik perempuan yang bernama Selka, tiba-tiba dirinya sedikit mempercayai kata-kata dari Kirito ini.
Karena meskipun tidak memiliki ingatan dimasalalu, namun Alice ini sering memanggil nama “Selka” meskipun gak tau Selka itu siapa.
Singkat cerita, berkat rayuan gombal yang dilontarkan oleh Kirito ini, membuat Alice percaya akan perkataanya, sekaligus Alice ini juga akan menentang perintah dari Index tabu.
Namun ya seperti kejadian pada saat Eugeo menentang index tabu, tiba-tiba mata dari Alice ini menjadi merah dan jika dibiarkan mata dari Alice ini bisa meledak, melihat akan hal itu, membuat Alice yakin bahwa dirinya saat ini sedang dikendalikan oleh seseorang.
Karena mengetahui dirinya sedang dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak, membuat tekad dari Alice untuk menentang index tabu pun semakin menggebu-gebu.
Dan secara singkat cerita, mata dari Alice ini akhirnya meledak ketika pada saat berada dalam pelukanya si Kirito, anjas.
Buat yang nanya, Alice kok gampang dirayu sih?? Enggak juga sih.
Kirito bilang bahwa tujuanya saat ini yakni untuk mengubah hukum yang telah dibuat oleh Administrator atau Quinella.
Karena Quinella tidak mengijinkan untuk melatih masyarakat umum untuk menjadi seorang Ksatria atau pendekar pedang, loh kenapa kok seperti itu?
Alasanya ya dikarenakan Quinella ini takut akan adanya sebuah pengkhianatan dari rakyatnya sendiri, mengingat sebuah sistem pada underworld yakni “Barang siapa yang memiliki otoritas atau level yang tinggi, maka dirinya dapat berkuasa”.
Ya secara sederhana si Quinella ini tidak mau ada seseorang yang memiliki otoritas atau sebuah level yang berada diatas dirinya (gak mau kesaing lah).
Sedangkan jika Quinella terus melarang masyarakat umum untuk menjadi seorang Ksatria, maka kekuatan tempur dari ras manusia akan jauh lebih rendah dari pasukan yang berasal dari Dark Territory.
Nah disini Kirito bertujuan untuk mengalahkan Quinella atau Adminsitrator, dengan tujuan untuk mengubah hukum yang ada, dan segera untuk membuat program kerja yakni untuk melatih masyarakat umum menjadi Ksatria.
Ya secara sederhana si Kirito ini ingin melatih dan membuat sebuah pasukan, supaya bisa melawan musuh yang berasal dari Dark Territory, jadi itu alasan kenapa Alice berani menentang pihak gereja, dan lebih memilih untuk berada disisinya Kirito.
Ketika mata dari Alice ini meledak beberapa saat kemudian dirinya pun tidak sadarkan diri (pingsan), disini Kirito dengan segenap usahanya membawa Alice menuju ke puncak Central Cathedral menaiki tembok.
Sesampai dipuncak bangunan Central Cathedral tiba-tiba Alice pun tersadar, dan darisini lah perjalanan mereka berdua untuk mencari Eugeo serta mengalahkan Administrator pun dimulai.
Ketika perjalanan menuju ke tempat Quinella atau Administrator, Alice dan Kirito melihat komandan Bercouli yang sudah menjadi patung, namun ketika mereka mendekati komandan Bercouli.
Tiba-tiba tubuh dari Bercouli ini mendadak retak hingga pada akhirnya komandan Bercouli dapat berbicara, intinya sih Bercouli bangga kepada Alice karena telah menghilangkan segel mata merah.
Sekaligus Bercouli bilang kepada Kirito, untuk selalu menjaga si Alice ini, dan Kirito pun mengiyakanya, dikala mereka bermusyawarah, Kirito melihat sebuah pedang yang berwarna biru, yang kebetulan tergeletak diatas lantai.
Yep pedang itu adalah Ao Bara no Ken atau pedang mawar biru milik Eugeo, dengan cepat Kirito mengambil pedang itu dan memutuskan untuk melanjutkan perjalananya bersama Alice.
Note: untuk nasib komandan Bercouli ini masih jadi patung ya, dan kalau dirinya nekat bergerak, maka secara otomatis tubuhnya akan hancur.
Pada saat perjalanan, Alice bilang kepada Kirito bahwa komandan Bercouli merupakan Ksatria Integritas terakhir, atau dengan kata lain seharusnya mereka berdua bisa ketempat Quinella tanpa ada halangan Ksatria lainya, akan tetapi, tidak semudah itu fergianti.
Tiba-tiba mereka berdua dihadapkan dengan Ksatria Integritas yang baru saja direkrut oleh pihak gereja, yep Ksatria Integritas ini adalah Eugeo atau selaku sahabatnya Kirito.
Namun sayang, saat ini ingatanya Eugeo telah direset atau dimanipulasi oleh Quinella, sehingga membuat Eugeo saat ini tidak mengenali Kirito dan juga Alice, disini Eugeo juga mengambil pedang mawar biru yang kebetulan sedang dibawa oleh Kirito.
Pada awalnya Alice menawarkan diri untuk melawan si Eugeo ini, akan tetapi Kirito lebih memilih untuk melawan Eugeo dengan kekuatanya sendiri, terjadi pertempuran sengit antara Eugeo melawan Kirito, bahkan bisa dibilang disini Eugeo lebih unggul daripada Kirito.
Karena Kirito kualahan ketika melawan Eugeo, maka tidak ada cara lain selain menggunakan jurus andalanya, yakni “Ceramah no Justu”, Kirito terus melontarkan kata-kata siraman rohani kepada Eugeo, namun sayang kata-kata dari Kirito ini sama sekali tidak berpengaruh kepada Eugeo.
Hingga pada akhirnya Kirito menyebutkan kata “Alice” atau selaku nama dari teman masa kecilnya si Eugeo.
Disini Eugeo sedikit kaget dan secara tiba-tiba dirinya juga tersenyum, setelah itu, dengan cepat Eugeo langsung membekukan Kirito dan juga Alice menggunakan pedang ao bara no ken atau pedang mawar biru.
Karena telah menyelesaikan tugasnya, Eugeo pun kembali ke tempat Quinella untuk menagih janji bawasanya, jika Eugeo berhasil menyelesaikan tugasnya, maka akan diberi sebuah hadiah berupa ena-ena bersama Quinella, anjas.
Baca juga: Apa Itu Manga, Manhwa, dan Manhua
Sebelum melakukan hubungan ena-ena, disini Quinella ingin mengechek sebuah chip yang telah ditanamkan dikepala milik Eugeo ini, ketika Chip itu dicopot secara tiba-tiba kesadaran atau ingatan milik Eugeo ini kembali, dan dengan cepat Eugeo langsung menusuk Quinella menggunakan sebuah belatih atau sebuah pisau kecil ke tubuh milik Quinella.
Namun sayang, bahwa tubuh milik Quinella ini tidak dapat dilukai dengan sebuah senjata yang berasal dari logam biasa, sehingga membuat serangan yang dilancarkan oleh Eugeo pun berakhir gagal.
(tau gitu mendingan ena-ena *dalam pikirnya mungkin wkkw)
Dan beberapa saat kemudian, Kirito dan Alice pun datang ke tempat Eugeo dan Quinella berada, ternyata disebelumnya Eugeo hanya membekukan Kirito dan Alice untuk sementara waktu saja, atau Eugeo ini memang sengaja membuat Esnya mencair untuk beberapa waktu kemudian.
Jadi dari dari awal atau lebih tepatnya pada saat Eugeo mendengar kata “Alice” dari Kirito. Eugeo ini sadar bahwa Kirito dan Alice itu merupakan teman atau sahabatnya sendiri.
Dan alasan kenapa Eugeo membekukan Kirito dan juga Alice yang sebenarnya, yakni untuk menebus sebuah dosa karena telah tergoda oleh Quinella, sekaligus Eugeo ingin melawan Quinella secara sendirian tanpa melibatkan mereka berdua, karena Eugeo tau bahwa Quinella sangat berbahaya.
Namun Kirito dan Alice tidak perduli akan bahaya yang dimaksud oleh Eugeo, sehingga membuat mereka bertiga meliputi Kirito, Alice dan juga Eugeo akan bekerja sama untuk melawan Quinella.
Disini muncul seorang senator yang bernama Chudelkin yang akan membantu Quinella untuk bertempur melawan mereka bertiga, lagi-lagi Quinella bilang bahwa:
“Jika Chudelkin bisa mengalahkan mereka bertiga dengan kekuatanya, maka Chudelkin diijinkan untuk mantap-mantap atau ena-ena dengan tubuh Quinella atau selaku Administrator”
Mendengar akan hal itu, membuat semangat dari Chudelkin ini menggebu-gebu, dengan semangat yang menggebu-gebu, Chudelkin langsung berubah menjadi boneka api raksaksa, pertempuran pun terjadi sangatlah sengit.
Namun sangat amat disayangkan, disini Kirito, Alice, dan Eugeo berhasil mengalahkan Chudelkin hanya bermodalkan satu kali serangan (ya meskipun mereka bertiga terpojok sih).
Karena Chudelkin berhasil dikalahkan, alhasil dirinya tidak jadi ena-ena dengan Administrator, melihat Chudelkin yang berhasil dikalahkan, karena tidak mau turun dilapangan, Quinella memanggil senjata rahasia yang memiliki wujud seperti robot pedang raksaksa.
Robot pedang ini merupakan gabungan lebih dari 400 Ksatria (atau berapa gitu), yang kemudian Ksatria itu dimondifikasi menjadi robot, ya intinya robotnya tuh adalah gabungan dari Ksatria atau lebih tepatnya seorang manusia.
Dengan sangat amat mudahnya robot pedang itu membantai Kirito dan juga Alice sehingga membuat mereka berdua saat ini sangatlah sekarat, ketika robot pedang ingin menyerang Eugeo, tiba-tiba terdapat suara misterius yang asalnya entah dari mana.
Ternyata suara misterius ini berasal dari sebuah serangga yang ditugaskan oleh cardinal untuk mengamati, membantu, serta melindungi Kirito, dengan cepat serangga itu menyuruh Eugeo untuk menancapkan belatih atau pisau yang diberikan oleh Cardinal ke lantai.
Tepat setelah pisau itu ditancapkan pada lantai, muncul sebuah portal teleport dan seorang anak kecil yang menggunakan tongkat, yep anak kecil itu adalah Cardinal, dengan cepat Cardinal langsung menyembuhkan Kirito dan juga Alice yang sedang sekarat.
Karena tidak mungkin menang melawan Quinella dan juga robot pedang, Cardinal memilih untuk menyerahkan diri kepada Quinella dengan syarat si Quinella tidak akan menyerang atau membunuh mereka bertiga.
Mereka bertiga ini adalah Alice, Eugeo dan juga Kirito, mendengar akan hal itu Quinella pun setuju dan bersumpah untuk tidak membunuh mereka bertiga apapun yang terjadi.
Dengan sangat amat girangnya, Quinella menyiksa habis-habisan Cardinal tanpa ampun sedikitpun, dikala sedang sekarat, Eugeo sadar bahwa, meskipun Quinella membiarkan Eugeo, Kirito dan Alice agar tetap hidup, namun cepat atau lambat si Quinella akan membuat suatu hal yang jauh lebih gila lagi.
Ingin mencegah akan hal itu, Eugeo meminta Cardinal untuk menggunakan kekuatan yang tersisa untuk mengubah dirinya atau mengubah Eugeo menjadi sebuah senjata pedang.
Dengan bantuan kristal yang terletak diatap Central Cathedral, dimana Kristal itu adalah ingatan asli dari Alice versi kecil, dan juga bantuan dari pedang Ao bara no Ken atau pedang mawar biru, Cardinal pun berhasil mengubah Eugeo menjadi sebuah pedang raksaksa yang bisa terbang.
Tek-tek-tek-tek-tek terjadi pertempuran sengit antara Eugeo yang berwujud pedang melawan robot pedang raksaka milik Quinella, dan secara singkat cerita Robot pedang milik Quinella pun berhasil dikalahkan oleh Eugeo.
Meskipun robot pedang berhasil dikalahkan, disini Eugeo tidak ingin kembali ke wujud semula atau kembali ke wujud manusianya, Eugeo lebih memilih untuk melanjutkan melawan Quinella menggunakan wujud pedangnya, kenapa? Ternyata ada alasan yang bikin nyeksek slur.....
Terjadi pertempuran sengit antara Eugeo melawan Quinella, hingga pada akhirnya, pedang terbang milik Eugeo ini berhasil memutuskan tangan dari Quinella ini, meskipun begitu, sangat amat disayangkan, pedang terbang yang terbuat dari tubuh Eugeo ini pun patah.
Karena pedang ini terbuat dari tubuh milik Eugeo, ketika pedang ini patah, maka secara otomatis tubuh milik Eugeo pun juga akan ikut rusak, dan benar saja, tubuh dari Eugeo ini benar-benar rusak dan terbelah pada bagian perut.
Melihat Eugeo yang sangat sekarat tepat didepan matanya Kirito, membuat Kirito ini benar-benar syok berat, karena Kirito syok, Quinella atau selaku Administrator pun mengambil kesempatan untuk mengeksekusi Kirito.
Akan tetapi ketika Kirito akan ditebas oleh Quinella, secara tiba-tiba Alice langsung berdiri tepat didepannya Kirito, ya intinya si Alice ini ingin melindungi Kirito dari tebasanya Quinella lah.
Buat yang nanya, dari tadi Alice ngapain aja, jadi Alice ini tuh ceritanya pingsan karena melindungi Eugeo dari serangan Quinella pada saat Eugeo akan berubah menjadi pedang, akibat terkena serangan, jadinya Alice tuh pingsan.
Tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti pada saat Asuna melindungi dirinya pada Sword Art Online Season 1, dengan cepat Kirito langsung menangkis serangan dari Quinella agar tidak terkena ke tubuhnya Alice.
Dikala kesadaranya mulai memudar, Eugeo memberikan pedang yang merupakan gabungan dari tubuhnya serta pedang mawar biru kepada Kirito, agar dapat digunakan untuk melawan Quinella atau selaku Administrator.
Pertempuran antara Kirito melawan Quinella pun terjadi sangatlah sengit, tek-tek-tek-tek-tek Kirito berhasil memutuskan tangan milik Quinella serta berhasil menusuk tepat pada bagian jantung milik Quinella ini, namun ya meskipun begitu, salah satu tanganya Kirito ini juga ikut terputus.
Karena menerima kerusakan yang cukup parah serta kondisinya saat ini juga sudah sangat terpojok, Quinella mengeluarkan sebuah konsol game yang dimana dengan menggunakan konsol itu, si Quinella ini bisa pergi ke dunia nyata.
(gak tau mekanismenya seperti apa, tapi Quinella berkata seperti itu).
Dikala Quinella ingin pergi ke dunia nyata, Chudelkin atau senator yang tadinya udah mati eh tiba-tiba hidup kembali, dengan cepat Chudelkin ini langsung menghampiri si Quinella atau Administrator, mungkin ya sebelum bener-bener mati si Chudelkin ini ingin pengen nagih janji sama Quinella.
Buat yang nanya janji apaan, ya silahkan simak ulang aja bro! wkwkw
Dan benar saja, Chudelkin dengan wujud apinya masuk kedalam tubuh Administrator atau si Quinella, hingga pada akhirnya mereka berdua pun meledak secara bersama.
Disini saya gak tau mereka berdua ini mati apa berhasil sampai ke dunia nyata, tapi disini kita anggap aja si Quinella ini mati ya.
Karena Quinella atau Administrator sudah berhasil dikalahkan, dengan cepat Kirito langsung pergi ketempat dimana Eugeo berada, melihat Eugeo yang sangat sekarat, Kirito menggunakan seluruh kekuatannya yang tersisa untuk menyembuhkan tubuh milik Eugeo ini.
Namun dikarenakan luka dari tubuh Eugeo ini sangatlah fatal dan karena keterbatasan kekuatan atau mana, membuat Kirito sangat kesulitan untuk memulihkan Eugeo kembali.
Kirito tahu bahwa kondisi Eugeo saat ini sudah sangat mustahil untuk disembuhkan apalagi diselamatkan, namun meskipun begitu Kirito terus mengeluarkan seluruh kekuatan yang tersisa untuk menyembuhkan sahabatnya ini.
Hingga pada akhirnya, Eugeo tersadar dan menyuruh Kirito untuk menghentikan proses penyembuhanya, karena semua itu hanyalah sia-sia.
Didetik-detik terakhir kehidupanya, Eugeo memberitahu alasan kenapa dirinya nekat melawan Quinella menggunakan sebuah wujud pedang terbang.
Alasan yang pertama yakni, Quinella atau Administrator itu sangat sulit dikalahkan, makanya Eugeo harus mengambil resiko agar dapat mengalahkan si Quinella ini, dan alasan yang kedua, dari awal si Eugeo ini memang berniat untuk mati, kenapa?
Dikarenakan Eugeo tidak ingin bertarung melawan Kirito atau selaku sahabatnya sendiri, lah kenapa emangnya?
Jadi meskipun administrator atau Quinella berhasil dikalahkan, maka langkah selanjutnya adalah mengembalikan ingatan dari Alice ini, Eugeo tahu bahwa Kirito sebenarnya tidak ingin Alice versi Ksatria Integritas tuh dibunuh.
Buat yang belum paham apa yang saya maksud.
Jadi ketika ingatan Alice versi Ksatria Integritas ini dikembalikan dengan ingatan yang sebenarnya atau ingatanya Alice versi kecil, maka keberadaan Alice versi Ksatria Integritas otomatis akan hilang kan? Kalau hilang ya sama aja mereka ngebunuh Alice versi Ksatria Integritas.
Karena tujuan Kirito dan Eugeo ini berbeda, maka secara otomatis mereka harus bertarung untuk mengambil keputusan, apakah mereka akan mengembalikan ingatanya Alice atau tetap membiarkan Alice versi Ksatria Integritas hidup.
Ya secara sederhana Eugeo ini pengen Alice versi kecil, sedangkan Kirito pengen Alice versi Ksatria Integritas.
Karena Eugeo tidak ingin bertarung melawan Kirito, disini Eugeo lebih memilih untuk mati daripada harus bertarung melawan sahabatnya sendiri, sebelum Eugeo benar-benar mati.
Eugeo memberikan nama untuk pedang yang digunakan oleh Kirito yakni “Yozora no Ken” atau “Pedang Langit Hitam”, setelah memberikan nama pedang itu kepada Kirito, Eugeo pun benar-benar mati.
Melihat akan hal itu, Kirito pun menangis karena telah ditinggal oleh sahabatnya sendiri untuk selama-lamanya.
Namun untungnya disini jiwa milik Eugeo yang telah mati bertemu kembali dengan Alice versi kecil, sehingga bisa dibilang si Eugeo ini ‘agak’ bahagia lah.
Karena Emosi sahabat dekatnya telah meninggal, Kirito langsung menuju ke tempat konsole game yang tadinya digunakan oleh Quinella, pada konsol itu terdapat sebuah fitur yang dapat mengubah kecepatan pada underworld menjadi 1:1.
Kalau sebelumnya kan 1 hari di underworld itu sama aja 1 menit di dunia nyata *misalnya*
Jika rasio waktu di underworld diubah menjadi 1:1, maka waktu yang ada di underworld akan sama dengan waktu di dunia nyata, jadi 1 hari di underworld itu sama aja 1 hari di dunia nyata, ya intinya sama lah.
Dengan mengubah rasio waktu di underworld maka secara otomatis Kirito bisa melakukan komunikasi dengan orang di didunia nyata atau lebih tepatnya bisa berkomunikasi dengan staff diperusahaan Rath.
Namun ketika Kirito berhasil menghubungi Kikuoka-san, tiba-tiba terdengar suara tembakan di perusahaan Rath, ternyata saat ini perusahaan Rath sedang diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.
Karena sekelompok orang yang tidak dikenal ini merusak fasilitas dari perusahaan Rath, membuat Fluctlight atau jiwa milik Kirito terbakar akibat aliran atau voltase listrik yang tidak stabil (konslet lah sederhananya).
Akibat dari itu, Kirito yang berada di undeworld pun tersambar oleh petir, sehingga membuat Kirito yang berada di underworld jadi tidak sadarkan diri.
Apakah Kirito akan baik-baik saja setelah tersambar oleh petir, dan apakah Asuna akan selamat? Mengingat terdapat sekelompok orang yang tidak dikenal pada perusahaan Rath saat ini? Hmm.
Jawabanya akan kalian temukan pada seri anime Sword Art Online Alicization bagian War of Underworld
Oke mungkin itu aja pembahasan mengenai nonton anime Sword Art Online Alicization Bahasa Indonesia, sampai bertemu dikesempatan selanjutnya, stay kerad and keep kalem, akhir kata sampai jumpa.
Posting Komentar
Tata Cara Berkomentar Dengan Benar
~ Menggunakan bahasa yang sopan dan benar
~ Dilarang menggunakan bahasa kotor
~ Dilarang menyertakan link aktif
~ Dilarang memancing keributan